Istri Cantik-cantik Ganas

Dia Tidak Berhenti Berjuang



Dia Tidak Berhenti Berjuang

0Lan Anran menggenggam tangan Nyonya Besar Mo dengan erat.     
0

"Nenek, paman begitu berani membawa wanita simpanannya ke sini, bibi pasti marah besar ya?"     

"Iya, meskipun Xu Pei orang yang suka berisik, dia selalu bersama dengan Changwen. Kejadian kali ini sangat menyakiti hatinya. Meskipun aku tidak setuju mereka bercerai, namun aku juga tidak bisa menahan mereka. Aku merasa kasihan padanya!     

Nyonya besar Mo juga sedih mengingat suami dan anaknya yang meninggal.     

"Nyonya, jangan sedih. Tuan Muda Jinrong sudah menikah dengan gadis sebaik Nona Lan. Apa lagi yang Anda sedihkan?" Tanya Bibi Wu.     

"Benar, benar. Aku tidak sedih. Anran, hari ini kamu menginaplah disini, temani nenekmu ini."     

Nyonya besar Mo memohon. Lan Anran juga tidak tega menolak, jadi dia menyetujui permintaannya.     

Lan Anran memberitahu Li Yueru kondisi Nyonya Besar Mo sedang tidak baik dan meminta Lan Anran menemaninya, Mo Jinrong tidak ikut menginap, jadi Li Yueru tenang mengizinkan Lan Anran menginap.     

"Anran, apakah kamu sudah rujuk dengan Jinrong?" Tanya Nyonya Besar Mo.     

"Tentu saja, kami sudah rujuk kembali." Lan Anran tersenyum.     

"Nenek meskipun sudah tua tapi tidak bodoh. Walaupun nenek tidak tahu apa yang sedang kamu rencanakan dengan Jinrong, kita semua adalah keluarga, jangan ada yang disembunyikan."     

Nyonya besar Mo sebenarnya sedang memberikan peringatan kepada Lan Anran bahwa keluarga Mo adalah keluarganya juga, lebih baik jangan saling menyakiti.     

Nyonya besar Mo tahu Mo Changwen ingin merebut hak waris dengan cara penggelapan uang dan penyalahgunaan kekuasaan.     

"Nenek, jangan cemas, biarkan Jinrong mengatasinya dan Keluarga Mo akan baik-baik saja."     

Lan Anran menanggapi perkataan Nyonya besar Mo tanpa bermaksud apa-apa. Dia hanya meyakinkan bahwa posisi Nyonya Besar Mo masih aman dan itu membuatnya senang.     

"Kamu anak yang cerdas! Hari ini suasana hati nenek sedang tidak baik. Kamu temani nenek menonton pertunjukkan opera ya."     

Nyonya Besar Mo menarik Lan Anran berdiri.     

"Nyonya, saya akan menyuruh mereka bersiap-siap."      

Bibi Wu senang dan bergegas keluar.     

...     

Raut wajah Liu Fang dan Mo Yuze yang terusir terlihat muram, siapa yang terima diperlakukan seperti sampah?     

"Bu, bukankah kita sudah sepakat, jangan marah apa pun yang nenek katakan. Sekarang kita diusir gara-gara ibu. Nenek semakin tidak suka denganku!" Mo Yuze menyalahkan ibunya.     

"Meskipun aku tidak meluapkan emosi, nenekmu tetap tidak menyukaimu!" Kata Liu Fang marah.     

"Bu, kenapa sikapmu seperti ini? Aku membencimu!"     

Liu Fang baru saja dimaki orang, sekarang anaknya berani melawan dirinya, dia tidak suka ditindas orang termasuk oleh anaknya sendiri.     

Plak!     

Tamparan yang sangat kuat mendarat di wajah anaknya, tamparan kuat yang sampai membuat anaknya mengeluarkan darah di sudut mulutnya, sebagai luapan emosinya terhadap Nyonya Besar Mo yang tidak terlampiaskan.     

Mo Yuze menitikkan air mata, dia berlari pergi sambil memegang wajah bekas tamparan ibunya.     

"Liu Fang, ini semua salahmu. Bukankah sudah aku bilang jangan menemui ibuku dulu. Kenapa kamu datang dengan Yuze? Sekarang ibu bahkan muak bertemu dengan kalian. Kamu juga berani menyumpahi ibuku mati? Apa kamu gila? Aku beritahu kamu bahwa aku tidak akan bercerai dengan Xu Pei!" Mo Changwen mendekati ingin sekali lagi menampar Liu Fang.     

"Kenapa kamu menyalahkan aku? Kalau saja kamu bercerai, aku tidak akan berbuat sejauh ini. Sekarang kamu malah mengatakan padaku tidak akan bercerai dengan istrimu. Bagaimana masa depan Yuze? Bagaimana dengan masa depanku?"     

Liu Fang merasa tidak terima. Selama dua puluh tahun dia melayani Mo Changwen, sudah banyak yang sudah dia korbankan. Sekarang ujungnya dia tidak mendapatkan apa-apa, dia tidak rela!     

"Lain kali jangan berbohong lagi padaku. Jangan datang ke rumah keluarga Mo sementara waktu, ibuku masih muak bertemu dengan kalian. Jangan memberiku masalah lagi. Aku akan pikirkan cara agar Yuze bisa diakui sebagai anggota keluarga Mo." Kata Mo Changwen.     

"Padahal tadi kita ada harapan, kenapa kamu tidak setuju melepas grup Mo? Meskipun hanya berpura-pura di depan Nyonya Besar Mo juga tidak masalah. Kenapa kamu tidak setuju?"     

"Apakah kamu kira ibuku gampang dibodohi? Dia sudah lama berkecimpung di dunia bisnis, pasti sering menghadapi tipu muslihat orang. Bertahun-tahun lamanya aku berusaha keras, aku tidak mau kehilangan hasil jerih payahku."     

Mo Changwen bahkan sudah membunuh orang dan menggelapkan uang demi mendapatkan tujuannya. Jadi dia tidak ingin menyerah begitu saja.     

"Kalian jangan bohongi aku lagi. Aku tidak mau melihat kalian di hadapanku lagi. Aku akan memberimu uang, segera tinggalkan Rongcheng! Aku akan menemui kalian nanti!" Kata Mo Changwen dengan serius.     

Liu Fang mengira Mo Changwen mencampakkan mereka. Selama ini mereka berdua hidup bergantung dari Mo Changwen. Jangan harap dia bisa mencampakkan mereka!     

"Kamu ingin mencampakkan kami? Mo Changwen, kamu sangat kejam!" Liu Fang sangat marah lalu pergi tanpa menengok sedikit pun.     

Liu Fang tidak ingin menyerah, seharusnya yang menjadi menantu keluarga Mo adalah dirinya!     

Liu Fang pergi ke rumah Xu Pei untuk mengatakan dengan jelas bahwa dirinya lah yang berhak menjadi Nyonya Mo!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.