Istri Cantik-cantik Ganas

Datang Meminta Maaf



Datang Meminta Maaf

0Terdengar suara pengumuman dari speaker.     
0

"Para siswa sekalian, kami sudah menangani kasus pencurian soal ujian. Lan Anran terbukti tidak bersalah. Kami harap para siswa jangan menuduh Lan Anran lagi dan fokus belajar."     

Kepala sekolah membersihkan nama baik Lan Anran.     

Sepulang sekolah, Lan Yaxin memberikan klarifikasi di forum sekolah.     

[Kakakku tidak melakukannya. Ini hanya kesalahpahaman. Kami adalah satu keluarga.]     

Lan Yanran membacanya dengan jijik dan ingin muntah. Siapa yang satu keluarga dengannya. Sungguh menjijikan!     

"Kak, bagaimana caramu menemukan si pelaku?" Lan Yanran bergegas meninggalkan sekolah kemudian naik ke mobil bersama Lan Anran.     

"Sederhana saja. Pelakunya pasti akan panik saat tahu ada barang bukti yang ditemukan. Mereka pasti datang mengambil barang itu, dan mereka masuk jebakan." Kata Lan Antan menyayangkan perbuatan mereka.     

"Lan Yaxin jahat sekali! Dia tega kedua temannya yang menerima hukuman. Sungguh jahat sekali dia!" Lan Yanran memaki.     

"Dia tidak pernah menganggap mereka sebagai teman!" Kata Lan Anran menghela nafas.     

Sesampainya di rumah, Lan Anran melihat Mo Jinrong dan Mo San duduk di ruang tamu keluarga Lan.     

"Kenapa kamu ada di sini?" Tanya Lan Anran penasaran.     

Uhuk, uhuk! Mo San terbatuk-batuk memberi isyarat agar Lan Anran tidak lupa bahwa saat ini dirinyalah Mo Jinrong.     

Zhao Xiumei duduk di ruang tamu memelototi Mo San tanpa berkata sepatah kata pun dan suasana terasa tegang.     

"Nenek sudah bangun? Sudah lapar belum? Aku akan buatkan sup untuk nenek ya." Kata Lan Anran dengan sengaja.     

"Aku tidak lapar, Tuan Muda Mo datang, kamu harus menyapanya. Tapi aku ada satu pertanyaan, kalian sudah bercerai, buat apa dia datang ke sini?" Zhao Xiumei terlihat tidak senang pada Mo San.     

"Pertanyaan Anda sama seperti bertanya, Anda sudah makan pagi, tetapi kenapa masih perlu makan malam?" Tanya Mo Jinrong.     

"Aku sedang bertanya dengan Tuan Muda-mu. Apa hubungannya denganmu? Tuan Muda Mo, kenapa pelayan Anda kurang ajar?" Jawab Zhao Xiumei kesal.     

"Nenek, ini sudah menjadi gaya Keluarga Mo, apakah Anda keberatan?" Tanya Mo San.     

Lan Anran tidak bisa menahan tawa melihat neneknya dibuat tidak berkutik.     

Zhao Xiumei diam beberapa saat kemudian berkata lagi: "Kamu sudah bercerai dengan Lan Anran, apakah kamu datang untuk rujuk dengannya? Jangan harap! Anran sekarang sudah memiliki kekasih di sekolah. Kamu sudah terlambat." Kata Zhao Xiumei.     

"Nenek salah paham. Dia hanya teman biasa." Lan Anran menjelaskan, entah Mo Jinrong percaya atau tidak.     

"Kekasih?"     

Mo San menatap Lan Anran tidak percaya. Dia menoleh ke Mo Jinrong yang wajahnya seakan ingin memakan orang.     

"Bukan. Nenek sakit sehingga dia bicara sembarangan. Laki-laki itu hanya teman bagiku."     

Lan Anran menjelaskan namun sepertinya Mo Jinrong tidak mempercayainya.     

"Uhuk, uhuk! Kami datang ke sini untuk menemui orang tua Lan Anran untuk menjelaskan masalah yang dulu terjadi." Kata Mo San.     

"Mereka saat ini tidak ada di rumah, kalian pergi saja. Kami tidak menyambu kedatangant kalian ke sini."     

Zhao Xiumei tidak ingin Lan Anran bahagia. Dia berusaha mengacaukan pernikahannya.     

"Kelihatannya orang yang sebenarnya tidak disambut di rumah ini bukannya nenek? Kondisi nenek kelihatan tidak sehat, sehingga bukan hak nenek menentukan siapa yang disambut maupun tidak disambut di rumah ini." Kata Mo San.     

"Ini adalah rumah putraku, tentu saja aku punya hak. Lihat sendiri wajahmu jelek. Kamu sudah setua ini suka menikahi daun muda? Aku beritahu ya. Kamu bermimpi bisa mendapatkan cucuku. Keluarga kami tidak ingin menerimamu!"     

Zhao Xiumei sudah lupa bagaimana dulu dia membiarkan cucunya menikahi Mo Jinrong, sekarang dia mau memisahkan mereka berdua. Zhao Xiumei memang tidak suka melihat Lan Anran bahagia.     

"Aku jelek? nenek masih berani menghinaku padahal wajah nenek juga mirip kodok? Nenek sendiri memiliki wajah garang, pinggang nenek selebar ember, mirip Monster di daerah Heishan, tapi nenek masih menghinaku, apa nenek tidak malu?" Mo San tidak terima dirinya dihina jelek.     

Mo Jinrong hanya duduk diam di sampingnya.     

"Kurang ajar! Usiaku tidak lama lagi, tapi kamu masih memakiku. Kamu masih ingin rujuk dengan cucuku, jangan harap!" Zhao Xiumei emosi lalu memukul kursi rodanya.     

"Istriku juga bukan nenek, nenek berani mengaturku. Apakah nenek mau mati ditanganku?" Mo San masih tidak mau mengalah.     

Zhao Xiumei semakin marah. Lan Anran tertawa di samping. 'Pertunjukan hari ini sangat seru!'     

"Kamu, kamu…. masih berani melawanku. Tunggu sampai putraku pulang, dia pasti tidak akan membiarkan kamu menikah lagi dengan Anran!"     

Zhao Xiumei akan menghalangi mereka menikah lagi. 'Pria kurang ajar!'     

"Tenangkan dirimu, Tuan Muda." Mo Jinrong memperingatkan di belakangnya.     

Kemudian Lan Tingyun dan Li Yueru pulang. Saat masuk ke rumah, mereka merasakan hawa peperangan di rumah mereka.     

"Apa yang terjadi? Bu, kenapa ibu terlihat marah?" Tanya Lan Tingyun sambil membungkukan badannya.     

"Tuan Muda Mo ini sangat kurang ajar! Dia berani melawan dan menghinaku!" Kata Zhao Xiumei.     

"Nenek, aku tidak melakukan seperti yang nenek katakan." Mo San mengelak.     

"Kenapa kamu tidak mengakuinya?" Tanya Zhao Xiumei membentaknya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.