Istri Cantik-cantik Ganas

Ciuman Lagi



Ciuman Lagi

"Kondisi mereka sebelumnya baik-baik saja, namun ketahanan tubuh setiap orang berbeda-beda sehingga efeknya juga berbeda. Namun keluarga korban tidak bisa menerima kematian anggota keluarga mereka dan hendak menuntut kita, mereka mengatakan kita menjual ramuan obat palsu." Kata Mo San.     

"Berikan kompensasi kepada keluarga korban saat kondisi mereka sudah tenang. Masalah ini tidak boleh tersebar keluar." Kata Mo Jinrong.     

"Apakah penelitian tetap dilanjutkan?" Tanya Mo San.     

"Tentu saja. Penelitian tidak boleh dihentikan."     

"Peneliti yang diberikan kepada kita tidak bisa menemukan permasalahan. Kita hanya sebagai investor Institut Penelitian. Kalau kita menambah peneliti akan menambah biaya lagi, dan belum tentu penelitiannya berhasil." Kata Mo San ragu-ragu.     

"Apa yang ingin kamu sampaikan?" Mo Jinrong merasa ada maksud lain dari perkataan Mo San.     

"Nyonya Muda memiliki kemampuan yang hebat, kenapa kita tidak melibatkan Nyonya? Toh dia sudah menjadi anggota Keluarga Mo, dia pasti mau membantu."     

Mo San ingin Lan Anran bergabung di penelitian yang dilakukan oleh Mo Jinrong. Menurutnya, jarang ada orang berbakat seperti Lan Anran.     

"Aku tidak setuju! Aku mempercayainya untuk membantuku mencari 'nol', tetapi aku tidak bisa mempercayakan masalah yang lain kepadanya."     

Mo Jinrong tidak ingin Lan Anran mengetahui tentang masalah penelitian obat. Dia merahasiakan hal ini karena dia tidak bisa mempercayai sembarang orang.     

"Tetapi Nyonya adalah 'Q', dulu dia sempat menyelidiki kita, dia pasti sudah tahu tentang kegiatan kita di pasar gelap. Siapa tahu sekarang dia masih menyelidiki kita."     

Mo San masih ingat kejadian di pasar gelap. Lan Anran bisa jadi sudah mengetahui kegiatan mereka, hanya saja dia tidak mengatakannya.     

"Orang yang dia selidiki adalah Xiang Tian, bukan Mo Jinrong. Dia tidak akan bisa menyelidiki tentang diriku." Mo Jinrong terdengar percaya diri.     

"Namun kita tetap perlu waspada, Nyonya gadis yang pintar, seandainya…"     

"Tidak ada seandainya. Rahasia tentang Xiang Tian tertutup rapat, tidak semudah itu diketahui orang, termasuk dia yang ternyata adalah 'Q'!"     

Mo Jinrong memang menutup rapat-rapat identitasnya sebagai Xiang Tian. Lan Anran menjadi orang pertama yang mengungkap identitasnya.     

"Lalu apa yang bisa dilakukan dalam penelitian ini? Tanaman Qian Xiang dan ramuan obat nyatanya bertentangan, jadi tidak mungkin bisa digunakan lagi untuk membuat ramuan obat." Tanya Mo San panik.     

"Aku akan coba bertanya kepada Lan Anran. Kamu keluarlah dulu."     

Mo Jinrong melambaikan tangannya, sebagai isyarat menyuruh Mo San pergi.     

Lan Anran berdiri di luar dan sempat menguping pembicaraan mereka. Dia menerka sepertinya tadi mereka membicarakan tentang membuat ramuan obat baru untuk mengobati penyakit jantungnya. Tentu dia harus membantunya.     

"Apakah kalian sudah selesai bicara?" Lan Anran mengintip ke dalam.     

"Iya." Mo Jinrong menganggukan kepala.     

"Obat yang aku berikan kepadamu kemarin apakah masih kamu pakai? Aku mau lihat lukamu."     

Lan Anran ingin memastikan apakah ramuan obatnya memiliki efek samping buruk terhadap tubuhnya.     

"Sudah tidak. Kondisiku sudah baikan." Kata Mo Jinrong dengan dingin.     

Lan Anran tersenyum, dia mendekati Mo Jinrong lalu melihat luka di kaki Mo Jinrong.     

Lukanya sudah membaik, tetapi juga belum pasti apakah ini berkat obatnya atau bukan.     

"Apakah sudah puas melihatnya?" Mo Jinrong menurunkan gulungan celananya.     

"Iya. Lukamu sudah sembuh. Aku merasa tenang sekarang."     

Lan Anran menatap Mo Jinrong sambil tertawa. Kedua matanya yang jernih seperti berkilauan.     

"Berapa lama kamu belajar tentang ilmu pengobatan?" Tanya Mo Jinrong tiba-tiba.     

"Sudah lama sekali, aku belajar sejak masih kecil, tapi aku sudah lupa mulai umur berapa." Jawab Lan Anran jujur.     

"Kelihatannya pengetahuanmu tentang penelitian obat sangat dalam." Kata Mo Jinrong santai.     

"Lumayan. Aku mendalami tentang relaksasi otot, sirkulasi udara dan penyakit jantung. Aku sedang membuat ramuan obat yang bisa meminimalisir serangan jantung, namun khasiat yang terlalu kuat juga bisa berakibat buruk." Lan Anran sengaja mengatakannya di depan Mo Jinrong.     

Mo Jinrong meletakkan pulpennya sambil menatap Lan Anran.     

"Kamu tadi menguping pembicaraan kami?"     

"Tidak. Apa yang kalian perbincangkan tadi? Aku hanya sekedar menjelaskan padamu, tidak ada maksud lain." Lan Anran tersenyum.     

"Kalau tidak ada keperluan di sini, pulanglah."     

Mo Jinrong mengusir Lan Anran. Keberadaan Lan Anran di Perusahaannya hanya mengganggu dirinya bekerja.     

"Direktur Mo, kamu sudah tidak membutuhkanku?"     

Lan Anran berdiri, kemudian berjalan sampai di depan meja Mo Jinrong, lalu mengangkat dagu Mo Jinrong.     

"Tentu saja aku membutuhkanmu."     

Mo Jinrong kali ini tidak menghindar, dia justru menatap Lan Anran lekat-lekat ada sebuah senyuman di wajahnya.     

"Kamu…"     

"Aku apa?"     

Mo Jinrong berdiri mendekati Lan Anran. Dia memeluk pinggang Lan Anran yang tidak berkutik, dia tidak tahu harus berbuat apa. Dia menatap Mo Jinrong dan tidak bisa menahan diri untuk mencium pria ini.     

Mo Jinrong tertegun sesaat, lagi-lagi dirinya dicium?     

"Kamu…"     

Mo Jinrong mendorong Lan Anran dengan ekspresi tertegun.     

"Apa? Kan kamu duluan yang memelukku. Apa salahnya aku menciummu? Apakah masih kurang? Perlu aku menciummu lagi?" Lan Anran tersenyum.     

"Cukup. Cepat keluar sekarang. Aku mau bekerja."     

Mo Jinrong kembali ke kursinya dengan ekspresi datar. Padahal dia sengaja berdiri di depan Lan Anran dan memeluknya hanya untuk bermain-main dan membalas dendam. Dia sama sekali tidak menyangka justru dirinya yang dipermainkan oleh Lan Anran.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.