Istri Cantik-cantik Ganas

Ternyata Kamu Dalangnya



Ternyata Kamu Dalangnya

0"Buat apa aku cemburu?" Tanya Mo Jinrong.     
0

"Tuan Muda, menurutku Nona Lan menyukaimu. Tuan Muda juga memiliki perasaan khusus kepada Nona Lan, kenapa kamu mengelak?" Tanya Mo San sambil tersenyum.     

"Apakah kelihatan jelas?" Tanya Mo Jinrong.     

"Tentu saja. Tuan Muda, apakah sekarang kamu mengakui jika menyukai Nyonya Muda?" Mo San melihat Mo Jinrong dari kaca spion.     

"Kenapa kamu hari ini cerewet?" Tanya Mo Jinrong.     

'Apakah dia benar menyukai gadis desa itu?' Pikir Mo San dalam hati. Di depan Tuan Muda-nya, dia berhenti berbicara.     

...     

Ujian Tengah Semester dijadwalkan ulang. Yang Qing dan Gu Qiu dihukum tidak boleh mengikuti ujian, baru boleh masuk saat pelajaran dimulai, setiap hari mereka juga dihukum membersihkan anak tangga.     

"Lan Yaxin!" Yang Qing menyebut nama Yaxin dengan perasaan kesal.     

"Jangan sebut namanya di depanku, aku membencinya!" Kata Gu Qiu menggerutu.     

Kebetulan Lan Yaxin turun dan melihat kedua temannya bersih-bersih.     

"Lan Yaxin! Kenapa kamu mencelakai kami? Bukankah kami selalu membantumu?" Tanya Yang Qing blak-blakan.     

"Yang Qing, Gu Qiu, maafkan aku. Aku takut jadi aku tidak mau mengakui." Kata Lan Yaxin dengan perasaan bersalah.     

"Jadi kamu menyuruh kami yang menanggung hukuman demi dirimu?" Tanya Yang Qing kesal.     

"Maafkan aku. Kalian maafkan aku ya?" Lan Yaxin menunduk dengan perasaan bersalah.     

"Memaafkanmu? Gara-gara kamu, kami dipandang sebagai pencuri oleh orang-orang. Ini semua kami lakukan demi membantumu tetapi kamu lepas tangan!" Kata Gu Qiu sambil menatap Lan Yaxin dengan perasaan penuh amarah.     

"Membantuku? Apakah aku meminta kalian membantuku? Ini semua kalian yang merencanakan. Dari awal aku tidak pernah meminta kalian membantuku." Kata Lan Yaxin mulai mengejek mereka.     

"Kamu…"     

"Sudahlah. Percuma bicara dengan orang yang tidak punya hati nurani!" Kata Yang Qing menarik Gu Qiu.     

"Kalian bersihkan dengan benar. Disini masih kotor lantainya." Kata Lan Yaxin sambil membuang robekan kertas di dekat kaki Yang Qing.     

"Kamu kenapa berubah sekarang? Apakah kami tidak berarti bagimu? Bukankah kita sahabat baik?" Gu Qiu masih tidak percaya Lan Yaxin berubah menjadi gadis berhati dingin.     

"Teman? Aku masih punya banyak teman yang tidak sebodoh kalian." Kata Lan Yaxin lalu dia turun ke lantai bawah.     

Yang Qing menendang tangga saat mendengar ejekan Lan Yaxin.     

"Keterlaluan! Kita rugi menganggap dia sebagai teman." Gu Qiu memarahi dirinya sendiri.     

"Sekarang kalian menyadarinya, kan?"     

Lan Anran tiba-tiba datang dari arah belakang Yang Qing.     

"Lan Anran, jangan mengira kamu melepaskan kami, kami akan berterima kasih kepadamu. Katakan saja kalau kamu mau menertawakan kami."     

Yang Qing masih memusuhi Lan Antan. Kalau bukan gara-gara Lan Anran, mereka tidak mungkin bernasib malang seperti ini.     

"Siapa yang mengatakan aku melepaskan kalian?" Kata Lan Anran.     

"Kami dihukum seperti ini, apa lagi yang kamu inginkan? Kamu bermurah hati di depan para guru, ternyata hanya berpura-pura, kamu sama jahatnya dengan Lan Yaxin." Gu Qiu memakinya.     

"Aku tidak sama dengannya. Ada pepatah mengatakan orang yang bermusuhan bisa menjadi teman. Sekarang kalian sudah tidak berteman lagi dengan Lan Yaxin?" Kata Lan Anran sambil tersenyum.     

"Kami bukan teman lagi. Apakah kamu ingin kami menjadi temanmu?"     

"Aku tidak ada niatan ingin menarik siapa pun menjadi temanku. Aku hanya ingin bilang bahwa nasib kalian malang sekali." Kata Lan Anran lalu dia pergi.     

"Yang Qing, mereka Keluarga Lan semuanya kejam." Kata Gu Qiu.     

"Lan Yaxin akan mendapatkan karmanya! Kita tidak perlu membalasnya. Apakah kamu mengira Lan Anran akan melepaskan dia begitu saja? Kita tunggu saja nanti!" Kata Yang Qing sambil meninju tangannya.     

Saat kembali ke kelas, Zhao Xiaolei berkata, "Anran, apakah foto antara kamu dengan Lin Cheng yang tersebar luas itu benar? Apakah dia benar mengejarmu?"     

"Bohong." Jawab Lan Anran singkat.     

"Bohong? Akhir-akhir ini Lin Cheng blak-blakan mengungkapkan perasaannya padamu, apakah sekarang dia sudah menyerah?"     

Zhao Xiaolei melirik ke Lin Cheng yang sedang tidur di meja. Padahal baru beberapa hari lalu, Lin Cheng mengatakan ingin balas dendam.     

"Entahlah."     

Lan Anran tahu Lin Cheng juga membantu Lan Yaxin. Tetapi dia tidak terlibat secara langsung sehingga dia tidak mempermasalahkannya.     

Lin Cheng yang berbaring di meja sedang memikirkan cara melawan Lan Yaxin karena gadis itu berani membohonginya.     

Lin Cheng berdiri lalu pergi mencari Lan Yaxin dengan kesal.     

"Lan Yaxin, keluar!" Lin Cheng berteriak di depan kelas 2.     

"Lin Cheng, kenapa kamu mencariku?" Lan Yaxin menemuinya dengan tenang.     

"Kenapa mencarimu? Kamu sendiri tahu kenapa aku mencarimu. Kenapa kamu membohongiku?" Tanya Lin Cheng blak-blakan.     

"Aku tidak membohongimu. Aku sudah bilang memberikan kesempatan bagimu menjadi pahlawan yang menolong sang pujaan hati, tetapi kamu melewatkan kesempatan itu. Di saat semua orang menuduh Lan Anran, kamu tidak membelanya. Sekarang kamu menyalahkanku?" Tanya Lan Yaxin sambil tersenyum.     

"Kamu berani memperalatku untuk melawan Lan Anran. Kamu sudah bosan hidup ya. Apakah kamu percaya akulah yang menyewa orang untuk memukulmu!" Kata Lin Cheng marah.     

"Ternyata kamu yang melakukannya!"     

Emosi Lan Yaxin memuncak mendengar pengakuan Lin Cheng. Sudah lama dia mencari dalang dibalik kejadian pemukulan atas dirinya, namun tidak berhasil. Ternyata dalangnya adalah Lin Cheng.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.