Istri Cantik-cantik Ganas

Dibuntuti



Dibuntuti

0"Apa yang terjadi?"     
0

Lan Anran terkejut, kemudian dia keluar dari mobil untuk melihat mobil yang ada di belakang.     

Sopir mobil itu seorang pria kira-kira berusia 30 tahun, bagian kepalanya berdarah dan dalam keadaan pingsan di dalam mobil. Kaca mobil dalam keadaan terbuka dan tercium bau bir yang sangat kuat.     

"Pak! Ayo bangun!"     

Lan Anran berusaha membangunkan pria itu tapi tidak ada hasilnya.     

Begitu mendengar suara tabrakan, banyak karyawan Grup Mo yang keluar dan berkerumun di depan pintu masuk untuk melihat.     

Dari kerumunan itu ada yang berkomentar,     

"Katanya menikah dengan Direktur Mo maka nasib istrinya akan sial. Bahkan setelah bercerai masih saja bernasib sial."     

"Jangan keras-keras. Ini juga bukan pertama kalinya. Untung saja Nyonya yang satu ini berhasil selamat."     

Lan Anran menghubungi Polisi dan ambulans. Sopir yang terluka diantar ke rumah sakit.     

Mo Changwen menendang dengan perasaan kesal. Kelihatannya Lan Anran memang tidak semudah itu mati!     

Kali ini Lan Anran bisa menghindar, lain kali jangan harap dia bisa menghindar.     

Lan Anran mengantar pria itu ke rumah sakit lalu pergi ke kantor Polisi untuk membuat laporan, setelah itu dia pulang.     

Keluarga Lan Anran yang mendengar kabar yang dialami Lan Anran bergegas menuju ke rumah sakit dan kantor Polisi dengan perasaan cemas.     

"Anran, tadi ada Polisi yang menghubungi kami katanya kamu mengalami kecelakaan. Apakah kamu terluka?" Tanya Li Yueru dengan cemas.     

"Tidak, bu, hanya seorang sopir yang mabuk. Aku tidak terluka." Kata Lan Anran tersenyum.     

"Kamu mengagetkan kami saja." Li Yueru memeluk Lan Anran sambil menangis.     

"Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa selama 3 hari kamu selalu mengalami masalah. Sejak kamu menikah dengan Mo Jinrong, kamu tidak ada hentinya berada dalam masalah. Aku rasa dengan bercerai memang pilihan yang tepat untukmu. Kelihatannya rumor yang mengatakan dengan menjadi istri Mo Jinrong, nasib akan menjadi sial memang benar. Untung saja keberuntungan Anran besar. Kalau tidak…"     

Lan Tingyun tidak berani menyelesaikan perkataannya.     

"Apa yang kamu katakan. Apakah bisa sesuka hati bercerai? Anran baru berusia 20 tahun. Kalau dia bercerai, bagaimana dia bisa menikah lagi?" Kata Li Yueru menyalahkan suaminya.     

"Walaupun keberuntungan Anran besar, coba kamu perhatikan sudah berapa kali Anran mengalami hal semacam ini?" Lan Tingyun mencemaskan anaknya.     

"Ayah, ibu. Aku baik-baik saja. Ini semua hanya kecelakaan." Lan Anran menenangkan orang tuanya.     

"Apanya yang kecelakaan biasa. Aku lihat Mo Jinrong bersikap seperti tidak memiliki istri, lihat dia tidak mencarimu saat kamu mengalami kecelakaan ini. Menurut ayah memang lebih baik kamu bercerai. Aku rasa putriku menderita karena menikah dengannya. Aku lebih memilih putriku bahagia di sampingku daripada dia menderita menikah dengan àMo Jinrong." Lan Tingyun terdengar sedih.     

"Apakah kamu ingin Anran menjadi janda sampai dia tua?" Tanya Li Yueru.     

"Mo Jinrong juga keterlaluan. Ibu awalnya menilai dia pria yang baik. Kenapa dia… sudahlah, ayo masuk. Ibu sudah memasak makanan yang lezat untukmu."     

Lan Anran masuk ke rumah lalu naik ke kamarnya untuk memberi pesan kepada si gendut.     

[Identitasku sudah terbongkar. Mo Jinrong sudah tahu bahwa aku adalah 'Q'. Kita urungkan dulu rencanaku untuk nanti malam.]     

[Apa? Bos, bagaimana mungkin? Kita selama ini menutup rahasia rapat-rapat. Kenapa dia bisa tahu?] Si gendut terkejut.     

[Aku juga tidak tahu. Sementara hentikan rencana kita. Tunggu instruksiku selanjutnya. Beberapa hari ini kalian liburan dulu ke luar negeri. Aku akan menghubungi kalian nanti ketika aku rasa kalian sudah aman untuk pulang.]     

Lan Anran mengungsikan mereka sementara waktu. Takutnya akan semakin banyak yang mengetahui identitas aslinya. Dia harus menghindar sampai situasi kondusif.     

[Biaya perjalanannya…] tanya si gendut.     

[Perkiraan 50 juta yuan. Nanti biayanya aku ganti.]     

Tiba-tiba Lan Yanran masuk dengan panik.     

"Kak, kamu habis kecelakaan?"     

"Aku baik-baik saja. Kamu mengagetkan aku saja." kemunculannya membuat Lan Anran terkejut.     

"Apakah kamu baik-baik saja." Tanya Lan Yanran.     

"Iya. Kamu hari ini tidak syuting?" Tanya Lan Anran sambil menutup laptopnya.     

"Adegan filmku tidak banyak. Direktur film mengurangi adegan filmku, mungkin dia takut aku akan mempengaruhi rating film itu." Lan Yanran terdengar tidak berdaya.     

"Tidak masalah. Beberapa hari ini kamu santai dulu. Kakak yakin masalahmu akan membaik setelah beberapa hari ke depan." Lan Anran menenangkan.     

"Iya, kak. Oh iya kenapa kakak ipar tidak menjemputmu?" Tanya Lan Yanran.     

"Kami sudah bercerai. Buat apa dia datang?" Tanya Lan Anran.     

"Kak, jangan bohong. Kamu bisa membohongi ayah dan ibu tapi tidak denganku. Apa yang kalian sembunyikan dariku?"     

Lan Yanran dari awal sudah curiga. Awalnya dia marah kepada kakak iparnya karena masalah perceraian ini, tapi kalau dipikir baik-baik, kakak iparnya tampan dan kaya, bagaimana mungkin dia melakukan hal serendah itu? Dia juga menilai kakak iparnya bukan orang yang seperti itu jadi dia menganggap pasti ada yang mereka rencanakan.     

"Tidak ada. Jangan berpikir terlalu jauh. Kamu tidak paham dengan masalah perceraianku. Lebih baik kamu fokus pada karirmu sendiri." Lan Anran mengatakan hal yang menenangkan adiknya.     

"Oh, aku juga menanggapi persoalanku dengan sikap santai. Aku sudah sangat senang bisa bertemu dengan aktris idolaku." Lan Yanran tersenyum polos seperti anak kecil.     

Setelah Lan Yanran pergi, Lan Anran membuka kembali laptopnya kemudian mengirimkan email kepada manajer dari beberapa brand produk, dia meminta mereka untuk meng-endorse produk mereka kepada Lan Yanran. Mereka juga merupakan pelanggan yang sering Lan Anran bantu, sekarang waktunya mereka membalas budi.     

Tak lama kemudian, dia menerima balasan dari mereka, mereka mengatakan akan melihat situasi terlebih dahulu, mengingat Lan Yanran adalah artis pendatang baru tetapi sudah menjadi pemberitaan yang menghebohkan. Siapa pun juga tidak berani bekerja sama dengannya.     

Li Yueru memanggil Lan Anran untuk turun makan. Lan Anran menutup laptopnya kemudian turun ke bawah.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.