Istri Cantik-cantik Ganas

Orang Yang Serakah



Orang Yang Serakah

0Di rumah Lan Tingyi     
0

Hari ini adalah hari pertama Lan Tingyi bekerja, tetapi waktu sudah siang sedangkan dia masih tertidur.     

"Tingyi, kamu hari ini mulai bekerja, kenapa kamu masih tidur?"      

Xu Yanshan kesal, 'hari pertama sudah terlambat, bagaimana dia bisa naik jabatan menjadi bos?'     

"Tidak apa-apa. Kemarin Tingyi main sampai larut malam, biarkan dia tidur lebih lama, toh itu perusahaan adiknya sendiri. Berangkat dan pulang kerja jam berapa pun, adiknya tidak akan memarahinya." Zhao Xiumei lebih mementingkan kesehatan Tingyi, namun Xu Yanshan tidak sependapat.     

"Tidak boleh. Dia masih ada tanggung jawab terhadap bawahan yang harus dia lakukan. Cepat bangun!"     

"Istriku benar. Aku sudah bangun, sebentar lagi aku berangkat." Kata Lan Tingyi sambil tersenyum.     

"Hari ini hari pertama kamu bekerja. Kamu seharusnya memberikan kesan yang bagus. Kalau kamu tidak betah, tidak perlu dipaksakan dan minta adikmu mencarikan pekerjaan lain untukmu. Kita sebagai dokter yang hebat tidak boleh menyusahkan diri." Kata Zhao Xiumei.     

"Bu, tenang saja. Tingyi pasti bisa melakukannya." Xu Yanshan melirik ke Lan Tingyi sambil tersenyum.     

"Iya, dengar-dengar Lan Anran sudah kembali. Dia pasti kesal melihatmu bekerja di rumah sakit. Gadis itutidak pernah berbuat baik sedikitpun terhadap Tingyi. Dia memang anak kurang ajar!" Zhao Xiumei memaki.     

"Walaupun dia tidak suka juga tidak bisa berbuat apa-apa karena Tingyi sudah dipekerjakan di sana. Tingyi, bekerjalah dengan sungguh-sungguh dan buktikan kepada gadis tengik itu!" Kata Xu Yanshan.     

Lalu telepon Lan Tingyi berbunyi, dia mengangkat telepon dari nomor orang yang sangat dia kenal.     

"Wang Laowu, apalagi yang kamu inginkan. Aku sudah memberimu uang, kamu masih belum puas juga?"     

"Adik Lan, uang yang kamu berikan tidak cukup. Uang itu aku berikan untuk uang bulanan ibuku dan sisanya aku habiskan untuk berjudi. Kirimkan aku uang lagi." Kata Wang Laowu dengan muka tebal.     

Setiap dia mendapat kiriman uang dari Lan Tingyi, dia memang sisihkan untuk uang bulanan ibunya, dan sisanya untuk dirinya sendiri untuk bermain judi.     

"Uang yang aku berikan belum cukup juga! Kenapa kamu tidak tahu malu! Tugas yang aku berikan padamu saja belum kamu kerjakan, dan kamu masih punya muka memeras uang kepadaku? Kamu bersengkongkol dengan Lan Anran untuk membohongiku. Jika kamu masih berani memeras uangku, kita mati sama-sama!" Lan Tingyi menggertakan gigi.     

"Adik Lan, jangan marah. Aku tidak punya siapa-siapa kecuali ibuku. Kalau terjadi apa-apa denganku, ibuku masih bisa aku kirim ke panti jompo. Sedangkan kamu masih memiliki istri, anak dan ibu. Apakah kamu yakin mau mati bersamaku? Kamu masih belum puas pernah dipenjara? Berikan uangnya kepadaku, maka aku tidak akan mengganggumu. Tempo hari kamu memberi imbalan sedikit sekali sehingga cepat habis. Kalau kamu menolak, aku akan laporkan kamu ke polisi."     

Lan Tingyi kesal mendengar ancaman Wang Laowu, "Kurang ajar!"     

Wang Laowu menjawab sambil tersenyum, "Cepatlah, sebentar lagi aku mau bermain Mahjong."     

Lan Tingyi mematikan sambungan telepon dengan perasaan kesal.     

"Anakku, jangan kirimkan uang kepadanya. Dia hanya meminta uang untuk bersenang-senang, buat apa memberinya uang?" Kata Zhao Xiumei.     

"Bagaimana sebaiknya yang harus aku lakukan? Aku tidak ingin masuk penjara."     

Lan Tingyi mengirimkan uang 10.000 yuan ke rekening Wang Laowu, Xu Yanshan merasa tidak rela.     

"Bu, menurutku ini semua ulah Lan Anran. Ibu temui dia dan membuat kesepakatan untuk mencari penyelesaian dari masalah ini."      

Xu Yanshan tidak rela setiap hari uang mereka diberikan ke pemeras uang itu.     

"Baiklah. Kondisi Yaxin juga sudah membaik. Biarkan dia sekolah lagi." Kata Zhao Xiumei.     

"Baiklah."     

Xu Yanshan mengangguk kemudian menoleh ke arah Lan Yaxin dengan perasaan sedih.     

...     

Sesudah istirahat Lan Anran mulai menyelidiki dalang yang mempersulitnya dengan memberikan soal ujian yang sulit kepadanya. Lan Anran tidak mau melepaskan orang yang sengaja mempersulit dirinya.     

Di saat bersamaan Zhao Xiumei menghubungi Lan Anran.     

"Aku mau bertemu denganmu. Ayo keluar temui aku." Kata Zhao Xiumei tanpa rasa sungkan.     

"Tidak ada yang perlu kita bicarakan. Nenek lebih baik pikirkan cara membeli kembali rumah nenek dan menutup mulut Wang Laowu. Cucumu yang kurang ajar ini tidak punya waktu berbincang denganmu."     

Lan Anran menutup telepon dan mulai mencari lagi pelaku yang mempersulitnya saat ujian seleksi. Soal Ujian seleksi kali ini dipilih langsung oleh orang dalam Institut Penelitian medis. Dia meretas data Institut Penelitian Medis lalu menemukan orang yang membuat soal ujian adalah Jin Lin!     

Tempo hari orang ini masih menyapanya dengan ramah bahkan masih mengatakan bahwa dia sangat menantikan dirinya menjadi bagian dari Institut Penelitian Medis. Apakah sampai harus berbuat sejauh itu untuk menguji kemampuannya.     

Sepertinya masih ada orang yang terlibat selain Jin Lin.     

Kemudian Lan Anran mengecek data Institut Penelitian Medis, ada banyak pemegang saham Grup Mo, kelihatannya dia perlu bertanya kepada Mo Jinrong.     

Keesokan harinya, saat pulang sekolah, Zhao Xiumei menunggunya di depan pintu gerbang sekolah.     

Lan Anran sudah melihat neneknya dari kejauhan, tetapi dia tidak menghampirinya, melainkan bersembunyi di tempat yang jauh sambil mengawasi Zhao Xiumei.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.