Istri Cantik-cantik Ganas

Tanaman Qian Xiang



Tanaman Qian Xiang

0"Iya. Ini adalah angsa panggang Restoran Xia Guan, saat digigit luarnya krispi sedangkan bagian dalamnya lembut. Dagingnya berlemak tetapi tidak berminyak. Wangi dari sausnya menggoyang lidah, cita rasanya membuat orang tidak bisa lupa, apalagi dimakan sambil minum bir, rasanya nikmat!"     
0

Xu Shan mulai menyantapnya. Sudah lama dia tidak makan angsa panggang karena harganya yang mahal. Muridnya membawakan makanan enak ini sebagai rasa hormatnya kepada gurunya.     

"Guru, aku ingin bertanya kepadamu tentang suatu hal." Kata Lan Anran membuka pembicaraan.     

Xu Shan menggigit sepotong kaki angsa lalu berkata, "Bertanyalah."     

"Apakah guru tahu tanaman obat apa yang bisa menstabilkan tanaman obat lain tanpa menimbulkan efek samping, yang bisa saling melengkapi dan berkhasiat?"     

Lan Anran menduga tidak ada tanaman obat yang sempurna seperti yang disebutkan barusan. Tetapi dia ingin mencobanya, jika tidak maka penyakit Mo Jinrong tidak akan bisa disembuhkan.     

"Semua tanaman di dunia ini ada efek dan manfaatnya. Setiap jenis tanaman ada yang bisa menyembuhkan, ada juga yang beracun. Jenis tanaman yang kamu cari belum pernah aku temukan tetapi bukan berarti tidak ada."     

Xu Shan bertahun-tahun berkecimpung di dunia pengobatan jadi dia paham. Dia tahu semua tanaman obat di seluruh Rongcheng, menurutnya jenis tanaman yang dicari Lan Anran kecil kemungkinan bisa dia temukan di Rongcheng.     

"Guru, apakah itu artinya tanaman itu ada?" Tanya Lan Anran dengan antusias.     

"Tentu saja ada. Nama tanaman obat itu adalah Qian Xiang. Bentuknya seperti uang logam, warnanya hijau, dan mengeluarkan bau wangi. Tanaman itu tumbuh di semak-semak, tidak terlalu bermasalah dengan cuaca, hanya saja tanaman itu termasuk tanaman langka. Beberapa tahun lalu aku pernah melihat hanya ada beberapa pohon di Liang Xi. Penduduk di sana juga mengetahui tentang tanaman itu, biasanya tanaman itu digunakan sebagai makanan babi, jadi sekarang aku tidak tahu apakah tanaman itu masih ada atau tidak."     

Xu Shan menggigit daging di bagian tulang kaki angsa sampai bersih, setelah itu tulang angsa itu dia letakkan di atas meja, kemudian dia meneguk bir.     

"Liang Xi?"     

Sun Hui terkejut, bukankah lokasi ujian seleksi mereka juga di sana?     

"Lan Anran, aku akan mencari tanaman Qian Xiang bersamamu." Kata Sun Hui.     

"Baguslah kalau kalian pergi kesana. Aku juga ingin meminta bantuan kalian. Di sana ada banyak tanaman obat. Gadis tengik, anggap saja ini ujian dariku. Aku sudah mengajarimu tentang tanaman obat selama beberapa hari ini, bawa pulang tanaman obat yang sudah aku ajarkan padamu. Anran, kamu tidak boleh membantunya." Kata Xu Shan.     

"Baik, guru." Jawab Lan Anran tanpa ragu.     

"Oh iya, Anran kenapa kamu tidak membeli CD bajakan sesuai permintaanku?" Xu Shan berbisik kepada Lan Anran.     

"Kakek tua, pemerintah sudah melarang transaksi jual beli CD bajakan. Membeli CD bajakan itu ilegal. Aku akan membantumu mencarikannya tetapi berjanjilah tidak kamu ulangi di masa depan."     

Sun Hui meletakkan tulang angsa di atas meja.     

"Pergi, pergi, pergi!"     

Xu Shan merasa malu lalu menjauh dari mereka.     

Lan Anran tertawa melihatnya.     

"Guru, aku pergi dulu. Kapan-kapan aku ke sini lagi mengunjungimu."     

Lan Anran beranjak pulang.     

Dari balik pintu, Xu Shan mengintip, dia melihat Lan Anran sudah pergi. Kemudian dia keluar lalu bertanya kepada Sun Hui dengan suara pelan.     

"Bocah tengik, apakah kamu sungguh mau mencarikan CD bajakan untukku?"     

Sun Hui tertawa terbahak-bahak.     

...     

Sesampainya di rumah, Lan Anran menerima kabar baik tentang adiknya.     

"Anran, kemana saja kamu? Adikmu sekarang sudah menjadi aktor terkenal." Kata Li Yueru kegirangan.     

"Benarkah? Secepat itu?"     

Lan Anran juga merasa senang. Dia harus terus mengawasi adiknya untuk memastikan adiknya akan baik-baik saja di dunia hiburan.     

"Iya, manajernya mengatakan aku akan bermain dalam sebuah drama. Meskipun bukan sebagai pemeran utama tetapi tetap peran yang penting, dialognya juga banyak." Kata Lan Yanran kegirangan.     

"Adikku memang hebat!" Ucap Lan Anran memberi semangat.     

"Anran, katanya ujian seleksinya diadakan di Liang Xi. Semoga berhasil ya."     

Lan Tingyun sudah mendengar tentang Institut Penelitian Rongcheng akan mengadakan ujian seleksi yang lebih susah dibandingkan sebelumnya.     

"Iya, Ayah. Hanya saja jika nenek datang mencari masalah di saat aku pergi, kalian…"     

Lan Anran selalu mengkhawatirkan hal ini. Zhao Xiumei suka mengganggu orang tuanya. Kalau dia pergi, entah keributan apalagi yang akan mereka buat.     

"Tidak apa-apa. Nenek dan pamanmu juga tidak akan setuju untuk putus hubungan. Tenang saja." Kata Lan Tingyun.     

"Kak, tenang saja, masih ada aku yang akan melindungi ayah dan ibu. Kakak fokus di ujian seleksi saja. Siapa tahu dengan kakak berhasil lulus ujian seleksi, nenek akan berhenti membuat keributan." Kata Lan Yanran.     

Lan Anran mengangguk. 4 hari lagi dia akan berangkat ke Liang Xi. Sebelum itu dia harus mempersiapkan beberapa hal menghindari Mo Jinrong menemukan sesuatu tentang dirinya.     

Di lantai atas, Lan Anran menyalakan komputer, dia menyuruh si gendut menyebarkan berita bahwa 'Q' pergi ke Nancheng. Dia ingin membuat Mo Jinrong kebingungan, sehingga pria itu menyerah mencari dirinya.     

"Apa ada kabar mengenai siapa pelaku yang menculik dan memukuli Lan Yaxin." Tanya Lan Anran.     

"Bos, kami sudah menyelidiki bahwa dalangnya adalah Lin Jiakang. Lan Yaxin dari punggung, tinggi badan dan postur tubuhnya mirip dengan Bos, sepertinya si pembunuh bayaran itu salah sasaran." Kata si gendut.     

Ternyata dalangnya si Lin Jiakang, tebakannya selama ini benar, sepertinya Lin Cheng sudah mengetahuinya, maka dari itu beberapa waktu lalu dia sengaja menanyakan kondisi Lan Yaxin.     

"Baiklah, aku mengerti."     

"Bos, vila keluarga Mo ini meskipun jauh tetapi vila ini sangat nyaman, besar, sangat berbeda jauh dengan rumah kecil yang sebelumnya kami tinggal." Kata si gendut.     

"Dua hari lagi aku mau pergi ke Liang Xi. Selama aku tidak ada, kalian harus jaga diri dan jangan pergi ke mana-mana, terutama si gendut. Mo Jinrong sudah mencurigai aku. Si gendut, kamu sering berkeliaran, jadi kamu harus hati-hati." Kata Lan Anran memberi perintah.     

"Baik, Bos." Jawab si gendut.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.