Istri Cantik-cantik Ganas

Datang Hanya Untuk Menertawakan Kemalangan Orang Lain



Datang Hanya Untuk Menertawakan Kemalangan Orang Lain

0"Apakah dia Yaxin? Aku dengar adik dipukul ya, aku belum sempat menjengukmu. Tidak disangka hari ini kamu datang ke sini. Aku kasihan sekali melihat kondisimu, wajah cantikmu kini berubah menjadi jelek." Kata Lan Anran dengan nada mengasihani.     
0

"Pergi kamu! Jangan pura-pura menjadi orang baik!" Xu Yanshan merasa kesal, 'apakah foto yang di tunjukkan palsu?'     

"Bibi, perkataan bibi tidak benar. Kenapa bibi bisa mengatakan aku berpura-pura baik? Lalu ada perlu apa kalian datang ke sini?" Lan Anran tersenyum puas.     

"Bu, tadi ibu bilang Lan Anran dipukuli. Sebenarnya apa yang terjadi? Jelas-jelas kondisi Anran baik-baik saja, sama sekali tidak dipukuli orang. Dari Mana ibu mendapatkan berita bohong itu?" Tanya Lan Tingyun.     

"Oh ternyata nenek mendengar berita aku dipukuli? Kalian datang ke sini untuk menertawakanku ya?" Tanya Lan Anran sambil tersenyum.     

"Kurang ajar! Kamu kira kami sehina itu?" Kata Zhao Xiumei.     

"Kakak, kami peduli padamu. Keluarga Lan, sudah mendapat musibah dengan aku dipukuli begini, kami tidak berharap kakak juga mengalami hal yang sama. Kami hanya ingin memastikan kondisi kakak baik-baik saja."     

Lan Yaxin menggunakan penyanggah leher, sehingga dia agak kesusahan untuk berbicara. Awalnya dia datang ke sini memang ingin menertawakan kemalangan Lan Anran. Tidak disangka justru dirinya sendiri yang ditertawakan.     

"Aku tidak terlalu jelas mendengar suaramu. Yang jelas aku baik-baik saja. Lebih baik kamu pulang, kamu baru saja keluar dari rumah sakit, terlalu banyak kena angin tidak bagus untuk tubuhmu." Kata Lan Anran sambil tertawa.     

"Kakak, aku dengar Yanran sudah menjadi aktor, tetapi kini dia tersangkut skandal. Sekarang berita tentang dia beredar luas." Kata Lan Yaxin dengan sengaja.     

"Apa? Bocah tengik itu menjadi aktor? Sini aku lihat." Xu Yanshan sudah lama tidak menggunakan internet, sehingga dia ketinggalan berita terkini.     

"Bu, ini hanyalah masalah anak muda. Skandal ini memang sengaja dibuat untuk meningkatkan jumlah penggemarnya." Kata Li Yueru menjelaskan.     

Zhao Xiumei memakai kacamatanya, dia membaca berita yang ditunjukkan Yaxin dengan sengaja. Sesuai dugaan, Zhao Xiumei marah besar.     

"Kurang ajar! Ini memalukan! Anak tidak berguna itu seharusnya menjadi dokter, tetapi justru menjadi aktor. Sekarang muncul hal memalukan ini, bagaimana dengan nama baikku dan Keluarga Lan?"     

"Bu, berita ini palsu. Jangan percaya!" Lan Tingyun juga menjelaskan kepada ibunya.     

"Kamu juga tahu masalah ini? Dia seperti itu gara-gara kalian terlalu memanjakannya, sekarang dia menjadi anak yang susah diatur!"     

Zhao Xiumei terus mengomel, dia semakin marah setiap membaca berita di ponsel.     

"Pendatang baru melakukan pertemuan rahasia dengan aktor senior bernama Fu Guosheng. Kini skandal mereka berdua terungkap!"     

Artikel ini sudah di repost puluhan ribu orang, dan banyak diperbincangkan di internet.     

"Bu, aku sudah tahu berita ini. Yanran tidak tertarik masuk ke dunia kedokteran. Dia selalu gagal saat ujian masuk kedokteran. Bukankah itu juga membuatmu malu? Jadi lebih baik aku membiarkan dia terjun ke bidang yang dia inginkan, siapa tahu dia akan berhasil. Ibu juga sudah tahu bagaimana kehidupan dunia hiburan. Berita seperti ini sudah sering kita dengar. Berita itu palsu. Ibu sendiri melihat dia sampai tumbuh besar seperti sekarang, dia tidak mungkin melakukannya." Lan Tingyun menenangkan ibunya.     

"Aku tidak peduli. Aku juga tidak paham dunia hiburan, namun hal memalukan seperti ini tidak boleh terjadi pada keluarga Lan. Kamu suruh dia menjadi dokter, jangan masuk ke karir yang membuat aku malu! Jika tidak, maka dia harus keluar dari keluarga Lan. Aku tidak sudi memiliki cucu yang memalukan seperti dia."     

Zhao Xiumei melampiaskan emosinya.     

"Bu, kami masih menghargai keputusan anak itu. Kami tidak mau…"     

Baru saja Li Yueru angkat bicara, sebuah tamparan melayang ke wajahnya.     

Plak.     

"Tidak mau apa? Aku kepala di keluarga ini. Kamu ibu yang gagal mendidik anak! Putrimu seorang anak pembawa sial, putramu juga bodoh, ini karma!"     

Zhao Xiumei menendangkan kakinya hingga mengenai wanita yang berdiri di depannya.     

"Kamu berani memukul ibuku?"     

Wajah Lan Anran berubah serius, dia menatap Zhao Xiumei dengan pandangan yang mengerikan.     

Li Yueru tahu emosi putrinya terpancing, dia buru-buru menahan Lan Anran agar dia tidak main tangan ke neneknya.     

"Ibu tidak apa-apa. Tidak sakit kok. Anran, jangan marah kepada nenekmu."     

Li Yueru memeluk Lan Anran yang masih memelototi Zhao Xiumei.     

"Kamu… apa yang mau kamu lakukan…"     

Zhao Xiumei juga merasa ketakutan, dulu dia pernah dipukuli beberapa kali, kini nyalinya menciut.     

"Bu, lebih baik kita pergi sekarang. Kita bahas hal ini lain kali saja."     

Xu Yanshan juga merasa ketakutan, dia lalu mendorong kursi roda Lan Yaxin sambil berbisik ke mertuanya.     

"Ayo kita pergi!" Lan Tingyi melarikan diri paling cepat.     

"Kamu… tunggu saja pembalasanku!"     

Zhao Xiumei terus mengeluarkan kata-kata ancaman.     

"Anran, jangan marah. Ibu baik-baik saja."     

Li Yueru juga agak terkejut melihat reaksi putrinya. Kenapa anak sebaik putrinya bisa memiliki ekspresi menyeramkan seperti tadi.     

"Bu, aku tidak marah, hanya ingin menakuti mereka. Ayo aku oleskan obat pada luka ibu."     

Lan Anran menahan emosinya, sambil memaksakan diri untuk tersenyum.     

"Iya, ayo oleskan obat untuk ibumu."     

Lan Tingyun buru-buru menutup pintu kemudian memapah istrinya masuk ke kamar.     

"Anran, jangan marah kepada nenekmu. Aku sudah terbiasa dengan perlakuan nenekmu bertahun-tahun. Kamu jangan ambil hati sikapnya." Li Yueru meredam emosi putrinya.     

"Tidak, bu. Asalkan kalian baik-baik saja, aku tidak masalah."     

Lan Anran mengoleskan obat di bagian luka Li Yueru.     

"Anran, apakah adikmu benar baik-baik saja?" Lan Tingyun bertanya.     

"Tidak apa-apa. Hanya ada orang yang tidak ingin dia sukses. Kalian sendiri sudah tahu karakter anak kalian seperti apa. Jangan cemaskan dia." Lan Anran tersenyum.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.