Istri Cantik-cantik Ganas

Ingin Mengambil Keuntungan



Ingin Mengambil Keuntungan

0"Yang aku minta sangat sederhana, bukankah dua hari lagi kamu akan ikut ujian seleksi? Aku minta saat kamu mengerjakan soal ujian, kamu tidak menggunakan namamu tetapi Lan Yaxin. Setelah itu aku akan mengajakmu makan dan minum yang enak. Bagaimana?"     
0

Wang Laowu tertawa. Saat tertawa pria ini terlihat memiliki satu gigi tanggal, dan satu giginya kuning, dia berkepala botak. Pria ini jelek sekali.     

"Paman yang menyuruhmu menculikku?" Tanya Lan Anran.     

"Bukan. Ini adalah bisnis yang saling menguntungkan. Kalau kamu menurutiku, aku akan memberikan yang kamu inginkan." Kata Wang Laowu sambil merokok.     

"Apalagi yang Lan Tingyi janjikan kepadamu dengan menculikku? Apakah kamu percaya dia akan menepati janjinya?" Lan Anran tersenyum.     

"Lan Tingyi tidak mungkin berbohong. Aku juga tidak sanggup menghidupi ibuku lagi. Aku tidak mau melihat ibuku kelaparan. Dia sudah berjanji akan membantuku memberikan uang bulanan untuk ibuku." Kata Wang Laowu dengan percaya diri.     

"Kamu tidak sanggup menghidupi ibumu, kenapa tadi kamu begitu yakin bisa menghidupiku? Aku bukan anjing atau kucing. Kamu terlalu mempercayai ucapan Lan Tingyi. Dia bahkan hidup dari uang ibunya, bagaimana dia bisa memberi ibumu uang bulanan. Kamu pasti tidak mengetahuinya kan? Sekarang kamu lepaskan aku. Aku tidak akan melapor ke polisi. Ibumu masih membutuhkanmu jadi aku tidak akan menjebloskanmu ke dalam penjara. Jika kamu tidak melepaskan aku dan polisi menangkapmu maka tidak ada jalan keluar bagimu." Lan Anran menasehatinya sambil berusaha melepaskan ikatannya.     

Wang Laowu berpikir sejenak lalu berkata, "Aku tidak akan percaya dengan bualanmu. Lan Tingyi sudah mengatakan padaku bahwa kamu gadis licik. Hari ini kalau kamu tidak mau menuruti permintaanku, aku akan memukulmu sampai kamu mau menurutiku!"     

"Kamu mau memukulku?"     

Lan Anran melihat ke arah senjata pria itu. Dia sedang memikirkan cara merebut senjatanya itu.     

"Tenang saja. Aku tidak akan memukulmu sekarang. Asalkan kamu bersedia mengerjakan ujian dengan menggunakan nama Lan Yaxin, aku tidak akan memukulmu. Jika kamu tidak bersedia, maka jangan salahkan aku tidak memberimu kesempatan." Pria itu berkata dengan nada mengancam.     

Lan Tingyi sungguh licik. Di kehidupan yang sebelumnya, dia juga melakukan cara yang sama. Pada saat itu dia bersedia mengikuti ujian dengan menggunakan nama Lan Yaxin. Kali ini dia tidak mau mengulangi kesalahannya lagi.     

"Dia ingin aku menulis namanya di kertas ujianku, jangan mimpi!" Kata Lan Anran dengan tegas.     

"Kamu tidak mau?"     

Wang Laowu menodongkan senjatanya ke arah kepala Lan Anran.     

"Senjatamu palsu kan? Di dalamnya pasti kosong."     

Saat penjahat ini menodongkan senjata ke kepalanya, dia merasakan senjata ini masih halus, kecuali jika senjatanya masih baru. Jika senjatanya sudah lama dipakai, maka senjata itu menjadi kasar karena gesekan peluru.     

Lan Anran merasakan tekstur plastik senjata itu masih mulus. Sekarang dia bertaruh, jika tebakannya salah maka nyawanya akan melayang di tempat ini.     

"Omong kosong. Apakah mau aku buktikan, senjata ini asli atau palsu?" Kata Wang Laowu dengan panik.     

"Iya, apakah kamu berani membunuhku?" Kata Lan Anran dengan santai walau sebenarnya di dalam hati dirinya cemas.     

Wang Laowu ragu-ragu sesaat kemudian tertawa.     

"Hahaha, Lan Tingyi pernah memberitahuku bahwa kamu gadis yang cerdas, ternyata kamu sudah menyadarinya. Benar, senjata inì palsu."     

Dia melempar senjatanya, kemudian memperhatikan Lan Anran.     

"Lebih baik kamu lepaskan aku sekarang, kalau tidak kamu akan hidup sengsara."     

Lan Anran mengancamnya, tetapi bagi Wang Laowu, perkataannya barusan hanya seperti lelucon.     

"Kamu mau membohongiku. Kelihatannya kamu tidak mau menuruti permintaanku, kalau begitu aku akan menghabisimu." Kata Wang Laowu hendak menerkam Lan Anran.     

"Tunggu dulu! Lepaskan ikatan tali di tanganku dulu. Aku tidak akan lari. Aku hanya seorang gadis lemah, mana bisa melarikan diri?" Lan Anran tersenyum.     

Wang Laowu mengira Lan Anran menuruti permintaannya. Kelihatannya hati gadis ini melunak, gadis selemah dia tidak mungkin bisa melarikan diri.     

"Baiklah. Tepati kata-katamu!"     

Wang Laowu menghisap rokoknya, lalu melepaskan ikatan tali Lan Anran dengan menggunakan rokok.     

"Paman, tidak bisakah kamu melepas semua ikatanku?" Tanya Lan Anran sekali lagi.     

"Tidak bisa!"     

Wang Laowu lagi-lagi hendak menerkamnya, tetapi Lan Anran segera menghindar darinya.     

"Kamu ingin mengambil keuntungan dariku? Hari ini aku akan memberimu pelajaran." Lan Anran menatap sinis ke arah Wang Laowu.     

Wang Laowu mulai kesal dia berusaha menerkam Lan Anran lagi. Dia tidak percaya jika tidak bisa melawan gadis lemah seperti Lan Anran.     

Lan Anran mengangkat bangku kemudian memukul Wang Laowu!     

Wang Laowu terlambat menghindar, bangku itu menghantam bagian dadanya dia pun langsung jatuh tergeletak.     

"Dasar brengsek!'     

Lan Anran menarik kerah baju Wang Laowu lalu memelintir tangannya.     

Wang Laowu memohon belas kasihan.     

"Nona, tolong lepaskan aku. Aku bersalah. Aku tidak sengaja. Lan Tingyi memintaku menculikmu. Jika kamu tidak bersedia menulis nama Lan Yaxin di kertas ujianmu, dia meminta aku memukulmu. Bukankah aku belum melakukan apa-apa terhadapmu? Tolong ampuni aku, aku masih harus merawat ibuku yang berusia 80 tahun. Aku tidak melakukan ini dengan sengaja."     

"Baiklah. Aku akan melepaskanmu. Masalah hari ini jangan beritahu kepada siapapun. Bukankah kamu menginginkan uang? Aku akan membantumu agar kamu bisa mendapatkan uang yang dijanjikan Lan Tingyi. Kamu sudah berhasil menculikku, tentu saja kamu harus mendapatkan imbalannya bukan? Sekarang hubungi dia, katakan padanya, kamu sudah melakukan tugasmu dan suruh dia membayar imbalan untukmu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.