Istri Cantik-cantik Ganas

Lan Anran Diculik!



Lan Anran Diculik!

0Ma Zai melepas ikatan di mulut Lan Anran, kemudian Lan Anran berteriak.     
0

"Perutku… Perutku benar-benar sakit!"     

Lan Anran berpura-pura sakit perut, dia berguling-guling. Lalu dia melihat sebuah cahaya setelah pintu dibuka.     

"Bos, apa yang harus kita lakukan?" Tanya Ma Zai dengan kebingungan.     

"Bagaimana? Bodoh! Beri dia makan dan obat supaya dia tidak mati."     

Fang Hui tidak ingin terjadi sesuatu pada Lan Anran. Dia harus cepat meminta uang kepada keluarganya.     

"Pergi hubungi keluarga Lan, minta uang tebusan sebesar 100 juta yuan. Keluarga Lan sangat kaya, uang sebesar itu tidak akan menjadi masalah bagi mereka." Fang Hui tertawa.     

"Baik!"     

Ma Zai mengambil ponsel Lan Anran,tapi dia harus memasukan kode rahasia dulu baru bisa membuka ponselnya. Dia bertanya kepada Lan Anran, "Cepat katakan berapa kode rahasia ponselmu!"      

Lan Anran menjawab, "Jangan bunuh aku! Kode rahasia ponselku, 143800."     

Ma Zai memasukan kode rahasia, sedangkan Lan Anran sedang mencari benda yang bisa dia gunakan di sekitarnya. Lalu dia menemukan pecahan kaca tidak jauh darinya.     

"Kodenya salah. Gadis tengik, berani sekali kamu membohongiku." Kata Ma Zai sambil melempar ponselnya dan menarik rambut Lan Anra.     

"Apakah kamu tidak salah memasukan angka?"     

"Tidak! Cepat katakan kode rahasia ponselmu berapa? Kamu mau mengatakannya atau tidak? Jika orang tuamu sudah memberikan kami uangnya, kami pasti akan melepaskanmu." Ma Zai mulai kesal.     

"Lepaskan aku dulu, baru aku akan memberitahumu kode rahasia ponselku." Kata Lan Anran dengan ekspresi memelas.     

"Kamu kira aku bodoh! Cepat katakan!"     

"135678."     

Ma Zai mencoba memasukan kode rahasia ponselnya lagi, tak lama kemudian ekspresi wajahnya berubah.     

"Kurang ajar, gadis tengik! Masih ada kode sidik jari, apa lagi ini!" Kata Ma Zai semakin dibuat kesal.     

Ponsel Lan Anran memang memakai berbagai macam kode rahasia, agar tidak dilihat oleh orang sembarangan, sehingga dia memakai perlindungan ganda.     

"Kode rahasia yang ini susah dijelaskan, tapi aku akan membantu menjelaskannya kepadamu. Aku ingin pulang! Huhuhu…." Kata Lan Anran dengan nada menyedihkan.     

Fang Hui kasihan melihat Lan Anran yang merintih kesakitan, dia berpikir Lan Anran tidak mungkin mengakalinya, jadi Fang Hui meminta Ma Zai melepaskannya.     

Tanpa sepengetahuan mereka, Lan Anran menekan nomor ponsel darurat, kemudian memasukkan kode rahasia pada ponselnya.     

"Aku peringatkan kamu jangan berbuat macam-macam ya!" Kata Fang Hui memberi peringatan.     

Setelah Lan Anran memasukan kode rahasia ponselnya, dia menghubungi Mo Jinrong, dia tidak mau menghubungi orang tuanya, takutnya orang tuanya akan mengkhawatirkan dirinya.     

"Halo, ayah. Cepatlah tolong aku, aku sekarang diculik, bawa uang tebusan sebesar 100 juta untuk menolongku, Huhuhu…" Lan Anran mengatakan dengan nada menyedihkan.     

Mo Jinrong yang menerima panggilan darinya agak terkejut, baru saja dia bertemu dengan Lan Anran. Apakah ini hanya tipu muslihatnya saja?"     

"Lan Anran, apa maksudmu?" Tanya Mo Jinrong.     

"Ayah, cepat tolong aku! Aku…."     

Lan Anran menoleh dan menatap Fang Hui.     

"Aku berada di sebuah pabrik mobil tua, datanglah dalam waktu satu jam!"     

Fang Hui merebut ponselnya dan mematikan sambungan.     

"Ikat dia lagi."     

Kali ini Lan Anran diam-diam mengambil pecahan kaca.     

Di saat bersamaan, si gendut membawa bala bantuan pergi ke pabrik mobil tua.     

"Gendut, jika kita bersembunyi di samping seperti ini, kita tidak bisa melihat kondisi bos seperti apa, apakah para penjahat itu memegang senjata atau tidak." Kata si kurus.     

Si gendut dan teman-temannya bersembunyi di kedua sisi samping pabrik mobil tua sambil memikirkan cara untuk menolong bos mereka.     

Mo Jinrong tertegun sejenak setelah panggilan telepon terputus, kemudian dia pergi ke perusahaan Entertainment Luo Tian bersama Mo San.     

Lan Yanran baru saja selesai latihan di atas panggung, dia yang masih berkeringat di sekujur tubuhnya sedang bersiap-siap untuk pulang ke rumah, kebetulan sekali dia berpapasan dengan Mo Jinrong yang baru saja sampai.     

"Ka… di mana kakak?" Tanya Lan Yanran.     

"Kakakmu belum datang ke sini?"     

Mo Jinrong bertanya dengan nada bingung.     

"Dia belum datang. Jangan-jangan terjadi sesuatu pada kakakku?"     

Perasaan Lan Yanran tidak enak, intuisi Lan Yanran biasanya lebih tepat dibandingkan dengan wanita.     

Mo Jinrong terdiam, dia merasa ada yang tidak beres, 'Apakah Lan Anran benar telah diculik?'     

Mo Jinrong pergi dari Perusahaan Entertainment Luo Tian, sedangkan Lan Yanran menghubungi orang tuanya.     

"Ayah, ibu, celaka! Kakak berada dalam masalah!"     

Li Yueru terkejut mendengar berita dari putranya, dia langsung bertanya dengan, "Ada apa? Apa yang terjadi dengan kakakmu?"     

"Aku tidak tahu, baru saja kakak ipar datang menanyakan apakah kakak datang menemuiku atau tidak. Aku katakan dia belum datang. Dari raut wajah kakak ipar, pasti terjadi sesuatu pada kakak!" Kata Lan Yanran dengan yakin.     

Li Yueru langsung pingsan. Lan Tingyun segera menerima telepon putranya dengan panik.     

"Apa yang terjadi dengan kakakmu? Cepat lapor polisi!"     

"Ayah, aku dan kakak ipar akan mencari kakak. Kalian jangan cemas!" Kata Lan Yanran.     

Lan Tingyun menutup telepon, lalu memapah Li Yueru yang pingsan.     

"Istriku! Istriku! Bangunlah!" Lan Tingyun berteriak berusaha menyadarkan istrinya.     

Li Yueru setengah sadar membuka matanya, lalu bertanya dengan nada lemas.     

"Apa yang terjadi pada Anran? Ini pasti perbuatan ibumu. Ibumu memang orang yang kejam! Ibumu yang selalu mencari keributan dengan Anran, padahal Anran tidak membalasnya, ini semua gara-gara ibumu!"     

Li Yueru buru-buru pergi menemui Zhao Xiumei untuk membuat perhitungan dengan mertuanya.     

Lan Tingyun juga berpikiran hal yang sama. Kejadian ini pasti ada hubungannya dengan ibunya.     

...     

Di rumah Lan Tingyi.     

Beberapa hari ini Xu Yanshan terus mengeluh karena menghadapi mertuanya kepada Lan Tingyi, padahal dia tidak merasakan kesulitan ini saat di rumah mertuanya.     

"Lan Tingyi, kapan kamu membeli kembali rumah ibu? Aku sudah tidak kuat!" Kata Xu Yanshan mengeluh.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.