Istri Cantik-cantik Ganas

Ada Orang yang Membantu Mengawasi



Ada Orang yang Membantu Mengawasi

0"Dia baik-baik saja. Selama beberapa hari ke depan, dia tidak bisa mengunjungimu karena mengikuti ujian seleksi. Dia akan mengunjungimu setelah selesai ujian seleksi." Kata Mo Jinrong menenangkan neneknya yang mencemaskan kondisi Lan Anran.     
0

"Baiklah, baiklah. Aku sudah lama tidak bertemu dengannya. Xu Pei berani sekali melaporkan hal yang jelek-jelek tentangmu dan Lan Anran. Aku perlu memberinya pelajaran!" Nenek Mo mulai kesal.     

"Ini semua salah paman. Akhir-akhir ini paman melakukan sesuatu yang tidak jujur, sehingga aku mengadakan rapat pemegang saham untuk menggertaknya. Sejak saat itu, dia sekarang tidak berani berbuat macam-macam." Kata Mo Jinrong dengan sopan.     

"Changwen memang pria yang rakus! Tenang saja, Jinrong. Aku tidak akan membiarkan dia mencelakaimu dan Anran. Aku akan mengawasinya agar dia tidak berbuat macam-macam. Aku juga akan memarahi Xu Pei wanita yang tidak tahu diri itu!"     

Nenek Mo sangat marah, ingin sekali dia membuat perhitungan kepada Mo Changwen dan Xu Pei, hal ini juga yang menjadi tujuan Mo Jinrong menemui neneknya. Menurut Mo Jinrong, neneknya adalah sekutu yang kuat untuk melawan paman dan bibinya.     

"Nenek, hari ini aku akan menginap di sini. Nanti setelah urusanku selesai, aku akan mengajak Anran mengunjungimu."     

Nenek Mo sangat senang sekali melihat sikap Mo Jinrong yang perhatian.     

"Baiklah. Ayo temani nenek melihat pertunjukan."      

Mo Jinrong menggandeng neneknya pergi ke gedung pertunjukkan.     

Keesokan harinya, Lan Anran selesai berkemas lalu berangkat ke Liang Xi. Dikarenakan tempatnya jauh, Lan Anran berangkat kesana dengan naik kereta api. Keluarganya mengantar dia sampai di parkiran saja.     

Sun Hui ikut dengannya, dia pun tertidur di sepanjang perjalanan.     

Lan Anran menyalakan laptop lalu membaca berita Lan Yanran yang masih belum mereda, akhirnya dia menyuruh si gendut membuat akun palsu untuk menepis berita miring tentang Yanran. Tidak berapa lama, banyak orang yang akhirnya berbalik membela Lan Yanran. Lalu tiba-tiba Lan Anran menerima pesan di ponselnya dari nomor yang tidak dikenal.     

[Lan Anran, aku ingin mendiskusikan masalah adikmu Lan Yanran denganmu. Apakah kamu berminat?]     

Lan Anran membaca pesan yang berisi ancaman ini. Dia membalas orang itu dengan ekspresi tenang.     

[Aku tidak peduli kamu siapa, aku peringatkan kamu jangan sentuh adikku. Jika tidak, kamu akan berurusan denganku.] Lan Anran balik mengancamnya.     

[Aku tidak akan mencelakai adikmu asalkan kamu mau menuruti permintaanku.]     

[Apa yang kamu inginkan?] Tanya Lan Anran.     

[Aku pastikan adikmu baik-baik saja asalkan kamu meninggalkan Mo Jinrong. Jika tidak maka dalam beberapa hari lagi berita miring tentangnya akan semakin banyak, jika kamu masih tidak mau, maka tidak hanya reputasi adikmu saja yang hancur di dunia hiburan, tetapi nyawanya pun akan melayang.]     

Orang yang mengirimkan pesan itu adalah Mo Changwen. Dia tidak mau mengancam gadis itu secara terang-terangan. Takutnya aksinya diketahui Mo Jinrong sehingga dia akan diancam kembali oleh Mo Jinrong.     

Lan Anran berpikir sejenak kemudian dia tersenyum.     

[Baiklah! Aku setuju bekerja sama denganmu.]     

Mo Changwen terkejut, dia bingung apakah Lan Anran berkata jujur atau berbohong.     

[Kamu bersedia meninggalkan Mo Jinrong dan mau bekerja sama denganku?] Tanyanya penasaran.     

[Iya. Kamu juga tahu hubunganku dengan Mo Jinrong bukan musuh, tetapi juga bukan teman.]     

Kalimat Lan Anran terlihat meyakinkan, namun Mo Changwen tetap waspada.     

[Kamu ingin kita bekerja sama seperti apa?] Tanya Mo Changwen.     

[Paman, bukankah yang paman incar adalah Grup Mo? Aku akan bantu paman mendapatkan apa yang paman inginkan.]     

[Kenapa kamu bisa tahu aku adalah Mo Changwen?]     

Mo Changwen terkejut. Lan Anran memang gadis yang cerdas, gadis itu bahkan bisa tahu bahwa dirinyalah yang mengirimkan pesan itu.     

Lan Anran bisa menebak bahwa orang ini adalah Mo Changwen, karena hanya Mo Changwen yang menginginkan Mo Jinrong, dan juga merebut Grup Mo.     

[Tidak penting bagaimana aku bisa menebaknya. Asalkan paman mau membantuku maka aku juga akan membantumu. Apakah benar Mo Jinrong sedang meneliti ramuan obat untuk penderita penyakit jantung?]     

Tujuan utama Lan Anran adalah untuk mengorek rahasia Mo Jinrong. Di kehidupan sebelumnya, dia sama sekali tidak mengenal Mo Jinrong secara mendalam. Di kehidupan yang sekarang, dia juga tidak mengenalnya secara mendalam.     

[Aku tidak tahu. Jika kamu memang berniat tulus bekerja sama denganku maka tunjukan dulu buktinya. Segera bercerai dengan Mo Jinrong. Setelah bercerai, kita menjadi teman. Apa pun yang kamu inginkan, asalkan aku bisa menyingkirkan Mo Jinrong, aku akan membantumu.]     

Mo Changwen tidak mempercayai Lan Anran. Dia sudah mempelajari bagaimana harus menghadapi gadis secerdas Lan Anran.     

[Baiklah. Aku setuju.] Jawab Lan Anran tanpa ragu.     

Mo Jinrong mengikuti Lan Anran yang sedang dalam perjalanan ke Liang Xi dengan naik kereta api. Dia duduk di barisan paling belakang sambil menikmati minum teh.     

Anran!     

Lan Anran mengirimkan sebuah pesan yang mengejutkan, hingga dia hampir saja menyemburkan teh dari mulutnya!     

[Ayo kita bercerai!]     

Mo Jinrong masih menatap pesan itu dengan rasa tidak percaya, dia mengira dirinya salah baca.     

'Apa maksud Lan Anran tiba-tiba meminta cerai?'     

[Berikan aku alasannya.]     

Mo Jinrong menelan ludah. Dia membalas pesan dengan perasaan yang masih terkejut.     

Lalu Lan Anran membalas pesannya lagi.     

[Perceraian palsu. Setelah aku pulang nanti, aku membutuhkan bantuanmu untuk kita berpura-pura bercerai. Kita saling bantu ya, ini akan menguntungkan bagi kita berdua.]     

Mo Jinrong masih bingung, entah apa yang sedang direncanakan Lan Anran?     

Mo Jinrong belum membalasnya, dia merasa tidak rela bercerai dengan Lan Anran, walaupun hanya berpura-pura.     

Kereta terus menuju ke daerah selatan. Setelah satu jam perjalanan, mereka sampai di Liang Xi. Begitu keluar dari stasiun kereta api, ada orang yang membawa spanduk besar bertuliskan: "Ujian Seleksi Institut Penelitian Rongcheng".     

Di area orang membawa spanduk itu sudah berkumpul banyak orang. Tujuan ujian seleksi ini adalah merekrut mahasiswa sebagai calon karyawan di institut tersebut. Setelah mereka lulus, barulah mereka resmi menjadi karyawan Institut Penelitian Medis.     

"Banyak sekali pesertanya."     

Sun Hui memperhatikan sekeliling. Mereka yang jumlahnya sekitar 10-19 orang itu merupakan pemenang yang masuk 50 besar di kompetisi medis.     

"Apakah kalian Lan Anran dan Sun Hui?"     

Ada seorang pria membawa bendera besar menghampiri mereka. Tatapan pria itu tertuju pada Lan Anran. Dia belum pernah melihat gadis secantik Lan Anran. Pandangan matanya tidak bisa lepas darinya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.