Istri Cantik-cantik Ganas

Nama Lan Anran Tidak Tercantum



Nama Lan Anran Tidak Tercantum

0"Katakan sekali lagi. Aku memintamu untuk menemui Lan Anran sekarang dan minta maaf kepadanya. Aku sudah membesarkanmu dari kecil, tetapi aku tidak menyangka kamu akan melakukan hal seperti ini. Selama 20 tahun kamu tidak bisa dekat dengan perempuan karena penyakitmu. Sekarang kamu sudah sembuh berkat Lan Anran, dan kamu malah meninggalkan dia? Aku sudah katakan padamu, dia adalah obat penawarmu. Jangan kira sekarang kondisimu sehat lalu berniat meninggalkan Lan Anran. Bagaimana kalau suatu hari penyakitmu kambuh? Sekarang cepat minta maaf kepada Lan Anran." Nenek Mo menarik Mo Jinrong pergi.     
0

"Nenek, menurut nenek kenapa ikan-ikan ini berkumpul di satu tempat?" Mo Jinrong masih memberi makan ikan.     

Nenek Mo tidak paham ucapan Mo Jinrong. Hanya satu hal yang dia inginkan adalah cucu menantunya.     

"Anak kurang ajar! Kamu justru mengajak nenek tebak-tebakan. Cepat pergi denganku ke rumah Lan Anran!"     

Mo Jinrong mengambil beberapa makanan ikan lalu menaburnya ke dalam air.     

Banyak ikan berdatangan dan saling berebut makanan, mereka berkumpul dan membentuk formasi lebih besar.     

"Aku dan Lan Anran sedang melakukan hal yang sama dengan ikan-ikan ini. Jadi nenek tidak perlu mengurusi kami." Mo Jinrong tersenyum ke arah Nenek Mo.     

Nenek Mo masih bingung. Dia paling memahami cucunya, cucunya tidak pernah melakukan hal seperti ini. Berdasarkan pengalaman berbisnisnya selama puluhan tahun, apakah saat ini Mo Jinrong sedang melaksanakan strategi untuk memancing seseorang?     

"Anak kurang ajar! Kenapa kamu tidak memberitahu nenek apa yang sebenarnya kamu lakukan? Sampai-sampai aku harus ke rumah keluarga Lan dan dimaki oleh mereka. Apakah ada orang yang bermaksud jahat di keluarga Mo?" Dugaan nenek Mo langsung tepat sasaran.     

"Nenek, lebih baik nenek pulang dan melihat opera. Masalah ini biarkan cucumu yang menangani. Jangan khawatir, aku akan ke rumah Lan Anran lalu berbicara dengannya." Mo Jinrong tersenyum pada Nenek Mo.     

"Baguslah kalau begitu. Lan Anran anak yang baik. Jangan pernah menyakiti dia. Ajak dia mengunjungiku di waktu luang." Kata Nenek Mo.     

"Baik, nek."      

Mo Jinrong menyuruh Mo San mengantar nenek keluar.     

"Mo San, kamu sudah ikut Jinrong lama. Ada beberapa hal yang aku tahu tapi kamu tidak tahu. Jinrong masih muda dan bersemangat. Kamu juga pernah bertemu ayahnya. Ayahnya juga sama, menutupi semua hal dariku. Bahkan sampai hari kematiannya, masih banyak hal yang dia tutupi dariku. Kamu harus terus nasehati Jinrong agar dalam melakukan segala hal, jangan sampai melebihi batas." Kata Nenek Mo saat di depan pintu.     

"Saya mengerti. Kali ini Tuan Muda juga tidak memberitahu saya. Tapi Nyonya besar tenang saja, saya akan selalu mengingatkan Tuan Muda." Kata Mo San.     

"Sebenarnya siapa yang dimaksud Jinrong, orang yang berniat jahat di keluarga Mo?" Tanya Nenek Mo.     

"Lebih baik Nyonya tidak mengetahuinya, biarkan Tuan Muda yang mengatasi. Nyonya besar tenang saja."     

Mo San mengantar Nenek Mo keluar.     

...     

Keesokan harinya, Lan Anran kembali ke sekolah. Di papan pengumuman sekolah dipasang daftar nama siswa yang lulus ujian seleksi, Lan Anran pun tidak masuk dalam daftar.     

Ini jelas sekali ada orang yang sengaja menyingkirkan dia!     

"Bukankah dia yang namanya Lan Anran? Kenapa namanya tidak ada dalam daftar?" Tanya Lian Qiao di belakang sambil tersenyum sinis.     

"Katanya kamu hebat? Sekarang kamu menjadi bahan tertawaan. Bahkan kamu tidak masuk dalam urutan terakhir, kamu terlalu percaya diri ya?" Lian Qiao tertawa puas bersama dengan beberapa temannya.     

Lan Yaxin juga merasa senang. Dia juga bersyukur tidak jadi ikut ujian. Katanya ujian kali ini sangat sulit. Jika dia ikut, justru dirinya akan malu.     

"Kakak, bukankah kamu biasanya berambisi untuk menang? Kali ini kamu mempermalukan nama baik keluarga Lan."     

Lan Anran tidak peduli omongan Lan Yaxin. Satu hal yang mengganggu pikirannya adalah kenapa namanya tidak tercantum dalam daftar nama siswa yang lulus ujian seleksi. Lan Anran menemui gurunya untuk menanyakan kejanggalan ini.     

Lan Anran keluar dari kerumunan, lalu pergi ke ruang guru.     

"Bu, kenapa nama saya tidak tercantum dalam daftar?"     

Lan Anran masuk di saat Li Yue sedang minum air, dia hampir saja dia tersedak.     

"Anran, ini juga yang mau saya tanyakan padamu. Kenapa kamu mengerjakan soal menggunakan bahasa Inggris?"     

"Saya sudah protes saat itu, bahwa soal yang diberikan kepada saya salah. Tetapi guru pengawas berkata itu untuk menguji kemampuan saya, dia tidak mengganti soal ujian saya. Anehnya meskipun di ujian babak akhir, jawaban saya salah, bukankah kalau dua ujian di babak sebelumnya dijumlah, paling tidak saya menduduki posisi ketiga, tetapi kenapa nama saya tidak tercantum?" Tanya Lan Anran blak- blakan.     

Li Yue berkata, "Anran, apakah kamu sudah menyinggung seseorang? Selama ini belum pernah ada kejadian seperti ini. Saya juga tidak tahu mengenai hal ini. Jika kamu ingin tahu alasannya, kamu harus bertanya langsung kepada pihak Institut Penelitian Rongcheng."     

"Baiklah. Terima kasih Bu!"     

Lan Anran kembali ke dalam kelas dengan amarah yang besar. 'Mereka menghalangi aku masuk, suatu saat aku pasti akan masuk!'     

"Ada orang yang gagal ujian seleksi. Apa yang kamu banggakan lagi?" Lin Cheng menertawakannya.     

"Lin Cheng, kamu belum kapok juga? Apakah masih mau merasakan tendangan Lan Anran?" Kata Zhao Xiaolei blak-blakan.     

"Anran, jangan sedih. Ini pasti ada kesalahan. Aku yakin kamu sebenarnya bisa lulus." Sun Hui datang menenangkannya.     

Zhao Xiaolei terbelalak melihat hubungan Sun Hui dengan Lan Anran yang berubah membaik. Kenapa hubungan mereka bisa menjadi sebaik ini?     

"Iya. Aku baik-baik saja."     

Lan Anran mengangguk walaupun dalam hati, perasaannya berkecamuk.     

Lalu bel masuk pun berbunyi. Li Yue masuk ke dalam kelas.     

"Anak-anak, bagi kalian yang sudah mengikuti ujian seleksi bisa beristirahat sejenak. Sebentar lagi kita akan ada Ujian Tengah Semester. Kalian masih punya waktu satu minggu untuk mempersiapkan diri. Kalian harus mengikuti ujian dengan teliti agar tidak gagal mendapat penghargaan maupun tidak tereliminasi."     

Semua siswa di kelas langsung menjadi ramai.     

"Apa yang terjadi pada mereka?"     

Lan Anran penasaran melihat kericuhan dalam kelas.     

"Kamu baru saja pindah ke sini, jadi kamu belum merasakan saat-saat yang menakutkan. Dari ujian praktek yang tereliminasi hanya siswa yang menjadi siswa favorit guru, sedangkan yang bukan tergolong siswa favorit justru lulus ujian praktek. Sejak saat itu ujian praktek merupakan masa yang menakutkan bagi siswa yang biasa menjadi favorit guru." Kata Zhao Xiaolei.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.