Istri Cantik-cantik Ganas

Mengadu



Mengadu

0"Ayah, orang itu yang cari mati. Siapa yang akan menyangka bakal ada orang berdiri di tengah jalan?" Kata Mo Yuze membela diri.     
0

"Tutup mulutmu!" Mo Changwen memarahinya.     

"Kenapa kamu memarahinya, masalah ini bukan sepenuhnya salahnya. Kamu sudah lama tidak mengunjunginya, masih juga kamu memarahinya. Ini salahmu, anakmu tidak bisa merasakan sosok ayah!" Kata wanita itu sambil memeluk anaknya.     

"Kamu masih juga melindunginya, kalau dia bukan anakku, aku pasti sudah memasukan dia ke dalam penjara. Aku pergi ke rumah ibuku dulu." Mo Changwen juga tertekan disini, dia pun pergi ke rumah ibunya.     

"Bu, aku ingin bertemu dengan nenek, siapa tahu nenek menyukaiku dan mengizinkan aku masuk ke keluarga Mo."     

Mo Yuze usianya masih muda tetapi pikirannya dewasa. Dia benci orang-orang memanggilnya anak istri simpanan. Dia ingin mendapatkan pengakuan sebagai cucu dari Keluarga Mo!     

Ibunya berpikir anaknya sudah besar. Setiap mereka harus hidup sembunyi-sembunyi tanpa status yang jelas. Demi mendapat status yang jelas, ibunya mengangguk lalu mengajak Mo Yuze mengikuti Mo Changwen ke rumah Keluarga Mo.     

...     

Di rumah Keluarga Mo.     

"Nyonya, apakah Tuan Mo mau mendengarkan Anda?" Tanya Bibi Wu, Seorang pengurus rumah di keluarga Mo.     

"Dia tidak akan berani, aku mengenali anakku dengan baik. Sejak kakaknya meninggal, hatinya dipenuhi keinginan untuk merebut Grup Mo, tetapi dia tidak pintar berbisnis. Untung saja Jinrong mirip dengan ayahnya, sehingga dia bisa menghandle Grup Mo dan tidak pernah mengecewakanku. Dia harus mendengarkan aku. Kalau tidak, maka aku akan memutus hubungan dengannya." Kata Nenek Mo sambil memejamkan mata.     

"Tetapi Anda tahu sendiri Tuan Mo dari luar bilang iya, namun kenyataannya tidak seperti itu." Kata Bibi Wu.     

"Fiuh! Kenapa aku punya anak yang tidak berguna."     

Nenek Mo menghela nafas. Lalu pengurus rumah masuk memberitahu Xu Pei telah datang sambil menangis. Nenek Mo tidak berdaya mempersilakan menantunya masuk.     

"Apa yang kamu tangisi, kupingku sakit mendengarkan tangisanmu." Kata Nenek Mo.     

"Bu, biasanya perkataanku tajam, itu semua demi membela Changwen. Aku juga diam saja saat tahu dia memiliki anak di luar nikah. Tidak disangka hari ini Mo Changwen melawanku, aku pun juga akan melawannya aku ingin bercerai dengannya dan bagi harta."      

Meskipun Xu Pei sedih tapi pikirannya masih tertuju pada harta.     

Dia sudah menahan derita di keluarga Mo, mana mungkin dia rela tidak mendapatkan apa-apa dan memberikan semua harta keluarga Mo kepada simpanan Mo Changwen?     

Dia dan anaknya harus mendapatkan hak mereka.     

"Apakah kamu sedang mengancamku?"     

Nenek Mo melotot.     

"Bu, aku tidak mengancammu, Mo Changwen sudah berkata seperti itu, apa lagi yang aku takutkan. Aku sudah bertahan di keluarga Mo selama bertahun-tahun, dan yang kuterima adalah penderitaan. Silahkan ibu nilai sendiri, apa pantas wanita simpananya masuk ke keluarga Mo. Apakah dia tidak memikirkan Yangyang?" Xu Pei marah. Kenapa Mo Changwen kejam memperlakukan Yangyang dengan tidak adil, padahal Yangyang juga anaknya.     

"Tenang saja. Selama ada aku, wanita simpanannya dan anaknya tidak boleh masuk ke keluarga Mo. Jangan bercerai dengan Changwen. Anakku memang kurang ajar. Walaupun dia kurang ajar, dia masih bisa berpikir dengan jernih siapa yang terpenting. Aku juga sudah menyuruhnya datang ke sini."     

Nenek Mo tidak ingin ada anggota keluarga Mo yang bercerai. Jika Mo Changwen dan Xu Pei bercerai maka Xu Pei pasti meminta pembagian harta. Walaupun dia tidak masalah dengan pembagian harta, namun Mo Changwen tidak mungkin bersedia.     

Nenek Mo ikut sedih melihat Xu Pei menangis.     

"Sudah, jangan menangis lagi."     

Bibi Wu mengeluarkan tisu lalu memberikannya kepada Xu Pei.     

Tak lama kemudian, Mo Changwem datang sambil tersenyum.     

"Bu, aku sudah datang."     

"Anak kurang ajar! Kamu masih berani datang?" Nenek Mo marah     

"Bu, aku sudah datang. Kenapa ibu mencariku?" Tanya Mo Changwen sambil cengengesan.     

Dia sebenarnya tahu kenapa dia dipanggill kesini, hanya saja dia berpura-pura bodoh. Dia tidak ingin ribut dengan ibunya. Ini semua gara-gara Xu Pei!     

"Kenapa aku mencarimu? Apa kamu tidak tahu apa yang sudah kamu lakukan? Kamu masih berani berencana membagi harta keluarga Mo kepada wanita simpananmu dan anaknya? Aku sudah memperingatkanmu dari awal, jangan harap mereka bisa menjadi bagian dari Keluarga Mo!"     

Nenek Mo mendekatkan Xu Pei ke arahnya lalu berkata dengan tegas.     

"Bu, ini masalah kecil antara aku dengan istriku. Jangan marah lagi. Xu Pei, kenapa kamu mengadu kepada ibuku, lihat, ibuku menjadi marah, kan?" Kata Mo Changwen berpura-pura perhatian.     

"Kamu sudah tahu telah membuatku marah? Bukankah tadi kamu pergi ke rumah wanita itu?" Tanya Nenek Mo.     

"Apa? Kamu masih pergi ke rumah wanita itu?"     

Xu Pei marah mendengarnya. Pria brengsek ini pergi ke rumah wanita simpanannya setelah bertengkar dengan dirinya?     

Bercerai dengan Mo Changwen memang keputusan yang tepat!     

"Nyonya Xu, jangan marah!" Bibi Wu menasehati.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.