Istri Cantik-cantik Ganas

Ketahuan



Ketahuan

0Malam harinya.     
0

Di rumah sakit seperti biasanya Lan Tingyi sedang membedah jenazah. Kebetulan Wang Laowu menghubunginya untuk meminta uang.     

"Adik, sudah lama aku tidak mencarimu, kamu juga tidak pernah lagi mencariku. Berikan aku uang 30.000 yuan!" Kata Wang Laowu sambil minum anggur.     

"Apakah belum puas juga kamu meminta uang terus menerus? Sudah berapa banyak uang yang sudah kuberikan padamu!" Kata Lan Tingyi kesal.     

"Baiklah. Kamu tidak mau memberikan juga tidak masalah, aku akan melapor ke polisi." Kata Wang Laowu mengancamnya.     

Lan Tingyi sudah memberikan dia banyak uang, dan sekarang dia meminta uang semakin besar lagi nominalnya. Orang ini telah memeras uangnya.     

"Sekarang aku sungguh tidak punya uang lagi! Tunggu sampai gajiku keluar, nanti aku mengirimkan uangnya kepadamu."     

Saat Lan Tingyi akan memutus sambungan telepon. Wang Laowu tidak mengatakan tidak mau menunggu, karena dia tahu pasti Lan Tingyi hanya mencari alasan saja.     

"Bukankah kamu punya adik yang memiliki rumah sakit? Ibumu juga seorang dokter, apakah mereka berdua bahkan tidak memiliki uang 30.000 yuan? Jangan berbohong! Cepat kirimkan uang kepadaku sekarang!"     

Lan Tingyi takut pada ancaman Wang Laowu yang mengatakan akan melaporkan dia ke polisi. Meskipun dia kesal namun dia juga tidak ingin masuk penjara lagi.     

"Kurang ajar! Besok aku akan kirimkan uangnya!"     

Lan Tingyi memutus sambungan telepon, lalu dia meluapkan emosinya dengan membedah jenazah dengan kasar.     

Di hari kedua, jenazah diantar ke rumah duka. Pihak keluarga tidak menyadari adanya luka sayatan pada tubuh jenazah karena mereka masih bersedih. Mereka baru menyadari ada bekas bedah yang sangat dalam dan panjang di bagian lengan jenazah saat sampai di rumah duka. Meskipun sudah tidak mengeluarkan darah, namun bekas sayatan itu terlihat sangat jelas sehingga mereka sangat terkejut.     

Mereka memeriksa bagian tubuh lainnya pada jenazah dan menemukan ada bekas tubuh jenazah ini telah dibedah dan dijahit kembali. Mereka mengira keluarga mereka mati karena malpraktek rumah sakit. Sehingga mereka segera pergi ke rumah sakit untuk meminta penjelasan.     

Lan Tingyun terkejut. Pasien yang meninggal ini dulu ditangani oleh dokter ahli spesialis, tidak mungkin dokter itu menyalahi aturan. Kenapa bisa ada bekas jahitan?     

Masalah ini diselidiki kembali oleh Dinas Kesehatan. Pihak keluarga menuntut Lan Tingyun ke pengadilan. Lan Tingyi merasa ketakutan sehingga dia cuti sakit, dan mendekam di rumah.     

Lan Anran yang tinggal di keluarga Mo tidak bisa berdiam diri saat mengetahui pamannya melarikan diri. Dia mengunggah video Lan Tingyi yang sedang membedah jenazah menggunakan akun tanpa nama.     

Unggahan itu menjadi ramai diperbincangkan orang.     

"Tingyi, kenapa perbuatanmu bisa ketahuan?" Kata Xu Yanshan dengan panik.     

"Bagaimana aku tahu?"     

Lan Tingyi membereskan barangnya, bersiap-siap untuk melarikan diri ke suatu tempat.     

"Suamiku, bagaimana kelanjutan hidupku dengan Yaxin kalau kamu melarikan diri?" Kata Xu Yanshan sambil menangis.     

"Aku akan pulang kalau kasus ini sudah mereda."     

Lan Tingyi memasukkan beberapa baju ke dalam koper      

Tiba-tiba terdengar suara bel pintu, Lan Tingyi dan Xu Yanshan tidak berani membuka pintu.     

"Apakah itu polisi datang menangkap kita?"     

Xu Yanshan yang ketakutan berjalan gemetaran menuju ke pintu. Dia mengintip keluar, ternyata yang datang adalah Lan Tingyun.     

"Adik yang datang!" Xu Yanshan menghela nafas.     

"Kakak, kakak ipar, apa yang terjadi? Masalah pembedahan jenazah membuat usaha di rumah sakit ditutup sementara waktu. Kerugiannya juga sangat besar. Sebenarnya apa yang terjadi?" Tanya Lan Tingyi.     

"Mana kami tahu? Beberapa hari ini Lan Tingyi tidak enak badan jadi tidak bisa datang bekerja. Buat apa kamu datang ke sini?"     

Xu Yanshan mengalihkan pandangannya, dia sudah ingin mengusir Lan Tingyun.     

Semakin sedikit tahu hal yang sebenarnya, akan lebih baik.     

"Kakak, aku merasa ada yang janggal, saat terjadi masalah di rumah sakit, kamu menghilang begitu saja. Selain itu aku sudah memeriksa sebelumnya jenazahnya dalam kondisi baik, sampai saat kamu yang menangani, kamu…"     

"Apakah kamu mencurigai kami? Bagaimana mungkin kakakmu seberani itu? Untuk melihat jenazah saja, dia memaksakan dirinya. Apa maksud dari perkataanmu. Bebetapa waktu lalu dia sudah ketakutan melihat hantu. Bagaimana mungkin dia berani membedah jenazah?"     

"Tetapi ada unggahan video di internet…"     

"Apa yang dikatakan di berita? Pasti ada orang yang sengaja ingin menjebak kakakmu, dan kamu mempercayainya? Kelihatannya kehidupan kakakmu jadi susah karena memiliki adik yang kejam sepertimu. Kalau ibu sampai tahu, dia pasti marah."     

Xu Yanshan membawa nama Zhao Xiumei agar Lan Tingyun takut, tetapi Lan Tingyun tidak termakan dengan omongannya.     

"Kakak ipar, bahkan ibu tidak bisa membantu kalian. Kalau berita di internet benar, maka kakak harus masuk penjara. Suruh kakak keluar.     

Lan Tingyun panik, usaha rumah sakit terhenti, jika terus dibiarkan maka rumah sakitnya bisa jatuh bangkrut.     

"Kakakmu tidur, dia sedang tidak enak badan."     

"Kakak, cepat keluar, apa yang sebenarnya terjadi? Polisi dan dinas kesehatan akan segera datang. Kakak, cepat keluar!" Lan Tingyun berteriak di pintu, membuat Lan Tingyi ketakutan.     

Lan Tingyi mengintip dari jendela sambil memegang koper. Dia keluar dari jendela.     

Untungnya dia keluar dari lantai dua gedung yang tidak terlalu tinggi. Saat melompat ke bawah, kakinya hanya terkilir. Lan Tingyi segera melarikan diri dengan tertatih-tatih.     

Saat Lan Tingyi sudah melarikan diri, ada beberapa orang berseragam mendatangi rumahnya.     

"Apakah benar ini rumah Tuan Lan Tingyi? Kami petugas dari Dinas Kesehatan. Polisi menemukan bukti pisau bedah, kain kasa yang penuh darah dan sarung tangan. Kami mencurigai Lan Tingyi telah melakukan praktek ilegal. Kami mohon Tuan Lan Tingyi bisa ikut dengan kami untuk proses investigasi."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.