Istri Cantik-cantik Ganas

Mo Jinrong Cemburu



Mo Jinrong Cemburu

0"Tidak juga. Lumayan."     
0

Lan Anran terlihat santai tapi dibaliknya dia merasa dirinya telah melewati hari yang berat.     

Lan Anran sadar soal ujiannya dibuat berbeda dibandingkan siswa lainnya, tentu saja mereka menganggap soal ujian babak kedua sangat gampang.     

Kelihatannya memang ada yang mempersulit dia. Dia mau tahu sebenarnya siapa dalang dibalik semua ini.     

Lan Anran mengirimkan pesan kepada si gendut.     

[Aku sudah dapat tanaman Qian Xiang. Datanglah ke sini untuk mengambilnya. Jika terlalu lama, tanaman ini akan mati.]     

Lalu datanglah Qin Tian menghampirinya.     

"Anran, pengumuman nilai baru keluar besok. Sekarang kita juga tidak ada kegiatan lagi. Apakah kamu mau keluar jalan-jalan denganku?" Qin Tian menawarkan diri.     

Awalnya Lan Anran mau menolak. Namun dia berpikir, dirinya juga tidak ada kegiatan di penginapan. Dia teringat Mo Jinrong. Entah saat ini posisinya dimana, pria itu pasti masih mengawasinya. Pria itu tidak mau mengakui perasaannya terhadap dirinya. 'Bagaimana kalau aku mencoba membuatnya cemburu?'     

Lan Anran mengangguk, dia setuju keluar dengan Qin Tian.     

Lan Anran dan Qin Tian keluar bersama, membuat semua siswa terperangah dan mulai bergosip tentang apakah mereka berpacaran.     

Sun Hui tidak paham dengan Lan Anran. Baru kemarin lusa dia bermalam satu tenda dengan seorang pria. Sekarang dia keluar jalan-jalan bersama Qin Tian.     

Dari tempat tersembunyi yang tidak jauh dari Lan Anran, si Mo Jinrong mendengar semua percakapan mereka. Hatinya mulai panas, istrinya keluar jalan-jalan bersama pria lain. Dia kesal karena tidak bisa menghalangi mereka secara terang-terangan.     

Mo Jinrong membuntuti Lan Anran diam-diam. Walau dia mengatakan ingin mengawasi gerak gerik Lan Anran, sebenarnya yang lebih dia awasi adalah gerak gerik Qin Tian, dia takut pria itu berbuat macam-macam.     

"Lan Anran, bagaimana ujianmu hari ini?" Tanya Qin Tian memulai pembicaraan.     

"Lumayan." Jawaban singkat Lan Anran bagi Qin Tian sebuah tekanan.     

"Ada penjual es krim. Aku belikan 2 es krim ya."     

Qin Tian melihat ada penjual es krim, dia langsung berinisiatif untuk membelikan Lan Anran es krim creamy butter. Lan Anran baru menggigit satu gigitan, dia langsung menyukai rasa es krim ini.     

Qin Tian dan Lan Anran makan es krim dengan rasa yang sama, mereka makan es krim seperti sepasang kekasih. Mo Jinrong marah dia pun tidak bisa menahan dirinya lagi. Dia muncul di antara mereka lalu merebut es krim dari tangan Lan Anran lalu menggigitnya.     

"Mo Jinrong, kamu…"     

Lan Anran tidak marah es krimnya di makan, tetapi lebih karena terkejut.     

"Siapa kamu? Kenapa kamu makan es krim Lan Anran?" Qin Tian terlihat kesal.     

"Qin Tian, dia adalah… dia adalah…"     

Lan Anran bingung apakah dia boleh mengakuinya sebagai suaminya.     

"Aku adalah kakak sepupunya. Adikku masih kecil, dia tidak boleh berpacaran."     

Mo Jinrong menarik Lan Anran berdiri di belakangnya seakan sedang melindunginya. Mo Jinrong menatap Qin Tian dengan ekspresi serius.     

Qin Tian tersenyum mengetahui Mo Jinrong kakak sepupu Lan Anran. Meskipun wajah mereka tidak mirip, tetapi Lan Anran tidak menepis jadi kelihatannya memang benar mereka saudara sepupu.     

"Aku teman Lan Anran. Meskipun kami baru kenal, aku sangat mengaguminya. Kami tidak berpacaran, aku hanya mengaguminya." Penjelasan Qin Tian membuat wajah Mo Jinrong memucat.     

Lan Anran yang berdiri di belakang Mo Jinrong merasa senang. Akhirnya dia bisa melihat Mo Jinrong cemburu. Akhirnya pria ini jatuh cinta kepadanya.     

"Dia bukan gadis yang boleh sembarangan kamu temui." Mo Jinrong menarik Lan Anran pergi.     

Setelah berjalan agak jauh, mereka berhenti. Lan Anran berkata, "Penyakitmu sudah tidak kambuh lagi."     

Mo Jinrong melepaskan genggaman tangannya.     

"Kamu sudah menikah. Aku harap kamu tidak melakukan hal yang memalukan keluarga Mo. Meskipun kamu tidak suka menjadi Nyonya muda Keluarga Mo atau sudah tidak menyukaiku lagi, lakukan kehidupan pribadimu diam-diam. Jangan sampai ada orang melihat dan menghina Keluarga Mo."     

Mo Jinrong masih marah.     

"Apakah kamu cemburu? Apakah itu artinya kamu menyukaiku?"     

Lan Anran tersenyum lalu menatap Mo Jinrong dengan pandangan penuh harap.     

Mo Jinrong tidak tahu harus berkata apa. Kini jantungnya masih berdebar.     

Tiba-tiba.     

Lan Anran menerima pesan dari si kurus.     

[Xiang Tian saat ini berada di Liang Xi.]     

Lan Anran terkejut. Dia melihat posisi Xiang Tian yang dikirim si kurus. Bukankah lokasinya berada di tempat dia berdiri saat ini?     

"Direktur Mo, aku mau ke kamar mandi sebentar. Tunggu aku di sini."     

Mo Jinrong yang masih marah, tidak mempedulikannya. Lan Anran segera bersembunyi di kamar mandi.     

[Dari mana kamu dapat posisinya ini?]     

Lan Anran mengirim pesan lagi ke si kurus.     

[Aku kebetulan berhasil merebut ponsel Xiang Tian. Dari keberadaan ponselnya bisa terlacak dia berada di Liang Xi.] Kata si kurus.     

[Mengetahui posisinya saja belum cukup. Aku butuh tahu bagaimana rupa nya agar aku bisa menangkapnya.] Kata Lan Anran.     

[Aku berhasil meretas ponsel Xiang Tian. Di ponselnya ada banyak password yang digunakan. Aku bisa deskripsikan rupanya secara umum. Tingginya 180 cm, usianya 20-30 tahun, dari keluarga kaya dan tampan. Hanya informasi itu yang aku dapat.]     

Dari deskripsi yang dijelaskan si kurus, Lan Anran menilai Xiang Tian adalah Mo Jinrong!     

Selain dia, tidak ada orang di sekelilingnya yang sesuai dengan deskripsi yang dijelaskan tadi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.