Istri Cantik-cantik Ganas

Siapa Yang Berani Mengganggunya?



Siapa Yang Berani Mengganggunya?

0"Lan Yaxin, nenek sudah terbiasa tinggal di rumahmu kan. Nenek bisa sering-sering menginap di rumahmu. Aku dengar kerajinan tangan ibumu bagus. Baguslah, karena nenek setiap hari terbiasa makan abalone yang mahal. Nenek baru saja keluar dari rumah sakit, tapi kami tidak bisa mengunjungi nenek, jadi kamu wakilkan kami merawat nenek ya. Satu hal lagi, jangan pernah sentuh kakakku, kalau tidak aku akan membalasmu!"     
0

Lan Yanran mengancamnya kemudian pergi sambil menarik Lan Anran.     

Lan Yaxin menggertakkan gigi menahan emosinya, dia tidak bisa berbuat apa-apa.     

Lan Anran tersentuh melihat adiknya datang membela dirinya.     

"Kak, kamu tidak apa-apa?" Lan Yanran sangat perhatian dengan kakaknya, dia tidak terima ada orang yang mengganggunya.     

"Aku baik-baik saja. Bodoh, tadi kamu masuk ke kamar mandi perempuan, sebentar lagi kamu akan menjadi artis, jangan sampai namamu tercoreng." Kata Lan Anran dengan tersenyum.     

"Aku tidak peduli, siapapun yang berani mengganggumu, aku tidak akan mengampuninya." Kata Lan Yanran bersumpah.     

Lan Yanran tidak pernah berubah dari kehidupannya sebelumnya, adiknya selalu bersedia melakukan apapun demi melindungi kakaknya.     

"Kamu memang adikku yang baik. Aku dengar kamu baru saja pindah jurusan?" Kata Lan Anran.     

"Iya, minggu depan aku sudah melapor ke Perusahaan Entertainment Luo Tian. Mereka bilang akan memberiku training dan aku merasa gugup."     

Lan Anran tersenyum, "Jangan gugup. Kakak iparmu akan menjagamu."     

Lan Anran mengantar Lan Yanran ke kelasnya, dia pun kembali ke kelasnya sendiri.     

Semua orang di kelas sudah tahu apa yang barusan terjadi pada Lan Anran. Lan Anran sudah seperti artis, dia langsung menjadi pusat perhatian saat masuk ke kelas.     

"Buat apa kalian memandangnya? Kalian menganggur?" Tanya Zhao Xiaolei.     

"Zhao Xiaolei, kami memandangnya, apa urusannya denganmu?" Kata Sun Hui mengomel.     

"Sun Hui, apakah kamu sudah selesai membersihkan kamar mandi, bibi petugas kebersihan kamar mandi masih menunggumu." Kata Zhao Xiaolei sambil tersenyum.     

Sui Hui terdiam, saat dia teringat untuk membersihkan kamar mandi, dia menatap ke Lan Anran.     

"Lan Anran, apakah kamu tidak keterlaluan menghukum orang? Haruskah orang yang kalah taruhan denganmu, membersihkan kamar mandi?"     

Lin Cheng masih merasa benci dengan Lan Anran, karena hampir saja dia dikebiri. Setiap teringat hal itu, dia merasa benci terhadap Lan Anran.     

"Andaikan dia kalah, apakah kalian masih ingin Lan Anran dieliminasi?" Zhao Xiaolei bertanya balik.     

Lin Cheng juga berpikiran yang sama. Dia hanya terdiam, sekarang dia tidak bisa menyudutkan Lan Anran. Sungguh menyebalkan!     

"Sudahlah, aku akan ikuti aturan mainnya, tunggu sampai pengumuman pemenang diumumkan, aku akan menjalankan hukumanku." Sun Hui merasa putus asa.     

Lan Anran sama sekali tidak menanggapi, dari tadi dia hanya bersikap tenang mendengarkan obrolan mereka, sambil mengerjakan urusannya.     

...     

Di Grup Lin.     

Mo Jinrong baru saja sampai di Grup Lin, untuk membicarakan hubungan kerja sama dengan Lin Jiakang.     

Mereka datang ketika Lin Jiakang mengantar seorang tamu dengan pakaian informal dan bertopi. Orang itu berjalan melewati Mo Jinrong.     

"Direktur Mo, Anda sudah datang? Kenapa tidak memberitahuku, jika Anda sudah datang?"     

"Tidak apa-apa saya tidak mau mengganggu Anda yang masih ada tamu." Kata Mo Jinrong dengan dingin.     

"Dia bukan tamu, hanya seorang bawahan. Hari ini kedatangan Direktur Mo pasti ada hubungannya dengan tanaman obat?" Kata Lin Jiakang blak-blakan.     

"Iya. Selama ini Grup Mo selalu meracik pengobatan tradisional Tiongkok. Kali ini aku ingin meracik obat perpaduan dari obat Tiongkok dan barat." Kata Mo Jinrong.     

"Suatu kehormatan Grup Lin bisa bekerja sama dengan Grup Mo. Hanya saja dikarenakan beberapa waktu yang lalu, perusahaan diretas, sehingga sekarang laboratorium tidak dibuka untuk umum. Kalian juga tahu kami bukan pemilik laboratorium, kami hanya memiliki hak menggunakan saja, dan tidak memiliki hak yang lainnya. Sekarang bahkan kami tidak diperbolehkan masuk, sehingga kemungkinan besar untuk menyelesaikan racikan obat yang terbaru akan memakan waktu yang lama." Kata Lin Jiakang menjelaskan.     

Pemilik Laboratorium Grup Lin adalah orang yang misterius. Dia biasanya tidak mau bertemu langsung dengan orang yang ingin bekerja sama dengannya, melainkan melalui email. Sekarang dikarenakan terjadi masalah beberapa waktu yang lalu, orang itu melarang laboratorium dibuka untuk umum.     

Wajah Mo Jinrong berubah serius.     

"Saya berharap Direktur Lin setuju untuk memberikan sebagian dari data dan bahan uji kepada Grup Mo, sebagai gantinya, aku akan memberikan 100 tanaman Gang Cao, kamu juga tahu tanaman ini seberapa mahal, kan?"     

Mo Jinrong mulai bernegosiasi dengan Lin Jiakang.     

"Gang Cao? Benarkah Anda akan memberikan 100 batang kepada kami?" Lin Jiakang terkejut hingga melotot.     

"Tentu saja. Asalkan Anda menyetujui tawaran saja, tenang saja, saya jamin data yang Anda berikan kepada saya tidak akan terekspos keluar." Kata Mo Jinrong memberi jaminan.     

Lin Jiakang terlihat ragu-ragu. Data bahan uji sifatnya rahasia, di sisi lain, dia juga membutuhkan tanaman obat Gang Cao, untuk mendapatkan satu batang saja tidak mudah, dan sekarang dia mendapatkan tawaran 100 batang.     

"Direktur Mo. Boleh saja. Namun bisnis membutuhkan sebuah kepercayaan. Saya ingin Anda lebih dulu menyerahkan tanaman Gang Cao kepada saya." Ujar Lin Jiakang mengajukan syarat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.