Istri Cantik-cantik Ganas

Pengirim Bunga



Pengirim Bunga

"Aku ingin bekerja sama denganmu. Team ku membutuhkan orang sepertimu." Kata Rong Ze.     

"Kerja sama boleh saja, namun bayaranku mahal." Lan Anran sengaja menyebutkan soal bayaran.     

Bayarannya di atas rata-rata. Dia tidak mau menerima pekerjaan jika tidak dibayar 50 juta yuan.     

"Kenapa Mo Jinrong tidak perlu membayarmu?" Tanya Rong Ze dengan nada tidak senang.     

"Jinrong adalah suamiku, tentu saja dia tidak perlu membayarku." Lan Anran tersenyum.     

"Aku ingat. Saat aku memintamu mencari seseorang ternyata kamu memberiku informasi yang salah. Apakah kamu bisa menjelaskan kepadaku? Kalau kamu bisa menjelaskan kepadaku maka aku bersedia membayarmu."     

Rong Ze penasaran dengan hal itu dia ingin mendengar penjelasan dari Lan Anran.     

"Aku memberimu informasi yang sudah benar." Lan Anran menjelaskan dengan santai sambil menatap Mo Jinrong.     

"Apakah kamu yakin? Aku ingat jelas-jelas 'nol' adalah perempuan, tetapi kamu memberitahuku dia adalah pria. Aku tidak tahu kenapa kamu membohongiku. Kamu seperti melindunginya. Apakah kamu mengenalnya?" Rong Ze mencurigainya.     

Lan Anran mulai panik, Rong Ze ternyata orang yang cerdas. Lalu dia menjawab dengan santai.     

"Aku tidak mengenalnya. Informasi yang aku dapatkan memang seperti itu."     

"Tidak mungkin. Aku tidak mungkin salah. Kamu pasti bohong, dulu kamu juga sering membohongiku." Tanya Rong Ze.     

"Kamu bahkan tidak berhasil membongkar identitasku sebagai 'Q', kenapa kamu yakin informasi yang kamu dapat itu benar?"     

Lan Anran mempertanyakan balik, membuat Rong Ze mulai meragukan kemampuannya sendiri.     

"Pikirkan baik-baik. Kerja sama boleh saja asalkan kamu setuju dengan nilai bayaran yang aku tawarkan." Lan Anran tersenyum lalu berdiri dan mengibaskan tangannya di bahu Rong Ze.     

"Aku pulang dulu. Sampai jumpa lagi."     

Sesudah Lan Anran pergi, Rong Ze mengernyit.     

"Kamu sungguh percaya kepada istrimu?" Rong Ze meragukan hubungan antara Lan Anran dengan Mo Jinrong.     

Sebenarnya Mo Jinrong tidak terlalu percaya kepada Lan Anran. Gadis itu beberapa kali membohonginya. Tetapi saat ini orang yang paling dia percaya hanya Lan Anran.     

"Aku percaya padanya." Jawab Mo Jinrong serius.     

...     

Dari rumah Mo Jinrong, Lan Anran langsung berangkat sekolah.     

Mo Changwen menahannya di depan pintu gerbang sekolah.     

"Lan Anran, kamu sudah rujuk dengan Mo Jinrong?" Tanya Mo Changwen sambil tersenyum.     

"Paman, cepat sekali beritanya sampai di telingamu."     

Lan Anran sekarang tidak takut dengan Mo Jinrong. Dia menatap Mo Changwen dengan berani.     

"Apakah kamu tidak takut Lan Yanran karirnya di dunia entertainment hancur?"     

Lagi-lagi Mo Changwen menggunakan alasan yang sama untuk mengancamnya.     

"Buat apa takut? Daripada paman mengurusi Lan Yanran, lebih baik paman urusi baik-baik anak di luar nikah paman. Jangan menyelesaikan masalah hanya dengan uang." Lan Anran tersenyum, dia menemukan titik lemah Mo Changwen.     

"Kamu berani menyelidikiku?" Mo Changwen menggertakkan gigi.     

"Bukan menyelidiki, aku hanya tidak sengaja menemukan beritanya. Tetapi anak paman nyalinya besar. Dia belum masuk menjadi anggota keluarga Mo, tapi dia sudah berani membuat masalah?"     

Perkataan Lan Anran menusuk hati Mo Changwen.     

"Kamu berhasil membongkar rahasiaku. Tapi apa gunanya? Kalau aku tidak menutup berita dengan uang maka hidup adikmu juga berakhir." Mo Changwen tersenyum.     

"Paman, jangan macam-macam. Kalau identitas anakmu terbongkar dan menuai masalah maka nenek tidak akan mau mengakui anak itu. Selama kamu tidak berbuat macam-macam kepada adikku, aku juga tidak akan berbuat macam-macam kepada anakmu. Kamu tahu sendiri kejamnya hukuman sosial bagi anakmu. Kalau kamu berani menyentuh adikku, aku tidak akan segan-segan menghancurkanmu." Lan Anran tersenyum lalu pergi.     

"Sialan! Berani sekali gadis desa itu mengancamku."     

Mo Changwen emosi. Tetapi dia tidak berani melawan karena takut akan terjadi sesuatu kepada anak dari hasil luar nikahnya itu.     

Sampai di dalam sekolah, banyak yang membicarakan Lan Yanran.     

"Anran, adikmu bukankah populer, coba lihat berita ini." Zhao Xiaolei memperlihatkan berita di ponselnya.     

Berita Lan Yanran itu banyak dicari orang.     

"Lan Yanran, artis pendatang baru berhasil memulai Variety show pertamanya."     

Lan Anran membaca kolom komentar dan tersenyum. Semua orang memujinya. Selain itu penggemarnya meningkat sejak kejadian antara dia dengan Fu Guosheng.     

"Kamu hebat juga." Lan Anran memujinya.     

"Anran, bantu aku mendapatkan tanda tangan adikmu." Kata Zhao Xiaolei dengan senang.     

"Tentu saja boleh." Lan Anran tersenyum.     

"Siapa yang namanya Lan Anran?"     

Tiba-tiba datang seorang kurir paket membawa satu rangkaian bunga mawar berukuran besar ditaruh di depan pintu kelas.     

"Wahh!" Semua teman-teman sekelasnya berteriak histeris.     

"Aku orangnya." Lan Anran menghampiri kurir itu dengan wajah kebingungan.     

"Ini bunga atas nama Anda. Silahkan tanda tangan."     

Kurir itu menyerahkan rangkaian bunga itu kepada Lan Anran, lalu mengeluarkan form tanda terima.     

"Aku tidak memesan bunga." Kata Lan Anran dengan kebingungan.     

"Entahlah, di sini tertulis rangkaian bunga ini untukmu."     

Lan Anran mengambil pulpen kemudian menandatangani form tanda terima.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.