Istri Cantik-cantik Ganas

Dia Bukan Perempuan Biasa.



Dia Bukan Perempuan Biasa.

0"Tuan Muda, sandiwara ini sudah cukup, apalagi yang ingin Tuan Muda lakukan?" Tanya Mo San.     
0

"Aku ingin dia membantu kesulitanku. Katakan kepada Rong Ze bahwa 'Q' sudah ditemukan." Kata Mo Jinrong      

"Tuan Muda, apakah tidak bisa berdekatan dengan perempuan merupakan hal yang berat bagimu?" Mo San tertawa.     

Mo Jinrong memelototi Mo San.     

"Bukan itu maksudku, Tuan Muda. Kamu akan bercerai dengan Nona Lan. Tetapi Nona Lan akan datang nanti. Apakah Tuan Mo tidak curiga?" Mo San menceritakan keraguannya.     

"Biarkan saja. Aku hanya ingin Lan Anran membantuku mencari 'nol' " kata Mo Jinrong dengan santai.     

"Tuan muda, aku agak tidak percaya. Dari luar, Nona Lan terlihat seperti gadis yang lemah, aku tidak menyangka dia adalah 'Q', dia bukan gadis desa biasa. Jika bukan karena kepintaran Tuan Muda pasti tidak akan ada yang tahu penyamarannya." Kata Mo San.     

"Gadis secerdik dirinya memang serasi bersanding dengan Tuan Muda." Mo San mulai bermulut manis.     

"Beberapa waktu lalu aku memintamu menyelidiki Qin Tian. Apakah sudah ada informasi tentangnya?" Tiba-tiba Mo Jinrong teringat pria yang dengan berani mengajak istrinya jalan-jalan!     

"Tuan Muda, pria ini bukan berasal dari keluarga biasa-biasa. Ayah Qin Tian bernama Qin Hao, seorang pengusaha yang terkenal di luar negeri. Bisnis Keluarganya baru akan masuk ke Rongcheng. Cepat atau lambat akan bertemu dengan Tuan Muda, karena grup Mo adalah perusahaan terbesar di Rongcheng."     

"Qin Hao? Ayah dan anak sama saja, sama-sama ingin merebut milik orang lain. Meskipun dia menyukainya, aku tidak akan menyerahkan kepadanya."     

Tatapan mata Mo Jinrong berubah seolah dia bertemu dengan saingan.     

"Tuan Muda, jangan-jangan kamu jatuh cinta dengan Nona Lan?" Mo San tertawa.     

"Apa kamu sudah bosan hidup? Bagaimana mungkin aku jatuh cinta pada Lan Anran? Gadis desa itu tidak pantas aku cintai."     

Mo Jinrong tidak mau mengakui perasaannya yang sebenarnya, tetapi Mo San bisa melihatnya dengan jelas.     

"Maafkan aku, Tuan Muda!"     

'Aku mau lihat sampai kapan kamu menutupinya, Tuan Muda!'     

"Keluarlah, sore nanti jangan lupa pergi ke Liang Xi." Perintah Mo Jinrong kepada Mo San.     

Mo San undur diri. Sedangkan Mo Jinrong bersandar di kursi.     

Mo Jinrong rasanya tidak menyangka bahwa 'Q' adalah Lan Anran. Itu artinya jaraknya dengan 'nol' sudah semakin dekat.     

Sepulang sekolah, Lan Anran pergi ke Grup Mo      

Saat masuk Grup Mo, semua karyawan menatapnya tetapi Lan Anran tidak peduli, dia tetap naik menuju ke ruangan Mo Jinrong.     

"Direktur Mo, kamu sudah merindukanku padahal belum lama kita melayangkan gugatan cerai?" Lan Anran masuk sambil tersenyum.     

"Benar, Nona 'Q', aku sudah mencarimu dari lama." Kata Mo Jinrong memutar kursinya.     

Lan Anran tertegun. Dia menutupi identitasnya dengan baik. Kenapa pria ini bisa tahu?     

"Apa maksudmu? Siapa itu 'Q'? Aku tidak mengenalnya."     

"Benarkah? Nona 'Q' jangan berpura-pura, aku sudah mencarimu dari lama. Kamu tidak perlu berkelit. Aku ingat saat kamu masuk ke ruangan ini, lenganmu terluka goresan. Apakah kamu lupa?"     

Mo Jinrong membongkar identitasnya hingga membuat Lan Anran tidak berkutik.     

"Direktur Mo, apa maksudmu? Aku bukan 'Q'. Kamu pasti salah orang. Kalau kamu tidak ada urusan lain, aku pergi dulu." Lan Anran berdiri bersiap-siap pergi.     

"Aku yakin kamu adalah 'Q'. Kamu tidak perlu cemas membeberkan identitasmu di depanku. Kita akan saling membantu ke depannya."     

Mo Jinrong tersenyum.     

"Baiklah. Toh kamu sudah tahu. Aku tidak akan berkelit. Apa yang kamu inginkan?"     

Lan Anran berbalik menatapnya sambil tersenyum, menunjukkan ekspresi yang belum pernah Mo Jinrong lihat.     

"Kamu sudah mengakuinya. Aku hanya meminta bantuan sederhana darimu. Aku ingin mencari seseorang." Kata Mo Jinrong.     

"Siapa yang mau kamu cari?" Tanya Lan Anran dengan tatapan waspada.     

"Namanya 'nol', seorang perempuan, dia memiliki tahi lalat merah di telinganya sama sepertimu." Kata Mo Jinrong sambil melihat ke arah telinga Lan Anran.     

"Apa yang kamu lihat? Aku 'Q' bukan 'nol'." Lan Anran menjelaskan dengan panik.     

"Di dunia ini banyak sekali kebetulan. Aku tahu ini juga kebetulan. Seorang gadis desa ternyata seorang peretas yang hebat. Jangan cemas. Aku tidak mencurigaimu." Kata Mo Jinrong.     

"Kamu ingin mencari 'nol' untuk menyembuhkan penyakitmu? Kenapa harus aku yang mencarinya?" Tanya Lan Anran.     

"Hanya kamu yang bisa mencarinya. Aku percaya padamu. Penyakitku ini sudah berlangsung lama sekali dan hanya dia yang bisa menyembuhkan penyakitku." Kata Mo Jinrong.     

"Sebenarnya penyakitmu tidak kambuh asalkan tidak berdekatan dengan perempuan. Apakah kamu ingin denganku…" kata Lan Anran sambil tersipu malu.     

"Kamu berpikir sembarangan. Sebenarnya Rong Ze sudah berhasil melacakmu dengan iming-iming 10 milyar. Dan imbalan itu masih berlaku. Asalkan kamu mau membantuku, aku akan memberikan uangku itu."     

Mo Jinrong tipe pria yang menepati janjinya.     

"Baiklah. Tenang saja. Demi kebahagiaanku. Aku akan mencarinya."     

Lan Anran lalu berdiri lalu mencium Mo Jinrong kemudian dia pergi.     

Di luar, Lan Anran bingung bagaimana cara Mo Jinrong bisa mengetahui identitasnya. Padahal dia menutupinya dengan baik. Tetapi karena identitasnya sudah terbongkar dia bahkan meminta bantuannya. Maka dia harus membantu Mo Jinrong.     

Karena terlalu fokus dengan pikirannya, Lan Anran tidak menyadari Mo Changwen mengawasinya diam-diam. Saat hendak naik taksi, tiba-tiba ada sebuah mobil yang mau menabraknya!     

Untung saja Lan Anran berhasil menghindar. Dia pun berhasil masuk ke Taksi tanpa terluka.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.