Istri Cantik-cantik Ganas

Apakah Dia Pelakunya?



Apakah Dia Pelakunya?

0Keesokan harinya, Lan Yanran menjadi pusat perhatian di sekolah. Banyak penggemarnya yang sudah berkerumun di depan gerbang sekolah. Begitu turun dari mobil, tidak ada cara lain, selain langsung berlari!     
0

Lan Anran merasa senang melihat kepopuleran adiknya di sekolah.      

Di kelas para siswa membicarakan tentang Lan Anran dan masalah Ujian Tengah Semester.     

"Anran, apakah kamu tahu alasan Ujian Tengah Semester ditunda?" Tanya Zhao Xiaolei penasaran.     

"Aku tidak tahu." Lan Anran menggelengkan kepala.     

"Aku mendengar dari Wali kelas dengan guru-guru lain, katanya ada salah satu siswa yang mencuri soal ujian." Kata Sun Hui menghampirinya.     

"Hah? Besar sekali nyalinya masuk ke ruangan Dekan?" Zhao Xiaolei terbelalak seakan sedang makan Buah Melon yang besar.     

"Aku tidak tahu. Kemarin Dekan masuk ke ruangannya, mendapati ada yang mencuri soal ujian, entah siapa yang berani melakukannya."     

Sun Hui menggelengkan kepala bingung memikirkan siapa pelakunya.     

"Pelakunya juga pelit sekali, dia berhasil mencuri soal ujian tapi tidak mau berbagi dengan kita. Egois sekali dia!" Zhao Xiaolei memasang wajah cemberut.     

Lan Anran meletakkan tas sekolahnya ke dalam laci meja, dia tidak menyangka ada selembar kertas soal ujian di dalam laci tersebut.     

"Kamu masih ingin bocoran soal. Di ruang guru, dekan sudah terlihat geram. Sekarang sedang menyelidiki semua kelas satu per satu, para siswa diminta membuka tasnya." Kata Sun Hui ketakutan.     

"Di ruangan dekan tidak ada CCTV, jadi mereka memeriksa tas sekolah. Tapi aku merasa pelakunya tidak mungkin sebodoh itu membawa soal ujian ke sekolah." Zhao Xiaolei menggelengkan kepalanya.     

Dekan dan beberapa guru masuk ke kelas praktek, di luar sudah banyak siswa lain yang berkerumun.     

"Anak-anak, kalian semua pasti tahu ada salah satu siswa yang mencuri soal ujian, dia merupakan siswa dari sekolah kita. Sekarang saya akan menggeledah tas sekolah kalian demi mengungkap siapa pelakunya, saya harap kalian tidak keberatan."     

Dekan sekolah ini berusia 40 tahun, berkacamata dan berambut tebal.     

"Dekan, apakah pelakunya sebodoh itu?Bukankah dia tidak mungkin membawa soal ujiannya? Apalagi kami dari kelas yang para siswanya pintar-pintar. Mana mungkin kami mencuri soal ujian?" Kata Sun Hui tidak senang.     

"Soal ujian hilang kemarin. Memang benar, tetapi bisa saja pelakunya membawa soal ujiannya untuk mendiskusikannya disini. Saya tahu para siswa di kelas ini pintar-pintar, tapi saya melakukan ini agar nama baik kalian bersih." Kata dekan sambil membetulkan posisi kacamatanya     

"Cepat kalian geledah mereka!" Kata dekan.     

Para siswa mengenakan seragam kemeja dengan rok pendek, maka guru tidak memeriksa dari seragam mereka tetapi hanya tas sekolah.     

Beberapa guru mulai memeriksa tas sekolah para siswa.     

Lan Anran tidak merasa takut, dia meletakan tas sekolah di atas meja untuk mereka periksa. Tidak di sangka dari dalam laci jatuh selembar kertas soal ujian ke lantai.     

Li Yue melihatnya dan mengambil kertas di lantai dengan wajah muram.     

"Bukankah ini soal Ujian Tengah Semester?" Lan Anran terkejut. Kenapa soal ujian bisa ada di laci mejanya?     

"Anran, kamu…" Zhao Xiaolei melongo, dia tidak menyangka pelakunya adalah Lan Anran!     

"Aku tidak melakukannya, bukan aku pelakunya!" Kata Lan Anran dengan nada dingin.     

"Kamu masih mengelak! Soal ujian jelas-jelas ditemukan di mejamu. Ikut ke ruangan saya!"     

Dekan terlihat geram, Lan Anran adalah siswa paling pintar di sekolah. Kalau sampai berita ini tersebar keluar, nama baik keluarga akan tercoreng.     

"Anran, kenapa kamu melakukannya?" Tanya Li Yue.     

"Bu, bukan saya pelakunya. Saya juga tidak tahu kenapa soal ujian itu berada di dalam laci meja saya."     

Dekan semakin marah mendengar Lan Anran tidak mau mengakui kesalahannya.     

"Kamu masih tidak mau mengaku! Jelas-jelas soal ujian ini ditemukan di dalam laci mejamu. Saya tidak menyangka pelakunya adalah kamu. Apakah kamu tahu gara-gara perbuatanmu, Ujian Tengah Semester ditunda. Ini akan menjadi pelanggaran serius untukmu dan kamu tidak akan diluluskan. Panggil orang tuamu ke sekolah, saya akan bertanya kepada mereka bagaimana mereka mendidikmu selama ini!" Dekan mulai menceramahi panjang lebar.     

"Dekan, tolong Anda pikirkan baik-baik. Kalau benar saya pelakunya, tidak mungkin saya membawa soal ujiannya ke sekolah. Lagipula ruangan Anda dikunci, sedangkan saya tidak tahu kode rahasia ruangan Anda. Bagaimana mungkin saya yang mencuri soal ujian ini?" Kata Lan Anran menjelaskan.     

Li Yue berpikir ada benarnya juga. Lan Anran siswa paling pintar di sekolah. Dia bahkan mendapat nilai 100 di ujian tertulis kompetisi medis. Bagaimana mungkin dia takut menghadapi Ujian Tengah Semester.     

"Dekan, saya rasa ada keanehan dalam kejadian ini. Di ruangan Anda tidak ada CCTV. Siapa tahu pelakunya adalah orang yang iri dengan Anran, pelakunya mencuri dan meletakkan di dalam lacinya agar dia yang tertuduh. Kalau dia pelakunya tidak mungkin Anran meletakan soal ujian di tempat yang muda ketahuan. Apalagi dia juara pertama kompetisi medis. Siswa pintar seperti Anran tidak mungkin mencuri soal ujian kompetisi medis." Li Yue membantu Anran menjelaskan, dekan akhirnya juga merasakan adanya keanehan setelah mendengar penjelasan dari Li Yue.     

"Faktanya soal Ujian Tengah Semester ada di dalam laci mejanya. Lan Anran, kamu kembali dulu. Saya tetap mencurigaimu selama masalah ini belum jelas." Dekan menatap Lan Anran dengan tatapan yang berbeda.     

"Anda boleh mencurigai saya. Tapi nanti kalau saya telah terbukti tidak bersalah, Anda harus minta maaf kepada saya!"     

Lan Anran merasa tidak terima dirinya diperlakukan tidak adil.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.