Istri Cantik-cantik Ganas

Persaingan Cinta



Persaingan Cinta

0"Bu, dia juga anakku, apa tidak boleh aku menemuinya?" Kata Mo Changwen.     
0

"Anakmu? Apakah Yangyang bukan anakmu? Bukankah mereka sudah aku usir? Kamu menjemput mereka kembali?" Tanya Xu Pei dengan wajah memucat.     

Dulu Xu Pei sudah mengusir ibu dan anak itu. Tidak disangka suaminya menjemput mereka kembali?     

"Nyonya, di luar ada seorang wanita datang bersama dengan seorang pemuda yang mengatakan dia adalah cucu Anda, dia ingin bertemu dengan Anda." Kata seorang pelayan menyampaikan dengan sopan.     

Nyonya Besar Mo terkejut. Seorang wanita membawa anaknya datang, mungkinkah si pelacur itu yang datang?     

"Baiklah! Kamu sudah berani membawa anak itu ke sini untuk diakui? Mo Changwen, kelihatannya kamu memang merencanakan bercerai dariku. Aku sudah bertahan selama bertahun-tahun di keluarga Mo, dan ini balasanmu terhadapku?"     

Xu Pei meluapkan emosinya.     

"Aku tidak mau bertemu dengan mereka!" Nyonya Besar Mo menjawab dengan marah.     

"Aku mau bertemu! Kenapa aku harus takut bertemu dengannya! Suruh pelacur itu masuk!" Kata Xu Pei tersenyum kecut.     

Nyonya Besar Mo dan Mo Changwen tercengang. Kenapa Xu Pei ingin bertemu dengan mereka.     

Pelayan tidak berani menjawab melihat Nyonya Besar Mo diam, dia pun keluar.     

Ibu dan anak yang menunggu di luar tersenyum puas kebahagiaan terpancar dari raut wajah mereka. Tidak mereka sangka, hari ini adalah waktu yang tepat mereka datang. Siapa tahu hari ini adalah hari di mana mereka bisa menjadi orang kaya.     

Wanita itu menggandeng anaknya masuk ke pintu yang terbuat dari emas. Mereka juga melihat semua isi rumah ini sangatlah mahal harganya, seumur hidup mereka tidak mungkin bisa mendapatkan ini semua apalagi dengan kondisi mereka saat ini. mereka sangat senang karena tidak lama lagi, mereka akan menjadi anggota keluarga Mo.     

"Bu, sebentar lagi kita akan bertemu dengan nenek, kita tidak boleh marah saat mendengar apa pun yang dikatakan nenek nanti. Dengan begitu, dia akan menyukai kita."      

Mo Yuze tersenyum. Dia sudah mempersiapkan dirinya sebagai cucu keluarga Mo.     

"Baiklah. Ibu ingatkan padamu, jangan beritahu nenekmu tentang masalah kecelakaan mobil daripada nanti nenekmu akan mengusir kita. Lalu jika dia memberimu angpao (amplop merah berisi uang), terima saja. Kalau dia tidak memberikan angpao, juga tidak perlu meminta, agar nenekmu tidak menganggap kita datang untuk meminta uang."     

Mereka berdua masuk ke ruang tamu.     

Nyonya Besar Mo memperhatikan wanita itu, dia semakin muak melihat penampilan wanita itu seperti pedagang kaki lima, wajahnya tidak cantik dan pakaian yang dia kenakan juga sederhana.     

"Nenek!" Mo Yuze bermulut manis dengan menyapa neneknya duluan.     

Xu Pei yang tidak bisa menahan amarahnya melihat ibu dan anak itu, menarik tangan Mo Yuze, kemudian mendorongnya hingga jatuh ke tanah.     

"Anak brengsek! Beraninya kamu memanggil 'nenek'!"     

"Kamu berani mendorong anakku! Hari ini aku akan membuat perhitungan denganmu!" Wanita itu menyingsingkan lengan bajunya bersiap memukul Xu Pei.     

"Kurang ajar! Apakah begini sikapmu di depanku! Kamu tidak ada rasa sungkan sedikit pun padahal baru pertama kali bertamu di sini!"     

Nyonya Besar Mo mengibaskan debu di tubuhnya sambil memaki wanita itu.     

Wanita itu menghentikan tindakannya dan menunduk patuh seperti seorang kucing.     

"Nenek, aku adalah cucumu!" Mo Yuze masih berkata dengan polosnya.     

Nyonya Besar Mo melihat wajah cucunya yang mirip dengan wajah Mo Changwen saat dia masih kecil. Namun, dia menjadi geram mengingat kelakuan Mo Changwen.     

"Tutup mulutmu! Aku belum mengakuimu sebagai cucuku!" Kata Nyonya Besar Mo.     

"Kenapa kalian datang? Bukankah aku melarang kalian datang? Apa belum cukup keonaran yang kalian lakukan?" Kata Mo Changwen dengan suara pelan.     

"Kalau aku tidak datang, entah apakah kamu akan melupakan kami? Selama bertahun-tahun tanpa status yang jelas. Bukankah sudah seharusnya aku bertemu dengan ibumu?" Kata wanita itu sambil tersenyum.     

"Apa yang kalian bicarakan? Jangan dikira kamu datang ke sini, bisa langsung menjadi Keluarga Mo. Aku beritahu, aku mengizinkan kalian masuk, bukan berarti aku menganggap kalian sebagai keluarga Mo. Walaupun aku sudah tua, tapi aku masih bisa berpikir jernih apa yang baik dan apa yang tidak baik. Jangan harap bisa menjadi keluarga Mo selagi aku masih hidup!" Kata Nyonya Besar Mo memberi peringatan.     

Wanita itu terdiam, dia hanya memaki Nyonya Besar Mo dalam hati.     

'Nenek tua, apakah kamu bisa menghalangiku?'     

'Saatnya nanti, aku akan berteriak dengan bangga bahwa aku adalah anggota keluarga Mo di depan batu nisanmu!'     

"Bu, namanya Liu Fang, dan ini cucumu, namanya Mo Yuze!"     

Mo Changwen berpikir untuk memperkenalkan mereka kepada ibunya.     

"Sudah aku katakan, dia bukan cucuku. Sampai kapan pun mereka tidak akan menjadi keluarga Mo. Aku akan membiayai hidup kalian setiap bulan, asalkan kalian hidup menjauh dari kami. Jangan mengharapkan apa pun dari kami!"     

Liu Fang tidak senang Nyonya Besar Mo dari kalangan atas menindas dirinya yang berasal dari kalangan bawah.     

'Cepat atau lambat akulah yang berada di posisi atas!'     

"Bu, aku sudah mengenal Mo Changwen selama dua puluh tahun, aku tidak menginginkan status, aku tulus mencintai Mo Changwen. Aku hanya ingin Yuze diakui sebagai anggota keluarga Mo!" Kata Liu Fang sambil menitikkan air mata.     

"Cih! Tidak tahu malu! Aku masih ada di sini, beraninya kamu bilang tulus mencintai Mo Changwen. Kalau dia benar-benar mencintaimu dengan tulus, bukankah seharusnya dia menceraikanku dan menikahimu? Dasar wanita jalang!"     

Xu Pei meluapkan emosi di hatinya dengan memaki wanita itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.