Istri Cantik-cantik Ganas

Keributan Di Bar



Keributan Di Bar

0"Kamu jangan banyak tanya. Asalkan kamu setuju, aku bersedia memberikan apapun kepadamu." Kata Mo Jinrong dengan tegas.     
0

"Grup Tan tidak ada hubungan dengan Grup Mo, aku juga tidak membutuhkan bantuan investasi darimu." Tan Lin menolak penawarannya.     

Di saat yang sama, tiba-tiba masuk beberapa perempuan kemudian berbaris.     

"Siapa yang menyuruh kalian masuk!" Tanya Mo Jinrong.     

"Tuan, ada orang yang menyuruh saya meminta beberapa perempuan masuk ke sini." Kata seorang pria.     

"Keluar! Aku tidak membutuhkan mereka!" Kata Mo Jinrong.     

Pria itu merasakan keanehan, tapi dia meminta para perempuan itu keluar.     

"Siapa yang melakukan ini?" Tanya Tan Lin.     

"Pasti dia pelakunya. Dia tahu aku datang ke sini."     

Mo Jinrong berdiri hendak pergi, lalu dia melihat ada seorang perempuan yang sedang menari dengan gaya seksi di atas panggung, penari itu disoraki oleh para pria yang menonton dari bawah panggung.     

Tan Lin keluar menyaksikan penampilan perempuan itu sambil memberikan pujian dan tepuk tangan.     

"Ternyata ada juga orang berbakat di tempat ini."     

Mo Jinrong keluar dari ruangan, dia melihat perempuan di atas panggung yang terlihat familiar. Perempuan dengan rambut model kuncir kuda, dan bibirnya merah merona, sedang menari dengan gaya seksi. Suasana di ruangan menjadi ramai karena orang-orang menyorakinya.     

"Apakah kamu juga menyukai penampilannya?" Tan Lin tertawa.     

Saat perempuan itu berbalik, Mo Jinrong tertegun.     

'Lan Anran! Kenapa dia menari di atas panggung?'     

Para pria di bawah panggung semua menatap Lan Anran seperti ingin menyergapnya.     

Namun Mo Jinrong tidak bisa menyuruhnya turun. Dia tahu ini pasti rencana Mo Changwen. Mo Changwen kemungkinan ada di Bar ini sedang mengawasinya. Dia pria yang tidak mudah percaya pada omongan orang lain.     

Mo Jinrong melihat sejenak kemudian dia pergi.     

Lan Anran melihat Mo Jinrong pergi, dia turun dari panggung setelah selesai menari.     

Pagi-pagi dia menerima pesan dari Mo Changwen. Dia sudah setuju bekerja sama dengan Mo Changwen, jadi dia harus melanjutkan sandiwaranya. Dia tidak mau pria licik itu menggunakan Lan Yanran untuk mengancam dirinya.     

Saat Lan Anran hendak pergi, beberapa pria naik ke atas panggung dan memberikan kartu nama.     

"Nona, kamu cantik sekali. Perusahaan kami bergerak di bidang modeling. Aku rasa kamu perlu mencobanya." Kata seorang pria berperut buncit sambil tersenyum genit.     

Lan Anran tidak menghiraukan dan tetap berjalan.     

"Gadis tidak tahu berterima kasih. Dasar brengsek!" Pria itu memakinya di belakangnya.     

Lan Anran berpura-pura tidak dengar. Hari ini terlalu banyak orang, dia tidak ingin melawan.     

Lan Anran mengganti pakaiannya lalu berjalan keluar. Ada beberapa pria yang memukulnya hingga pingsan lalu menyeretnya ke kamar mandi. Mo Jinrong sudah menyuruh Mo San membuntuti Lan Anran.     

Bar bukan tempat orang-orang baik. Gadis secantik Lan Anran bisa memancing para penjahat beraksi.     

Mo San masuk dari pintu samping dan melihat Lan Anran diseret.     

Mo San bergegas menyusul mereka kemudian berkata, "Lepaskan dia! Apa yang mau kalian lakukan?"     

"Siapa kamu? Jangan ikut campur!" Kata pria itu mengancam.     

"Ini urusanku. Aku sudah lapor Polisi dan mereka akan segera datang. Apakah kalian mau menunggu Polisi datang?" Mo San menakut-nakuti mereka.     

Mereka tertawa sambil berkata, "Kami tidak takut. Jangan ikut campur, gadis ini milik kami." Pria itu ingin menyeret Mo San menjauh.     

"Lepaskan dia!" Mo San berkata dengan tegas namun tetap tidak menghentikan aksi mereka.     

"Ayo pukul aku kalau berani!"     

Suasana di Bar menjadi gaduh karena perkelahian.     

Mo San melawan mereka lebih dulu. Dia sudah lama tidak berkelahi apalagi badannya sudah gemuk sehingga dia membutuhkan usaha keras saat berkelahi dengan mereka.     

Mo Jinrong mengambil kesempatan dari perkelahian ini untuk menolong Lan Anran. Dia menggendong Lan Anran, bersiap naik ke mobil.     

"Lepaskan dia!" Teriak seorang pria gemuk.     

Mo Jinrong berbalik kemudian memukul pria gemuk itu, dia lalu kembali membantu Lan Anran masuk ke mobil.     

"Siapa kamu? Beraninya ikut campur?" Tanya seorang pria dengan kondisi terluka di wajahnya.     

"Aku memang suka ikut campur." Mo Jinrong menatapnya dingin.     

"Kurang ajar!"     

Pria gemuk itu berdiri lalu melemparkan botol anggur di tangannya ke arah Mo Jinrong.     

Mo Jinrong berbalik menangkisnya lalu menendang pria itu sampai jatuh, pria itu pun tidak sengaja tertusuk pecahan botol anggur hingga berdarah.     

"Aku tidak peduli kalian siapa. Aku tidak mau melihat kalian lagi." Kata Mo Jinrong sambil merapikan pakaian.     

Kemudian Mo San muncul dengan wajah memar.     

"Tuan Muda, aku…"     

"Cepat bereskan mereka, aku tidak mau melihat mereka di Rongcheng lagi."     

Mo Jinrong berbalik naik ke mobil lalu pergi dengan Lan Anran.     

"Tuan Muda… Aku masih di sini, kamu meninggalkanku…" teriak Mo San tetapi Mobil Mo Jinrong sudah melaju jauh.     

"Ini semua gara-gara kalian membuat keributan ini." Kata Mo San.     

"Mo San, siapa sebenarnya gadis itu?"     

Tan Lin memperhatikan Mo Jinrong, kelihatannya dia sangat peduli dengan gadis itu.     

Mo San membisikan sesuatu ke telinga Tan Lin.     

"Apa? Jinrong dia…"      

Tan Lin terkejut setengah mati.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.