Istri Cantik-cantik Ganas

Menyelinap Di Malam Hari



Menyelinap Di Malam Hari

0"Ayah, tidak perlu ke sekolah. Aku bisa menyelidiki pelakunya sendiri. Lagipula aku sudah tahu pelakunya siapa, saat ini aku sedang menunggu dia mengakuinya sendiri." Kata Lan Anran sambil menatap Lan Yaxin.     
0

"Kenapa kamu menatapku? Bukan aku pelakunya. Aku pulang dulu, nek, paman!" Lan Yaxin segera melarikan diri.     

"Jangan lupa ingatkan ayah ibumu untuk menjenguk nenek!" Kata Zhao Xiumei sambil menangis.     

"Bu, masalah ini harus diselidiki lebih dulu. Anran juga tidak bermaksud melawanmu." Kata Lan Tingyun menjelaskan.     

"Penyakitku sudah parah, usiaku pun sudah tidak lama lagi. Kelihatannya gadis kurang ajar itu baru senang setelah melihatku mati." Kata Zhao Xiumei.     

"Bu, masalahnya masih perlu diselidiki, kita tidak boleh langsung menyimpulkan! Aku punya berita yang pasti bisa membuatmu senang!" Kata Lan Tingyun sambil tertawa.     

"Apa itu? Apakah rumah lamaku sudah kamu beli?" Tanya Zhao Xiumei.     

"Tentang pekerjaan untuk kakak. Kakak sudah menerima tawaran pekerjaan dariku." Tadi Lan Tingyun melihat Xu Yanshan senang menerima penawarannya.     

"Benarkah? Baguslah kalau begitu!" Zhao Xiumei sekarang mulai bersemangat kembali.     

"Mereka juga akan mengunjungimu dalam waktu dekat!" Lan Tingyun menyampaikan dengan tersenyum.     

"Lalu bagaimana dengan masalah rumah?" Tanya Zhao Xiumei mengubah topik.     

"Bu, uangku belum cukup untuk membeli rumah. Apakah aku perlu meminjam uang ke kerabat Keluarga Lan?" Tanya Lan Tingyun.     

"Jangan harap. Kamu adalah anggota Keluarga Lan yang terkaya. Mana mampu mereka meminjamkan uang kepadamu?" Kata Zhao Xiumei tidak bisa berbuat apa-apa.     

"Nenek, paman sudah memiliki pekerjaan sekarang, apakah itu artinya paman bisa segera mengembalikan hutang 5 juta yuan?" Tanya Lan Anran sambil tertawa.     

"Anran, kenapa kamu membahas hal ini sekarang? Nenekmu sedang sakit." Kata Lan Tingyun keberatan.     

"Nenek memang sakit, tapi kondisi paman sehat. Meskipun saudara kandung, tetap harus melunasi hutang. Kenapa tidak boleh membicarakan tentang hal ini. Aku juga tidak bermaksud meminta uang nenek. Nenek jangan cemas." Kata Lan Anran sambil tersenyum.     

"Kamu… uhuk, uhuk!" Zhao Xiumei terbatuk-batuk karena terlalu panik, seperti benar-benar sedang sakit paru-paru.     

"Anran, kalau ingin membahas masalah ini, jangan di depan nenekmu. Jika kamu mengatakan hal ini sama saja membuat nenekmu marah." Lan Tingyun menarik Lan Anran ke samping.     

"Ayah, jangan melindungi paman hanya karena nenek masih hidup. Kalau nenek sudah mati, bagaimana kehidupan paman nanti? Anggap saja membayar hutang 5 juta yuan ini sebagai pemacu supaya paman giat bekerja." Lan Anran menjelaskan.     

Lan Tingyun pikir benar juga. Di dunia ini mana ada yang gratis. Uang 5 juta yuan ini anggap saja pembelajaran buat kakaknya untuk serius bekerja.     

"Bu, ibu sekarang sedang sakit, beristirahatlah setelah minum obat. Aku akan memasak dulu." Lan Tingyun tersenyum sambil mendorong Lan Anran masuk ke dalam kamar.     

"Ayah, sebentar lagi perawat nenek datang. Ayah tidak perlu memasak." Kata Lan Yanran. Dia lebih suka masakan perawat.     

"Perawat itu sudah kami berhentikan. Ayah sudah berdiskusi dengan ibumu, kami bisa merawat nenekmu karena pekerjaan di rumah sakit tidak terlalu banyak, jadi kami rasa tidak membutuhkan bantuan perawat." Kata Lan Tingyun masuk ke dapur.     

Di lantai atas, Lan Anran tersenyum kepada neneknya.     

"Nenek, beristirahatlah dengan tenang, siapa tahu ini terakhir kalinya nenek hidup di dunia ini." Di mata Zhao Xiumei senyuman Lan Anran sangat menakutkan.     

"Apa… apa yang mau kamu lakukan…. tolong! Lan Anran ingin membunuh…" Zhao Xiumei berteriak ketakutan.     

"Nenek, jangan berteriak. Ssst, cepatlah tidur!" Lan Anran menutup mulut Zhao Xiumei.     

"Kak, apa yang terjadi?" Tanya Lan Yanran datang.     

"Tidak ada apa-apa. aku tadi menyuapi nenek obat." Lan Anran tersenyum. Lan Anran menyuapi vitamin kepada neneknya.     

"Kak, apa kamu tahu? Fu Guosheng sudah ditolak di dunia hiburan. Kata Kakak Wang, sekarang dia sedang panik meminta bantuan bosnya." Lan Yanran terlihat senang. Sekarang dia ingin berbagi dengan kakaknya.     

"Benarkah? Baguslah kalau begitu!"      

Lan Anran tersenyum sambil membantu neneknya berbaring.     

Saat ini Zhao Xiumei tertidur, tidak bisa mendengarkan percakapan mereka.     

"Apakah itu artinya kamu bisa kembali syuting?" Tanya Lan Anran.     

"Iya. Tetapi Kakak Wang mengatakan untuk menunggu sedikit lagi. Dia masih mau membantuku menghubungi investor. Katanya dalam 2 hari nanti aku diundang ke perjamuan." Kata Lan Yanran senang.     

"Perjamuan? Perjamuan apa?" Tanya Lan Anran penasaran.     

"Katanya Keluarga Zhao akan mengadakan perjamuan. Perjamuan itu untuk merayakan Tuan Zhao pensiun dan Zhao Han naik jabatan. Di sana banyak Bos besar hadir."     

Lan Yanran mendengar dari Wang Qing, tetapi Lan Anran belum pernah mendengar berita ini dari Zhao Xiaolei.     

"Hari sudah malam. Pergilah tidur. Sebagai seorang artis kamu harus menjaga kulit wajahmu."     

Lan Anran tersenyum. Lan Anran melihat neneknya sudah tidur, lalu kembali ke kamarnya.     

Di tengah malam, Lan Anran tidak bisa tidur. Dia menyalakan laptopnya, kebetulan sekali si gendut mengirimkan pesan kepadanya.     

[Bos, kami sudah pulang. Sekarang kami pergi ke Laboratorium Penelitian.]     

[Hati-hati. Kalau ada apa-apa, segera hubungi aku.] Lan Anran memberikan perintah.     

Si gendut dan si kurus berjalan menuju ke Laboratorium Penelitian. Si gendut masuk ke dalam, sedangkan si kurus berjaga-jaga di belakang.     

"Sialan! Disini gelap sekali!"     

Si gendut menggerutu pelan di earphone-nya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.