Istri Cantik-cantik Ganas

Kerja Sama?



Kerja Sama?

0"Nona Lan, kenapa kamu kemarin menari di Bar?" Tanya Mo San saat dia teringat kejadian semalam.     
0

"Tidak ada alasan khusus. Hanya untuk bersenang-senang." Kata Lan Anran sambil tersenyum malu.     

"Kejadian semalam kelihatannya sudah diketahui Mo Changwen, dia sekarang mungkin tidak mempercayai kita lagi." Kata Mo Jinrong.     

"Tidak masalah. Ini giliranku yang akan mengancamnya. Baru-baru ini anaknya yang dari hasil hubungan di luar nikah telah berbuat kejahatan, beberapa hari lalu anak itu menabrak orang dengan mobilnya, Mo Changwen menggunakan uang untuk menutup mulut. Kalau dia berani mengancam Yanran lagi, aku akan menyebarkan berita itu." Lan Anran tersenyum.     

"Bagaimana pun Mo Changwen adalah anggota keluarga Mo. Meskipun dari luar nenek baik-baik saja, tapi dia sangat memperdulikan nama baik keluarga, jangan sampai kamu mempermalukan nama baik keluarga Mo." Mo Jinrong memperingatkannya.     

"Kalau begitu awasi pamanmu baik-baik. Aku tidak ingin masalah ini merusak hubungan kita." Meskipun Lan Anran tersenyum, tetapi senyumannya menimbulkan rasa takut.     

"Aku akan menyuruh orang mengawasinya. Jangan cemas." Kata Mo Jinrong dengan dingin.     

"Baiklah. Aku percaya padamu."     

"Aku bantu oleskan obatnya ya."     

 Lan Anran membuka ramuan obatnya untuk membantu Mo Jinrong mengoleskan obat ke bagian lukanya.     

"Tidak usah. Aku bisa sendiri."     

Mo Jinrong menghindar. Dia juga tidak berani menatap mata Lan Anran.     

"Tuan Muda, buat apa malu. Wajahmu merah. Aku pergi dulu." Mo San tertawa lalu pergi meninggalkan mereka berdua.     

Mo Jinrong duduk di sofa dengan pandangan lurus ke depan.     

"Buat apa malu. Kamu terluka gara-gara aku jadi sudah sewajarnya aku mengobatimu."     

Lan Anran duduk, lalu mengangkat kaki Mo Jinrong ke atas kakinya. Dia membuka perbannya langsung terlihat luka yang panjang dan dalam. Dia mengoleskan obat ke lukanya dengan perasaan sedih.     

"Aduh!"     

Mo Jinrong merintih kesakitan. Kemudian tatapan matanya tertuju ke wajah Lan Anran hingga membuat hatinya terhenyak, 'gadis ini cantik.'     

"Kamu bisa meracik obat?" Tanya Mo Jinrong tiba-tiba sambil tersenyum.     

Lan Anran berhenti mengoleskan obat saat mendengar pertanyaannya.     

"Tidak. Aku membeli ramuan obat ini di toko obat. Aku mana bisa meracik obat." Lan Anran mempercepat mengoleskan obat, lalu menurunkan kaki Mo Jinrong.     

Tiba-tiba Rong Ze datang lalu bertanya, "Jinrong kamu bilang sudah menemukan perempuan itu, di mana dia? Aku mau bertemu dengannya, orang yang memiliki kemampuan di atasku dan berani menipuku?" Rong Ze terlihat emosi.     

Lan Anran dan Mo Jinrong saling bertatapan.     

"Tuan Rong Ze, lama tidak bertemu."     

"Halo." Rong Ze tidak memperdulikan Lan Anran. Dia hanya ingin tahu keberadaan 'Q'.     

"Jauh di mata, dekat di hati." Kata Mo Jinrong dengan santai.     

"Di mana dia? Kamu jangan membuat orang penasaran. Di sini hanya ada kamu, aku dan Lan…"     

Rong Ze tiba-tiba terdiam seketika terkejut saat melihat Lan Anran.     

"Kamu…"     

Rong Ze terkejut sampai tidak bisa melanjutkan kata-katanya lalu melotot ke arah Lan Anran sambil menunjuk jarinya ke Lan Anran.     

"Iya, aku orangnya." Lan Anran tertawa.     

"Jinrong, sejak kapan kamu menjadi suka bercanda seperti ini? Bukankah gadis ini istrimu? Bukankah kamu bilang dia berasal dari desa. Kenapa dia bisa…"     

Rong Ze masih tidak percaya. Kenapa dia bisa kalah dari gadis desa?     

Lan Anran terkejut dengan perkataan Rong Ze, dia melihat ke arah Mo Jinrong. Lan Anran tidak menyangka di mata Rong Ze dia hanyalah seorang gadis desa biasa?     

"Benar. Dia orangnya. Aku sudah memintanya mencari 'nol' untukku."     

Mo Jinrong duduk di sofa sambil menjawab dengan santai.     

"Apakah kita pernah bertemu?"     

Rong Ze teringat sapaan Lan Anran saat dia datang tadi dia pun merasa penasaran.     

"Tentu saja. Kita bertemu tidak hanya satu kali. Sayangnya kamu tidak menyadarinya."     

Lan Anran tersenyum. Sebelumnya dia sudah menyelidiki latar belakang Rong Ze. Lan Anran peretas dalam urutan tiga besar, sedangkan Rong Ze peretas urutan keempat.     

Rong Ze ingin rasanya menangis. Tidak disangka sudah susah payah dia mencarinya, ternyata dia berada di sekitarnya dan dia adalah istri Mo Jinrong.     

"Apa buktinya kalau kamu adalah 'Q'?" Tanya Rong Ze. Siapapun bisa mengaku sebagai 'Q', jadi dia ingin pembuktian.     

"3 tahun lalu, ada kompetisi peretas di negara M. Saat itu kamu kalah bertanding. Lawanmu saat itu adalah aku." Lan Anran tertawa.     

"Apa? Omong kosong. Jelas-jelas dia pria, bagaimana mungkin dia adalah dirimu? Aku juga sudah menyelidiki rekam jejakmu dan tidak menemukan namamu sama sekali." Kata Rong Ze.     

"Apakah kamu tahu yang dinamakan 'nama palsu'?" Saat itu karena ingin ikut kompetisi, aku memotong rambutku sampai pendek dan mengganti namaku. Itulah sebabnya aku bisa menyembunyikan identitasku sampai sekarang.     

"Ternyata benar dirimu!" Rong Ze baru percaya.     

"Iya, akulah orangnya. Tetapi aku berharap kamu bisa merahasiakan ini. Kamu tahu sendiri semua orang yang mengetahui identitas asliku akan mati. Jadi kamu harus tutup mulut."     

"Jinrong."     

"Kamu jangan takuti Rong Ze. Apakah kamu sudah mendapat kabar tentang 'nol'?" Tanya Mo Jinrong.     

"Buat apa kamu terburu-buru?" Lan Anran meletakkan ramuan obat yang dipegangnya.     

"Nona Lan, kamu adalah 'Q', apakah kamu mau bekerja sama denganku?" Tanya Rong Ze.     

"Bekerja sama?" Tanya Lan Anran sambil menatapnya.     

"Rong Ze…" Mo Jinrong menyelanya.     

"Kenapa? Hanya kamu yang boleh bekerja sama dengannya, sedangkan aku tidak boleh?"     

Rong Ze tertawa.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.