Istri Cantik-cantik Ganas

Kamar Berhantu



Kamar Berhantu

0"Tunggu, jangan salahkan nenek memarahimu tadi. Masih ada sesuatu hal yang harus aku beritahukan kepadamu. Lain kali jangan pulang larut malam seorang diri, tidak aman."     
0

Zhao Xiumei menatap Lan Anran seolah perhatian kepadanya, sebenarnya di dalam perkataannya mengandung ancaman.     

Lan Anran tertegun.     

"Nenek salah paham. Saat itu mungkin aku kebetulan pergi ke kamar mandi lalu membangunkan nenek. Lain kali aku akan berhati-hati."     

"Kenapa Mo Jinrong lama tidak ke sini? Sebagai seorang perempuan, kamu harus menjaga tingkah lakumu." Zhao Xiumei tersenyum.     

"Terima kasih atas perhatian nenek. Ada benarnya nenek bilang aku sebagai perempuan harus menjaga tingkah lakuku, kalau tidak, aku akan dipandang hina oleh orang lain."     

Perkataan Lan Anran mengandung maksud tersembunyi. Dia sedang menyindir Zhao Xiumei yang pernah menjadi simpanan.     

"Kamu…"     

"Bu, aku senang ibu perhatian dengan Anran. Ayo kita semua pergi tidur."      

Lan Tingyun tidak merasa ada yang salah dari perkataan Lan Anran. Dia mendorong Zhao Xiumei untuk naik ke atas.     

Lan Tingyun mengantarkan ibunya ke kamarnya tidur, lalu dia keluar. Zhao Xiumei yang berada dalam kamar merasa ada sesuatu yang sedang mengawasi dirinya. Dia melihat ke sekelilingnya tetapi tidak melihat apa-apa.     

Tiba-tiba!     

Suara alarm berbunyi hingga membuat dia terperanjat.     

"Gadis kurang ajar! Setiap hari menyalakan alarm untuk menggangguku!"     

Zhao Xiumei yang kesal membanting alarm itu ke lantai.     

Awalnya dia mengira suasana kamar kembali tenang. Tidak disangka tiba-tiba terdengar suara yang aneh. Zhao Xiumei tidak berani bersuara karena terkejut.     

"Hantu apa yang menggangguku!" Zhao Xiumei memaki.     

Suara aneh itu berhenti. Dia tetap mengawasi sekeliling ruangan kamarnya dan tidak melihat siapa-siapa. Lalu dia menyalakan lampu kamar.     

"Siapa?" Tanya Zhao Xiumei dengan suara pelan.     

"Hahahaha!"     

Suara aneh itu tertawa. Zhao Xiumei yang mendengar suara itu merasa dirinya sedang berada di film horor. Meskipun dia tidak percaya adanya hantu, namun saat ini usianya sudah tua dan memiliki penyakit, hal itu membuatnya berpikir, apakah dewa kematian datang menjemputnya?     

Zhao Xiumei semakin takut, dia segera melarikan diri dari kamarnya menuju ke ruang tamu.     

"Bu, kenapa ibu masih belum tidur?" Lan Tingyun keluar kamar saat mendengar ada suara.     

"Ada hantu! Ada hantu!" Zhao Xiumei berteriak bahwa ada hantu di dalam kamarnya.     

Lan Tingyun tidak percaya dengan ucapan ibunya. Dia pergi ke kamar Zhao Xiumei, tetapi dia tidak melihat apa-apa.     

"Bu, apa ibu tidak salah dengar. Ibu pasti sedang berhalusinasi. Ayo kembali tidur." Kata Lan Tingyun.     

"Tidak! Tidak! Aku tidak mau tidur di sini! Aku takut!" Kata Zhao Xiumei ketakutan.     

"Kalau begitu ibu tidur di kamar Yanran saja. Hari ini dia tidak pulang."     

Lan Yanran malam ini tidur di hotel, karena ada syuting sampai malam, jadi Zhao Xiumei bisa tidur di sana.     

Lan Anran tertawa cekikikan melihat neneknya dari lantai atas. Dia memasang alat pengubah suara di kamar neneknya yang dia kontrol dari laptop, untuk menakut-nakuti neneknya.     

Zhao Xiumei terpaksa naik ke atas. Lan Anran berdiri di ujung tangga lantai atas, dia pun berpura-pura menunjukan perhatian kepada neneknya.     

"Nenek, wajah nenek kelihatan ada yang tidak beres. Apakah penyakit nenek kambuh?"     

"Sepertinya begitu. Hari ini nenek akan tidur di kamar Yanran." Lan Tingyun mengantar ibunya, dia merasa ada suatu kejanggalan. Apakah ibunya berhalusinasi gara-gara penyakitnya?     

Lan Anran kembali ke kamarnya tanpa berkata apapun.     

Tidak terasa sudah tiba waktunya Ujian Tengah Semester. Sekolah meliburkan para siswanya selama satu hari supaya mereka bisa mempersiapkan ujian dengan baik dan mendapat nilai bagus.     

"Lan Anran, ayo keluar!"     

Lin Cheng mengirimkan pesan melalui grup kelas.     

Lan Anran tidak menanggapinya. Dia sudah menolak Lin Cheng terang-terangan, siapa sangka dia tidak menyerah. Lin Cheng berkata lagi.     

[Ayo kita bicarakan lagi untuk terakhir kalinya, setelah itu aku tidak akan mengganggumu. Kita bertemu di tangga lantai 3.]     

Lan Anran memutuskan untuk menemui Lin Cheng.     

Sesampainya di lantai 3, dia tidak melihat Lin Cheng.     

"Anran, aku ada di lantai 2."     

Lin Cheng mengubah lokasi pertemuan mereka. Lan Anran pun turun ke lantai 2.     

"Apa yang ingin kamu lakukan." Kata Lan Anran kesal.     

"Tidak ada. Aku hanya ingin mengejarmu." Kata Lin Cheng blak-blakan.     

"Mengejarku? Lin Cheng, apakah kamu ingin balas dendam dengan menjadikanku kekasihmu, lalu mencampakkanku? Caramu ini murahan, aku tidak suka dengan caramu!"     

Lan Anran sudah bisa menebak rencana Lin Cheng.     

"Bagaimana kamu bisa tahu?" Lin Cheng terkejut.     

"Kamu tidak pandai berpura-pura. Aku beritahu kepadamu sekali lagi, aku tidak menyukaimu! Lain kali jangan menggangguku lagi." Lan Anran pergi setelah mengatakan ini.     

Lan Yaxin melihat Lin Cheng dan Lan Anran dari lantai atas kemudian mengambil foto mereka berdua.     

"Yaxin, foto ini terlihat tidak ada yang spesial." Kata Yang Qing tidak puas melihat hasil fotonya.     

"Bukankah kita ada buzzer? Kita minta mereka membuat akun di forum untuk menyebarkan rumor tentang mereka berdua dan rumor tentang hubungan mereka pasti akan tersebar luas kan?" Kata Gu Qiu.     

"Lalu bagaimana dengan soal ujian?" Tanya Lan Yaxin. Dia harus bisa menjatuhkan Lan Anran apapun konsekuensinya.     

"Malam ini kita akan beraksi. Kamu tenang saja. Aku sudah melihat di ruang guru tidak ada CCTV. Aku juga tahu kode rahasia ruangan. Nanti kita akan ambil soal ujiannya kemudian meletakannya di bawah meja Lan Anran. Saat hari pelaksanaan ujian, kita laporkan dia." Kata Yang Qing menatap Lan Yaxin sambil tertawa.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.