Istri Cantik-cantik Ganas

Guru Lan Anran



Guru Lan Anran

0Xu Yanshan pergi membayar biaya rumah sakit, Zhao Xiumei tinggal menemani di samping Lan Yaxin.     
0

"Dokter, kenapa dia dipukul seperti ini?" Kata Zhao Xiumei dengan perasaan pilu.     

"Saya tidak tahu. Kami menemukan dia sudah ada di depan pintu rumah sakit, lalu kami segera menolongnya." Jawab si dokter.     

Lan Tingyi buru-buru datang ke rumah sakit saat dia mendengar berita tentang Lan Yaxin. Melihat kondisi putrinya yang terluka parah, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak menangis.     

"Bu, apa yang terjadi pada Yaxin?"     

"Ibu juga tidak tahu. Kasihan sekali anak ini."     

Zhao Xiumei menangis melihat kondisi cucunya.     

"Ini pasti ulah Lan Anran! Beberapa waktu lalu dia juga diculik, sekarang Yaxin dipukuli, ini semua gara-gara dia. Bu, buat apa dulu ibu menjemput dia kembali ke sini? Dia gadis pembawa sial!" Lan Tingyi memaki sambil menangis.     

"Gadis kurang ajar! Aku akan pergi membuat perhitungan dengannya." Kata Zhao Xiumei sambil bangkit.     

"Bu, sekarang kondisi Yaxin masih parah, tunggu sampai kondisi Yaxin membaik, kita baru menemui gadis itu." Kata Xu Yanshan setelah menyelesaikan administrasi pembayaran.     

Zhao Xiumei merasa apa yang dikatakan menantunya ada benarnya juga. Selama ini mereka selalu frustasi karena tidak berhasil membalas Lan Anran.     

...     

Sepulang sekolah, Lan Anran mengajak Sun Hui pergi ke gunung tertinggi di Rongcheng, yaitu Gunung Kuil. Diberi nama Gunung Kuil karena di puncak gunung itu ada sebuah kuil yang tidak besar tapi juga tidak kecil.     

"Hei! Apakah kamu memintaku untuk mendaki gunung?" Tanya Sun Hui blak-blakan.     

"Ada orang yang bisa membantumu di Gunung Kuil itu."     

Fisik Lan Anran sangat kuat, dia berjalan dengan sangat cepat. Lain halnya dengan Sun Hui yang tidak pernah berolah raga, jadi baru setengah jalan, dia sudah menyerah. Lan Anran berhenti lalu memberi Sun Hui sebotol air.     

"Apakah kamu sering datang ke sini?" Tanya Sun Hui curiga sambil meneguk air.     

"Dulu aku sering datang kesini. Orang yang tinggal di pegunungan ini sudah seperti keluargaku sendiri."     

Lan Anran melihat ke langit untuk memeriksa cuaca. Hari sudah mulai gelap, gurunya pasti sudah tidak ada di rumahnya. Sebelum matahari terbenam biasanya gurunya turun gunung sambil memanggul keranjang bambu di punggungnya untuk memetik tanaman obat. Ada beberapa tanaman obat yang baru bisa ditemukan saat malam hari.     

"Ayo cepat, nanti keburu kita tidak bisa menemukannya." Lan Anran menyudahi istirahat mereka kemudian meneruskan perjalanan.     

Sun Hui terpaksa mengikuti Lan Anran mendaki gunung ini.     

Setengah jam kemudian, barulah mereka sampai di puncak gunung dan melihat ada sebuah kuil di sana.     

"Apakah kita sudah sampai? Kita berada di mana sekarang?"     

Sun Hui menoleh ke sekelilingnya, di sini sama sekali tidak ada orang, tetapi di sini sangat bersih. Tidak jauh dari tempat mereka ada sebuah kolam ikan yang di dalamnya ada banyak Ikan Koi.     

"Guru! Guru!" Lan Anran berteriak ke arah pintu.     

"Siapa yang kamu panggil, gadis tengik! Kamu juga tidak pernah membawakan makanan enak untukku!"     

Dari dalam pintu keluarlah seorang kakek tua dengan rambut yang panjang, usianya kira-kira 56 tahun, dia memakai Cheongsam panjang berwarna hitam.     

"Guru, lain kali aku akan membawanya." Kata Lan Anran dengan senyumannya yang lebar.     

Sun Hui belum pernah melihat Lan Anran sebahagia ini seperti seorang anak kecil.     

"Dasar gadis tengik! Semenjak kamu dibawa pulang oleh ayahmu, hidupku menjadi tidak berwarna. Kamu gadis yang baik hati. Sudah lama kamu tidak menemuiku, sekarang kamu datang pasti karena merindukan diriku." Kata Xu Shan sambil menunjukan jarinya ke kepala Lan Anran.     

"Aku datang ke sini untuk memperkenalkan gadis berbakat kepadamu, dia memiliki potensi yang bagus. Sun Hui, perkenalkan dia adalah guruku, namanya Xu Shan."     

'Xu Shan?'     

Sun Hui merenung. Semua ahli pengobatan menjadi dokter di rumah sakit. Belum pernah dia mendengar nama Xu Shan.     

"Lan Anran, jangan bohongi aku. Aku belum pernah mendengar nama Xu Shan." Kata Sun Hui dengan tidak percaya.     

"Apakah kamu tidak pernah mendengar nama besarku?" Xu Shan terlihat tidak senang.     

"Sun Hui, guruku ini tidak suka memamerkan kehebatannya. Aku juga belum sejago dia. Kamu harus belajar tekun dengan guruku." Lan Anran memberikan senyuman.     

"Gadis tengik! Aku harus menguji kemampuanmu dulu sebelum kamu berguru denganku. Anran bisa memetik tanaman obat di tengah malam seorang diri. Apakah kamu bisa mengambil dalam kegelapan?" Tanya Xu Shan     

Sun Hui melihat ke bawah gunung, di bawah adalah hutan, dan bebatuan. Di sana bisa saja dia bertemu dengan binatang buas. Meskipun tidak ada binatang berbahaya seperti ular, jika tidak berhati-hati saat berjalan, dia bisa tergelincir dan nyawanya melayang. Dia memang ingin mengalahkan Lan Yaxin, tetapi dia juga masih ingin hidup.     

"Cih! Dasar pengecut!" Kata Xu Shan meremehkannya.     

"Guru, jangan jahat kepadanya, dia gadis yang berbakat, aku minta tolong guru mengajari dia tentang ilmu pengobatan." Kata Lan Anran memohon.     

Xu Shan berkata sambil tertawa. "Baiklah karena kamu memohon, aku akan mengajarinya. Tetapi lain kali saat kamu datang ke sini lagi, jangan lupa membawa angsa panggang dari restoran Xia Guan, Roti Buah Persik dari Toko Roti Li, dan satu kendi bir dari Toko Wang Yue."     

"Baiklah."     

"Mulai besok datanglah lagi ke sini. Jika ada yang ingin kamu tanyakan, kamu bisa bertanya kepadaku atau bertanya kepada Anran. Kamu tidak boleh sembarangan memetik tanaman obat, karena ada beberapa jenis yang beracun. Jadi kamu harus bertanya lebih dulu kepadaku." Kata Xu Shan kepada Sun Hui.     

Gadis ini dari penampakannya terlihat hebat. Tetapi bagaimana mungkin dia menjadi gurunya tanpa menguji gadis ini lebih dulu?     

"Baiklah."     

Sun Hui tidak terlihat khawatir, sebaliknya dia merasa senang. Jika dilihat di sekeliling tempat tinggal gurunya ini banyak tanaman obat, dia berasumsi gurunya adalah orang yang hebat.     

"Guru, apakah guru tahu siapa yang memetik lebih dari 1000 batang tanaman Geng Cao? Tanya Lan Anran.     

"Geng Cao? Selama aku turun gunung, belum pernah sekalipun aku melihat tanaman yang begitu langka dan terkenal itu. Siapa yang berhasil memiliki 1000 batang tanaman Geng Cao? Memiliki Tanaman Geng Cao sebanyak itu harus memiliki tempat yang luas dengan suhu yang stabil, dan menjaga kelembaban tanah. Apakah kamu membutuhkannya?" Tanya Xu Shan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.