Istri Cantik-cantik Ganas

Nenek Mo



Nenek Mo

0Di rumah Keluarga Mo.     
0

Pulang dari Grup Mo, Mo Changwen ingin menyampaikan kabar gembira sambil menjelek-jelekan Mo Jinrong kepada ibunya. Ibunya tetap mendengarkan, tetapi dia tahu Mo Changwen memang selama ini selalu menjelek-jelekan Mo Jinrong.     

"Meskipun aku sudah tua tapi aku belum pikun. Aku ingat istrimu datang membela kerabatnya dengan menjelek-jelekan cucu menantuku. Hampir saja aku mempercayainya. Tidak ada orang yang boleh berani menjatuhkan nama baik anggota Keluarga Mo." Kata Nenek Mo sambil memutar tasbih Budha.     

"Bu, kejadian tempo hari adalah hanya salah paham saja. Kali ini aku tidak bohong bahwa Jinrong berbuat kesalahan fatal. Kalau ibu tidak percaya, ibu temui Mo Jinrong. Hari ini semua karyawan juga melihatnya berselingkuh dan bertengkar hebat dengan Anran. Aku juga melihat sendiri mereka tanda tangan surat perceraian."     

Nenek Mo terlihat mempercayai perkataan Mo Changwen.     

"Benarkah apa yang kamu katakan?"     

"Bu, kalau ibu tidak percaya, ibu bisa hubungi Jinrong sekarang. Apa yang aku katakan benar. Aku bahkan sudah menasehatinya tetapi dia tidak mau dengar. Kali ini dia sudah keterlaluan. Ibu harus menasehatinya. Padahal dia sudah beruntung memiliki Anran sebagai istrinya." Kata Mo Jinrong.     

Nenek Mo masih tidak percaya sehingga dia menghubungi Mo Jinrong.     

"Halo! Apakah benar kamu berencana untuk bercerai?" Nenek Mo bertanya dengan nada mendesak.     

"Iya benar." Jawab Mo Jinrong.     

"Kurang ajar! Lan Anran gadis yang baik, wajahnya cantik, dia anaknya sopan. Dia sangat pantas menjadi anggota Keluarga Mo. Hanya karena rayuan para model, kamu mau menceraikan Lan Anran. Dulu kamu tidak seperti ini. Kenapa kamu sekarang berubah?"     

"Nenek, ini urusan pribadiku. Nenek tidak perlu ikut campur." Mo Jinrong memutus sambungan telepon.     

Nenek Mo semakin marah.     

"Anak bodoh! Padahal Lan Anran adalah obat penawarnya. Jika mereka bercerai, bisa saja penyakitnya kambuh kembali. Apakah dia tidak tahu penyakitnya sembuh karena Lan Anran?" Kata Nenek Mo dengan kesal.     

Mo Changwen menjadi curiga kemudian bertanya, "Bu, apa maksudmu? Lan Anran adalah penawarnya?"     

"Iya. Apakah kamu tidak sadar Mo Jinrong sembuh saat dia bersama dengan Lan Anran. Walau dia baik-baik saja sekarang, tapi belum tentu suatu saat penyakitnya tidak kambuh lagi. Dia pria bodoh!" Kata Nenek Mo kesal.     

Mo Changwen tidak menyadari hal ini. Itu artinya asalkan Lan Anran mati maka Mo Jinrong tidak bisa sembuh. Sepertinya dia memang harus melenyapkan Lan Anran.     

"Mereka tidak boleh bercerai! Aku harus menemui Lan Anran dan menasehatinya."     

Nenek Mo berdiri dengan panik. Kalau cucu menantunya pergi maka nyawa Mo Jinrong terancam. Mereka tidak boleh bercerai.     

"Bu, kondisi kesehatanmu kurang baik. Aku akan meminta Xu Pei menemanimu." Kata Mo Changwen.     

"Aku tidak percaya lagi dengan istrimu yang pembohong itu. Aku akan pergi sendiri. Aku percaya bisa meyakinkan Anran." Kata Nenek Mo berharap mereka tidak bercerai.     

"Bu, Jinrong sudah berselingkuh. Apalagi yang bisa diharapkan? Ibu masih punya cucu yang saat ini sedang luntang lantung di luar, aku ingin membawa dia ke sini." Kata Mo Jinrong mendesak.     

"Jangan mimpi! Kamu mau membawa masuk seorang anak diluar nikah ke rumah Keluarga Mo? Aku beritahu, Mo Changwen, jangan pernah berharap hal itu terjadi. Meskipun aku tidak dekat dengan Mo Yang dan dia jarang mengunjungiku, tetapi dia dan Jinrong adalah cucu keluarga Mo, tetapi tidak dengan anak di luar nikahmu." Kata Nenek Mo dengan kesal.     

Nenek Mo kembali ke lantai atas, mengganti pakaian kemudian membawa kue kesukaan Lan Anran lalu pergi menemui Lan Anran.     

...     

Di kamarnya lantai atas, Lan Anran mengeluarkan surat perceraian. Meskipun ini hanya sandiwara, tetapi dia merasa seperti nyata.     

"Kak, apa yang kamu lihat?" Tanya Lan Yanran yang tiba-tiba muncul.     

"Bukan apa-apa. Hanya soal ujian. Bagaimana dengan syutingmu?"     

Lan Anran terkejut dengan kemunculan adiknya. Dia buru-buru menyembunyikan surat perceraiannya.     

"Biasa saja. Berita tentangku dan Fu Guosheng sudah mereda dan hilang dalam waktu singkat. Sekarang dia lebih menekanku tetapi manajer mengatakan dia akan melindungiku." Lan Yanran masih merasa khawatir.     

"Jangan cemas. Dalam beberapa hari dia akan berhenti mengganggumu." Lan Anran berkata dengan santai.     

"Kenapa kakak bisa yakin?" Lan Yanran menjadi penasaran.     

"Aku hanya menduga. Di dunia hiburan nasib bisa berubah kapan saja. Fu Guosheng sudah melecehkan banyak orang. Dengan munculnya kejadian ini, karirnya bisa saja akan hancur, saat hancur itulah akan banyak yang menyerangnya. Jadi tunggulah dalam beberapa hari lagi." Kata Lan Anran sambil tersenyum.     

'Orang yang berani mengganggu adikku, aku akan pastikan hidupnya hancur.'     

"Baiklah. Aku percaya padamu. Sebenarnya ada film dan Variety Show yang aku bintangi yang akhirnya dibatalkan untuk ditayangkan gara-gara Fu Guosheng. Jika hal ini dibiarkan terus, lama-lama aku bercocok tanam di desa." Kata Lan Yanran dengan nada bercanda kemudian dia kembali ke kamar.     

Lan Anran mengirimkan pesan kepada si gendut.     

[Cari catatan hitam Fu Guosheng, cari juga semua korban Fu Guosheng. Semakin banyak korban akan semakin bagus, lalu berikan semua bukti itu kepada manajemen Lan Yanran.]     

[Baiklah.] Jawab si gendut.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.