Istri Cantik-cantik Ganas

Memilih Untuk Percaya



Memilih Untuk Percaya

0"Kurang ajar! Kamu masih berani memarahiku di saat aku sakit, kamu baru puas kalau aku mati lebih cepat? Dasar gadis kurang ajar!" Zhao Xiumei duduk di kursi roda sambil memakinya.     
0

"Nenek, nenek jangan banyak marah-marah. Jaga perkataan nenek." Lan Anran tersenyum.     

Zhao Xiumei merasa tubuhnya lemah karena sakit. Dia tidak punya tenaga untuk bangkit. Dia terpaksa hanya duduk di kursi roda sambil marah-marah.     

Sedangkan Lan Tingyun pergi menemui Lan Tingyi.     

"Adik, kenapa kamu datang ke sini? Apakah kondisi ibu memburuk?" Tanya Xu Yanshan.     

"Bukan. Aku datang untuk menawarkan pekerjaan kepada kakak. Kondisi ibu baik-baik saja. Seperti yang barusan kubilang, aku mau menawarkan pekerjaan kepada kakak." Kata Lan Tingyun     

"Ayo masuk! Tingyi, kemarilah!" Xu Yanshan memanggil suaminya dengan sangat antusias.     

"Kakak, ada lowongan pekerjaan di rumah sakit. Entah kakak mau atau tidak." Tanya Lan Tingyun sambil tertawa.     

"Aku tidak mau menerima pekerjaan membersihkan kamar mandi!" Kata Lan Tingyi menolak lebih dulu.     

"Bukan, hanya saja pekerjaan ini membutuhkan lembur, yaitu sebagai…" kata Lan Tingyun.     

"Pekerjaan sebagai apa?" Tanya Xu Yanshan penasaran. Dia melihat ekspresi Lan Tingyun yang gugup, takutnya pekerjaan yang ditawarkan bukan pekerjaan yang bagus.     

"Pekerjaan di bagian jenazah. Tugasnya mengurus prosedur pendaftaran jenazah, dan serah terima jenazah. Gajinya tetap setiap bulan, dan butuh nyali yang besar." Lan Tingyun melihat wajah Lan Tingyi yang terlihat tidak senang mendengarnya.     

"Kamu menyuruh aku berurusan dengan jenazah?" Tanya Lan Tingyi tidak senang.     

"Kamu juga seorang dokter, sebagai dokter kita menghormati jenazah. Shift malam membutuhkan karyawan baru, jamnya bebas. Bagaimana kalau kakak mencobanya dulu?" Kata Lan Tingyun menjelaskan.     

"Tidak, tidak! Pekerjaan macam apa itu yang kamu tawarkan kepadaku. Kamu tidak memberi kakakmu muka sedikit pun. Pekerjaan macam apa itu di bagian jenazah, apalagi saat larut malam, banyak hantu berkeliaran." Kata Lan Tingyi keberatan.     

"Adik, apakah gaji dari pekerjaan ini banyak?" Tanya Xu Yanshan.     

"Lumayan. Sebulan gajinya 8.000 sampai 9.000 yuan." Jawab Lan Tingyun.     

"Baiklah. Aku akan mendiskusikan dengan kakakmu." Jawab Xu Yanshan sambil tersenyum. Kelihatannya dia sangat senang dengan penawaran adik iparnya.     

"Baiklah. Kalau kalian setuju, besok kakak bisa langsung bekerja. Selain itu, ibu sangat merindukan kakak. Kalau kalian ada waktu senggang, jenguklah ibu. Setiap hari ibu mengeluh ingin bertemu dengan kalian." Kata Lan Tingyun.     

"Baiklah."      

Setelah Xu Yanshan mengantar Lan Tingyun sampai depan pintu, dia membujuk Lan Tingyi mengenai tawaran pekerjaan.     

"Tingyi, menurutku pekerjaan itu bagus." Kata Xu Yanshan sambil tersenyum.     

"Apanya yang bagus? Kamu saja yang bekerja di sana!" Kata Lan Tingyi merasa tidak senang.     

"Dengarkan aku dulu. Bagian mengurus Jenazah adalah pekerjaan yang bagus di rumah sakit. Kamu sudah berapa lama tidak memegang pisau operasi? Kalau kamu melakukan salah bedah siapa yang akan tahu? Karena jenazah tidak bisa berbicara. Setelah kamu punya pengalaman membedah jenazah, kita bisa mencari pekerjaan di rumah sakit lain. Bagaimana?" Tanya Xu Yanshan sambil tersentum.     

"Kamu cerdas sekali." Lan Tingyi memuji istrinya.     

"Tentu saja." Xu Yanshan tersenyum.     

Setelah dari rumah Lan Tingyi, Lan Tingyun langsung pulang. Begitu masuk ke rumah, dia mendengar Zhao Xiumei menangis.     

"Bu, ada apa dengan ibu? Kenapa ibu menangis?" Tanya Lan Tingyun menenangkan.     

"Putrimu yang kurang ajar ini, selalu membuatku kesal. Aku sudah muntah darah tapi dia tetap membuatku kesal!" Kata Zhao Xiumei marah.     

"Apa yang terjadi? Anran, keluar!" Lan Tingyun berteriak ke lantai atas.     

"Paman, kakak sudah membuat nenek kesal. Hari ini kakak ketahuan mencuri soal Ujian Tengah Semester. Ini salahku juga mengatakan sesuatu yang menyinggung kakak, begitu pula dengan nenek akhirnya kakak langsung marah dan melawan nenek. Ini salahku!"     

Lan Yaxin mengatakan sesuatu yang membuat Lan Tingyun marah.     

"Apa? Mencuri soal ujian?" Tanya Lan Tingyun tidak percaya.     

"Adik cepat sekali menyebarkan berita!" Lan Anran turun.     

"Anran, apa yang terjadi?"     

Lan Tingyun bertanya dengan serius. Dia tidak percaya putrinya akan melakukan perbuatan tercela.     

"Ayah, ayah percaya padaku atau percaya padanya?" Tanya Lan Anran.     

"Ayah, aku percaya kakak tidak mungkin melakukannya. Ayah juga tahu kakak juara pertama kompetisi medis. Apakah menurut ayah, dia takut menghadapi Ujian Tengah Semester? Pasti ada orang yang menjebaknya." Kata Lan Yanran. Berita tentang kakaknya mencuri soal ujian sudah tersebar sampai ke departemen kesenian. Sekarang semua orang tahu kakaknya. Meskipun dia merasa malu tetapi dia percaya kakaknya tidak bersalah.     

"Dijebak?" Tanya Lan Tingyun dengan ekspresi serius.     

"Apanya yang dijebak? Soal ujian jelas-jelas ditemukan di laci meja gadis kurang ajar ini, masih juga berkelit! Aku malu karena perbuatannya!" Kata Zhao Xiumei sambil mengusap air matanya.     

"Nenek, nenek juga tidak melihatnya sendiri, siapa tahu orang yang menjebak kakak memang sengaja meletakkan soal ujian di tempat duduk kakak?" Kata Lan Yanran tidak setuju dengan pendapat neneknya.     

"Anak kurang ajar! Apakah kamu juga melawanku?" Tanya Zhao Xiumei memaki.     

"Yanran! Aku juga merasa ada kejanggalan di dalam masalah ini. Aku percaya putriku tidak mungkin melakukannya. Aku akan ke sekolah untuk menjelaskan kepada pihak sekolah. Aku percaya pada putriku." Kata Lan Tingyun dengan percaya diri.     

Pertama kalinya ada orang yang bersikeras mempercayainya, ini membuat Lan Anran merasa sangat senang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.