Istri Cantik-cantik Ganas

Dibuntuti Bayangan Misterius



Dibuntuti Bayangan Misterius

0"Perkataan Pelayanku juga adalah perkataanku. Nyonya Lan Anran adalah Nyonya muda keluarga Mo, jika Anda masih menghinanya, saya tidak segan-segan menuntut Anda." Kata Mo San dengan tegas.     
0

"Tuan Muda Mo, istrimu sudah berselingkuh darimu tapi kamu tidak mempermasalahkannya. Aku tidak tahu apakah kamu pria berhati besar ataukah kamu bodoh." Kata Xu Yanshan.     

"Aku tidak tahu kenapa bibi ingin menyudutkanku. Aku tahu tidak bisa menyenangkan hati nenek. Meskipun ayah membantu paman, nenek juga tidak akan bisa menyukaiku, bibi juga tidak menyukaiku. Tetapi aku tidak terima nama baikku kalian jatuhkan. Aku tidak akan segan-segan kalau kalian masih terus menuduhku sembarangan." Kata Lan Anran merasa keberatan.     

"Tidak segan-segan? Kamu masih berpura-pura tidak berdosa. Apa yang akan kamu lakukan padaku?" Kata Xu Yanshan sambil melipat tangannya.     

"Apa yang bisa dia lakukan? Tidak hanya tidak bisa mendapat pekerjaan, kalian bahkan tidak akan bisa tinggal di Rongcheng." Kata Mo San dengan nada dingin, bahkan tatapan matanya yang dingin menyerupai Mo Jinrong.     

Xu Yanshan langsung merasa panik. Mo Jinrong pria yang punya kekuasaan tinggi untuk mengatur segala hal, takutnya apa yang dia katakan barusan benar terjadi.     

'Kalau sampai mereka terusir dari Rongcheng, mereka harus tinggal di mana?'     

"Bu, lebih baik kita fokus membahas masalah Tingyi, tidak ada untungnya kita melawan dia, takutnya dia akan benar-benar mengusir kita dari Rongcheng." Xu Yanshan berbisik di telinga mertuanya.     

"Lan Tingyun, aku tidak akan pergi sampai kamu bersedia membantu kakakmu." Zhao Xiumei duduk, enggan untuk beranjak sedikitpun dari posisinya.     

"Bu.." Lan Tingyun melihat ke sekeliling, dia pun merasa tidak berdaya.     

"Baiklah. Aku akan berusaha membantu mencari pekerjaan untuknya." Kata Lan Tingyun dengan terpaksa.     

Zhao Xiumei dan keluarga Lan Tingyi terlihat bahagia. Akhirnya mereka memiliki harapan.     

"Baiklah. Jangan lupa mengirimkan uang bulanan ke dalam kartu ATM-ku. Ayo kita pulang." Kata Zhao Xiumei senang, dia berdiri kemudian berjalan keluar.     

"Kakak, kalian harus tepati janji. Lain hari kami akan datang ke sini lagi." Kata Lan Yaxin kepada Lan Anran.     

Setelah keluarga pengacau pergi, Lan Tingyun meminta maaf kepada Mo Jinrong dan Mo San.     

"Maafkan kami. Kalian harus melihat drama dalam keluarga kami."     

"Tidak apa-apa." Mo San menggelengkan kepala.     

"Suamiku, kenapa kamu bersedia membantunya. Harus mencari pekerjaan kemana untuknya. Mereka sengaja mempersulit kita." Kata Li Yueru dengan kesal.     

"Aku harus tetap mencarinya." Lan Tingyun duduk menghela nafas.     

"Aku sudah kenyang, kami harus pergi karena masih ada urusan penting di kantor." Mo San tersenyum.     

"Sekali lagi kami minta maaf karena kejadian barusan." Lan Tingyun terus meminta maaf.     

"Tidak masalah. "Mo San berdiri dan pergi bersama Mo Jinrong.     

"Anran, antarkan mereka." Lan Tingyun tersenyum.     

Lan Anran ikut keluar mengejar Mo Jinrong.     

"Jinrong, terima kasih hari ini kamu sudah melindungiku." Mo Jinrong melihat tatapan Lan Anran yang berbinar-binar.     

"Iya." Mo Jinrong menjawab singkat. Dia tidak berani menatap mata Lan Anran. Entah kenapa, dia akan merasa berdebar-debar setiap menatap gadis ini.     

"Nona Lan, masuklah. Kami pergi dulu." Kata Mo San sambil naik ke mobil.     

"Iya." Lan Anran baru masuk ke dalam rumah setelah memastikan mobil Mo Jinrong sudah melaju jauh.     

"Tuan Muda, apakah kamu menyadari sesuatu?"     

"Kamu juga menyadarinya?" Tanya Mo Jinrong sambil memejamkan mata.     

"Iya, keluarga Lan suka memerintah!"     

Mo Jinrong, "..., masalahnya adalah Lan Anran."      

Mo Jinrong bergumam.     

Hari ini saat dia menolong Lan Anran dari sekapan Fang Hui, dia menyadari Lan Anran bukan gadis lemah.     

"Aku juga merasa Nona Lan merahasiakan sesuatu." Kata Mo San sambil menganggukan kepala.     

"Besok adakan rapat dewan. Aku akan umumkan sesuatu. Sudah waktunya membalas orang itu." Kata Mo Jinrong dengan serius.     

"Baik."     

...     

Zhao Xiumei dan keluarga Lan Tingyi pulang dengan hati gembira setelah mendengar jawaban Lan Tingyun     

"Yaxin, sebentar lagi kita akan memiliki kehidupan yang enak. Pamanmu pasti akan memberikan posisi kepala rumah sakit kepada ayahmu, yang bisa santai, posisi yang tinggi dan juga gaji yang tinggi." Kata Xu Yanshan dengan perasaan puas.     

"Iya." Lan Yaxin menganggukan kepala.     

Di bawah lampu di sore hari, ada sebuah bayangan orang yang tinggi yang pelan-pelan mendekati mereka.     

Mereka masih belum sadar dan terus berjalan. Di depan mereka adalah halte bus. Dikarenakan kebutuhan yang mendesak, mereka harus menjual mobil mereka dan sebagai gantinya naik bus.     

Mereka naik ke dalam bus, Lan Yaxin yang paling belakang dan masih ada seorang pria yang memakai masker dan topi, dia hanya menunduk dan tidak berbicara sepatah kata pun. Pria itu terlihat misterius.     

Satu jam lama perjalanan akhirnya sampai di tujuan. Lan Yaxin turun dari bus, pria misterius itu juga ikut turun.     

"Ayah, ibu, sepertinya ada orang yang membuntuti kita. Kenapa dia membuntuti kita?" Kata Lan Yaxin ketakutan.     

Lan Tingyi menoleh, orang itu masuk ke gang lain, dia berusaha menenangkan putrinya.     

"Tidak perlu takut. Sebentar lagi kita sampai di rumah. Orang itu masuk ke jalan lain. Jangan takut." Lan Yaxin melihat pria itu sudah menghilang, dia baru bisa pulang dengan tenang.     

Zhao Xiumei tidur satu kamar dengan Lan Yaxin. Dikarenakan kasurnya kecil, jadi dia tidur di bawah. Setiap malam dia tidak bisa tidur nyenyak mendengar suara dengkuran neneknya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.