Istri Cantik-cantik Ganas

Dia Tertangkap Basah



Dia Tertangkap Basah

0"Hei! Lan Anran, bagaimana ujian tadi menurutmu?     
0

Lan Anran mengeluarkan alat untuk menemukan tanaman obat dari kopernya, sambil bersiap untuk berangkat.     

"Susah."     

Sun Hui merasa tenang. Bahkan Lan Anran merasa itu sukar, itu artinya memang sukar.      

"Apakah kamu membawa barang sebanyak ini untuk memetik tanaman?"     

Sun Hui merasa aneh karena Lan Abran membawa obat salep dan senter.     

"Apakah guru belum mengajarimu apa saja yang perlu dibawa saat mencari tanaman obat?" Tanya Lan Anran.     

Sun Hui menggelengkan kepala. Beberapa hari lalu Guru Xu Shan hanya mengajarinya jenis-jenis tanaman obat, dia belum mengajari peralatan apa saja yang perlu dibawa saat memetik obat. Jangan-jangan ada yang masih disembunyikan oleh Guru Xu Shan.     

"Meskipun tempat tumbuhnya tanaman Qian Xiang tidak buruk, tetapi masih ada semak belukar, di daerah tersebut pasti ada ular, tikus, serangga, itulah kenapa harus membawa perlengkapan obat, dan malamnya aku juga tidak pulang." Kata Lan Anran santai sambil mengemasi barang.     

"Hah? Bermalam di alam liar?"     

Sun Hui belum pernah bermalam di alam liar, hal itu menakutkan baginya.     

"Kalau kamu takut, tidak ikut juga tidak apa-apa."     

Sebenarnya Lan Anran merasa lebih leluasa dengan pergi sendiri     

Sun Hui berpikir sejenak lalu dia menganggukan kepala.     

"Aku akan ikut denganmu. Aku tidak takut!"     

Sun Hui bergegas mengemasi pakaiannya lalu ikut pergi dengan Lan Anran.     

Mo Jinrong yang sekarang berada di samping lokasi ujian, sedang mencari hotel bintang 5 sambil mengawasi gerak gerik Lan Anran.     

Liang Xi berbeda dengan Rongcheng yang diapit dua gunung, sedangkan Liang Xi dikelilingi oleh gunung-gunung kecil dan semak belukar.     

Lan Anran dan Sun Hui sudah sampai di gunung dan melewati semak belukar.     

"Lan Anran, kalaupun tanaman obat itu berhasil kita dapatkan, butuh waktu 3-4 hari baru bisa digunakan kan?" Sun Hui bertanya dengan penasaran.     

"Itu bukan urusanmu. Ikuti peta ini dan cari!"     

Lan Anran sekarang bukanlah seorang siswa, dia memakai topi, memakai baju lengan panjang dan celana panjang, dari jauh dia terlihat seperti seorang peneliti.     

Mo Jinrong mengikuti dari belakang, beberapa hari lalu Liang Xi turun hujan, sehingga tanahnya masih becek. Mo Jinrong menginjak lumpur, sedangkan pria ini suka kebersihan. Dia kesal melihat tubuhnya kotor kena lumpur. Mo Jinrong tetap mengikuti Lan Anran yang jaraknya sudah jauh sambil menggerutu.     

Sudah 1 jam mencari, Sun Hui sudah mengeluh sakit di bagian pinggang.     

"Lan Anran, kapan kita bisa menemukan tanaman Qian Xiang?"     

"Buat apa terburu-buru. Kita cari pelan-pelan. Kalau kamu lelah, lebih baik pulanglah. Sebentar lagi matahari terbenam, bisa saja nanti ada ular muncul, apalagi ular suka cuaca sepanas ini."     

Lan Anran menakut-nakuti Sun Hui.     

Sun Hui paling takut ular. Tempat ini tidak layak dihuni manusia, mereka baru pulang kalau sudah menemukan tanaman Qian Xiang.     

Tiba-tiba terlihat ada tanaman merah yang kokoh berdiri di tengah semak belukar. Sun Hui sontak berteriak kegirangan.     

"Sudah ketemu! Kita berhasil menemukan Tanaman Qian Xiang!"     

Lan Anran menoleh dan memang benar itu adalah Tanaman Qian Xiang. Dia berlutut lalu menggali dengan hati-hati, menunduk untuk mencium aroma dari jarak dekat, tercium aroma harum yang ringan.     

"Baguslah!" Sun Hui terlihat gembira.     

"Hari sudah gelap. Kalau kamu masih mau ikut denganku, kita tidur di tenda malam ini. Disini pasti ada tikus, aku dengar di sini juga ada ular piton."     

Lan Anran sengaja menakut-nakuti Sun Hui untuk mengusir dia. Karena dia lebih suka pergi sendiri.     

"Tetapi… di dekat sini juga tidak ada hotel. Aku harus ke mana?" Tanya Sun Hui dengan panik.     

"Di tengah bukit ada sebuah hotel. Kamu bisa tinggal di sana. Besok aku akan menjemputmu." Lan Anran tersenyum.     

"Kalau kamu…"     

"Aku sering berhadapan dengan situasi seperti ini. Aku pernah makan ular. Guru selalu menyuruhku sendirian memetik tanaman obat, dan baru kembali keesokan harinya atau besok lusanya. Jangan cemaskan aku."     

Sun Hui merasa tenang setelah mendengar perkataan Lan Anran. Dia pun pergi menuju ke hotel yang ditunjuk oleh Lan Anran untuk menginap.     

Hari sudah malam, Lan Anran menghentikan pencarian lagi, karena tanaman obat sudah berhasil ditemukan. Kini dia membangun tenda di tanah lapang.     

Mo Jinrong datang tanpa persiapan matang. Bajunya banyak berlubang karena tersangkut di tanaman. Dia merasa iri saat melihat Lan Anran mendirikan sebuah tenda.     

Lan Anran minum minuman hangat di dalam tenda, hanya saja dia merasa masih ada yang kurang.     

Tiba-tiba dia mendengar suara gemerisik dari semak belukar. Lan Anran tersenyum, buruan untuk makan malamnya telah datang!     

Dia mengambil belati dari tubuhnya dan bersiap-siap menangkap buruannya yang nantinya akan dia masak menjadi hidangan yang lezat.     

Lan Anran mendekat ke sumber suara, terdengarlah suara bersin.     

'Ternyata yang datang manusia?'     

Ekspresi Lan Anran berubah serius.     

Mo Jinrong tidak bisa bersembunyi lagi. Dia akhirnya keluar dari semak belukar.     

"Mo Jinrong?" Lan Anran terkejut melihat kemunculan Mo Jinrong.     

Tubuh Mo Jinrong gemetar dia pun bersin lagi.     

"Ayo hangatkan tubuhmu di dekat perapian!"     

Lan Anran menyimpan kembali belati yang dia pegang lalu mengajak Mo Jinrong duduk di samping perapian.     

"Kamu kenapa membuntutiku?" Tanya Lan Anran.     

"Buat apa kamu datang ke sini?" Mo Jinrong bertanya balik.     

Lan Anran tidak mungkin berterus terang mengatakan alasannya ke sini untuk mencari tanaman obat, dia berkata sambil tersenyum.     

"Aku datang ke Liang Xi untuk ikut ujian seleksi. Setelah selesai ujian, aku ingin refreshing dengan camping di sini. Kamu sendiri kenapa datang ke sini?"     

"Tidak ada. Aku hanya ingin tahu apa yang kamu lakukan." Jawab Mo Jinrong.     

"Seorang Presdir Grup Mo membuntutiku sampai datang ke sini, hanya untuk melihat apa yang aku lakukan? Apakah kamu menyukaiku?" Lan Anran mendekatkan dirinya ke Mo Jinrong.     

Mo Jinrong terkejut. Dia merasa dirinya terpesona dengan kecantikan Lan Anran, ada keinginan mencium gadis ini. Untung saja dia masih bisa menahan dirinya.     

"Kamu berpikir terlalu jauh. Apakah kamu menyembunyikan sesuatu dariku?"     

Mo Jinrong bertanya secara blak-blakan. Pertanyaan ini membuat Lan Anran terdiam. Dia berpikir sejenak kemudian menjawab.     

"Direktur Mo membuntutiku sampai ke tempat ini, aku kira Direktur Mo juga menyembunyikan sesuatu dariku."     

Mereka berdua saling bertatapan. Tiba-tiba mereka mendengar suara gemerisik dari semak belukar.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.