Istri Cantik-cantik Ganas

Lepas Tangan



Lepas Tangan

0"Apa? Padahal kamu mencuri soal ujian bersama kami. Kamu berjaga-jaga di depan pintu. Kenapa kamu tidak mau mengakuinya?" Kata Gu Qiu sambil menangis.     
0

"Apa maksudmu? Kapan aku mencuri soal ujian bersama kalian? Aku tidak melakukannya."     

Lan Yaxin lepas tangan membuat Yang Qing dan Gu Qiu merasa panik.     

"Tidak. Kenapa kamu berbohong? Saat kita merencanakan mencuri soal ujian, kamu juga setuju. Kenapa kamu mengelak?" Kata Yang Qing sambil menarik Lan Yaxin.     

"Aku sama sekali tidak melakukannya. Tidak seharusnya kalian melibatkan aku dalam masalah ini. Dia adalah kakak sepupuku. Aku tidak pernah ingin mencelakainya. Kenapa kalian mencelakai kakakku?"     

"Yaxin, kami menjebak Lan Anran demi membantumu. Tetapi kini kamu tidak mengakuinya. Kami tidak ada alasan untuk menjebak Lan Anran." Kata Gu Qiu menangis bercampur dengan perasaan marah.     

"Aku benar-benar tidak tahu. Kalian jangan menuduhku sembarangan. Kalau aku tahu rencana kalian, aku tidak akan setuju. Kalian tidak seharusnya menjebak kakakku. Kalian akui saja kesalahan kalian!" Kata Lan Yaxin sambil menarik Lan Anran.     

"Yaxin, apa benar masalah ini tidak ada hubungannya denganmu?" Tanya Lan Anran sambil menyingkirkan tangan Lan Yaxin.     

"Tentu saja. Bagaimana mungkin aku tega mencelakai kakak. Aku selalu belajar di rumah, tidak pernah ke sekolah mencuri soal ujian."     

"Lan Yaxin! Kami melakukan ini demi dirimu!"      

Yang Qing merasa kesal. Dia mengira membantu teman, tidak disangka dia membantu seekor ular berbisa!     

"Membantuku? Aku tidak pernah meminta untuk kalian bantu. Kalian sudah berani mencelakai kakakku, kepala sekolah, usir mereka dari sekolah ini!" Lan Yaxin tega memperlakukan kedua temannya dengan tidak adil.     

"Kalian sudah lihat, kan? Saat berada dalam masalah, kalian bisa melihat wajah asli gadis yang kalian anggap sebagai sahabat baik kalian." Lan Anran tersenyum.     

"Kakak, apa maksudmu? Apakah kamu menuduh aku yang melakukannya?" Kata Lan Yaxin dengan sedih.     

"Dari CCTV kami hanya melihat Gu Qiu dan Yang Qing, tidak ada Lan Yaxin." Kata kepala sekolah sambil melihat CCTV.     

Yang Qing sekarang baru sadar, Lan Yaxin hanya ingin memperalatnya. Sekarang dia lepas tangan, sedangkan mereka berdua harus menerima konsekuensinya!     

"Kakak, percayalah padaku. Sungguh aku tidak melakukannya. Aku tidak mengerti kenapa mereka menuduhku padahal kami berteman baik. Tapi aku tidak akan membiarkan mereka mencelakai aku. Kakak, percayalah padaku." Lan Yaxin menangis.     

Kali ini Lan Yaxin berpura-pura dengan baik. Biarkan saja kedua gadis tidak berguna ini diusir dari sekolah.     

Lan Anran tersenyum. Tentu saja Lan Anran tahu bahwa Lan Yaxin hanya berpura-pura. Di kehidupan sebelumnya Lan Yaxin juga pintar berakting dan membohonginya. Kali ini dia tidak mau dibohongi olehnya lagi.     

"Aku percaya padamu. Tentu saja aku percaya padamu." Kata Lan Anran tersenyum.     

"Lan Anran, kamu masih percaya padanya? Apa kamu tidak lihat tadi bagaimana dia memperlakukan kami? Kamu akan menyesal nanti!" Yang Qing mengusap air matanya.     

"Kepala sekolah, Dekan, tolong ampuni kami. Kami tidak akan mengulanginya lagi." Kata Gu Qiu memohon.     

Tidak lama kemudian, kepala sekolah berkata, "Lan Yaxin, kamu kembali ke kelas dulu. Jangan beritahukan hal ini ke temanmu yang lain di kelas."     

"Terima kasih, Kepala sekolah!"     

Lan Yaxin mengusap air matanya kemudian keluar. Ekspresinya langsung berubah, dari ekspresi yang memelas, berubah menjadi ekspresi yang kejam.     

"Lan Anran, sudah jelas kamu sudah dijebak sekarang kembalilah ke kelas. Saya nanti akan membersihkan nama baikmu." Kata kepala sekolah sambil menghela nafas.     

"Kalian berdua akan saya hukum. Panggil orang tua kalian. Masalah kali ini sangat serius, pihak sekolah harus mengeluarkan kalian dari sekolah ini."     

"Dikeluarkan? Jangan. Kepala sekolah, jangan keluarkan saya. Saya masih ingin sekolah!" Kata Gu Qiu berlutut sambil menangis.     

"Kalian perlu menanggung konsekuensinya." Kata Dekan dengan serius.     

"Kepala sekolah, Dekan. Mereka memang bersalah tetapi mereka masih siswa. Jangan hukum mereka." Kata Lan Anran tiba-tiba.     

"Kamu tidak menyalahkan mereka?" Tanya kepala sekolah sambil membetulkan kacamatanya.     

"Mereka sudah mengakui kesalahannya. Saya juga tidak peduli dengan pandangan orang." Kata Lan Anran berbesar hati, membuat kepala sekolah terkejut.     

"Baiklah, baiklah." Kata kepala sekolah sambil tersenyum.     

"Karena Lan Anran sudah bermurah hati kepada kalian, kalian harus minta maaf kepada Lan Anran, kalian tidak boleh masuk ke kelas selama ujian, dan bekerja secara sukarela di sekolah. Nanti kalau saya rasa sudah cukup, maka kalian terbebas dari hukuman" kata kepala sekolah.     

"Terima kasih, kepala sekolah!" Kata Gu Qiu.     

"Berterima kasihlah kepada Lan Anran!" Kata Dekan.     

"Memangnya aku seperti Dekan? Tidak perlu berterima kasih kepadaku." Kata Lan Anran menanggapi dekan.     

"Kamu…"     

"Pak Zhou, Anda seharusnya juga meminta maaf kepadanya. Siapapun yang sudah menuduh dia harus minta maaf." Kata kepala sekolah.     

"Lan Anran, maafkan saya telah menuduh kamu." Kata dekan.     

"Tidak masalah."     

Lan Anran keluar dari ruangan dengan perasaan bahagia.     

"Kamu sudah ketahuan? Kenapa kamu masih terlihat senang?" Kata seorang siswa di sebelahnya.     

"Dasar gadis tidak tahu malu!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.