Istri Cantik-cantik Ganas

Pertengkaran Di Kamar Mandi



Pertengkaran Di Kamar Mandi

0Keesokan paginya, saat Lan Anran sedang bersiap pergi ke sekolah, dia menerima telepon dari Xu Pei.      
0

"Anran, apakah hari ini kamu bisa menemani bibi jalan-jalan? Bibi ingin memperkenalkan dirimu kepada teman-teman bibi. Bibi ingin membuat mereka iri melihat bibi memiliki keponakan yang sangat cantik." Suara Xu Pei terdengar ramah.     

"Maaf hari ini aku sekolah, aku tidak punya waktu dengan bibi. Bibi cari orang lain saja."     

Lan Anran memutus sambungan telepon, dia sudah bisa menduga Xu Pei memiliki niatan jahat.     

Sesampainya di sekolah, teman-temannya terlihat heboh. Zhao Xiaolei tidak bisa menahan diri, lalu berkata kepada Lan Anran.     

"Anran, benarkah adikmu mau pindah jurusan?"     

Lan Anran mengangguk. Ternyata ini alasannya teman-teman satu kelasnya terlihat heboh gara-gara mereka tidak bisa melihat sosok Lan Yanran lagi.     

"Hebat sekali dia, sekolah ini menyetujui pindah jurusan tidak hanya dilihat dari jumlah SKS yang sudah diambil dan prestasi nilainya." Zhao Xiaolei memuji Lan Yanran.     

Lan Anran tersenyum melihat Zhao Xiaolei.     

Yang Qing yang berada di kelas sebelah merasa patah hati. Saat dia mendengar berita kepindahan Lan Yanran, hatinya langsung sedih.     

"Yaxin, benar adik sepupumu akan pindah jurusan? Kalau benar begitu, aku tidak akan bisa melihatnya lagi." Kata Yang Qing dengan putus asa     

Lan Yaxin justru merasa senang, dia tidak perlu bertemu dengan Lan Yanran.     

"Yaxin, apakah kamu masih sedih dengan hasil kompetisi medis? Jangan pedulikan itu, aku sudah melihat penampilannya. Entah dari mana dia mendapatkan bahan-bahannya, yang pasti bukan karena kemampuannya sendiri dia bisa menang. Dia telah merebut posisi orang lain, jadi tidak bisa dibilang dia pemenangnya. Kamulah pemenang sesungguhnya." Kata Gu Qiu sambil tersenyum.     

Lan Yaxin menganggukan kepala. Dia kesal bukan hanya masalah kompetisi, tetapi juga masalah neneknya yang akhirnya harus menginap di rumahnya dan tidur sekamar dengannya. Setiap malam nenek mengorok, membuat tidurnya tidak nyenyak. Ini semua gara-gara Lan Anran!     

"Sebentar lagi Ujian Tengah Semester. Banyak yang bisa dieliminasi dari ujian praktek. Kita lihat saja nanti! Lan Anran tidak mungkin bisa lolos."     

"Sudahlah, lebih baik jangan mengatai dia dulu. Dulu kamu juga yakin bisa membuatnya dieliminasi, nyatanya dia berhasil. Sungguh memalukan!" Kata Gu Qiu.     

"Dulu terjadi di luar dugaan. Kalian coba pikir, dia hidup di desa selama 23 tahun, mana mungkin dia bisa mengerti tentang tanaman obat, pasti dia mencuri hasil racikan obat orang lain. Aku tidak percaya dia memiliki keberuntungan sebesar itu."     

Yang Qing tidak percaya Lan Anran bisa juara pertama. Gadis desa itu pasti berbuat curang, tidak mungkin dia bisa sehebat itu.     

"Yaxin yang paling hebat. Bahkan Sun Hui tidak bisa menandinginya, dia selalu menjadi juara kedua." Kata Gu Qiu sambil tertawa.     

Lan Yaxin senang mendengar pujiannya.     

Di waktu istirahat, Lan Anran pergi ke kamar mandi, dia bertemu dengan Lan Yaxin dan Yang Qing.     

"Hei, bukankah dia sang juara pertama?" Kata Yang Qing menyindir.     

Lan Anran tidak menanggapinya dan terus berjalan.     

"Berhenti! Apakah aku sudah menyuruhmu pergi? Mentang-menang juara pertama, kamu langsung sok, bahkan adik sepupumu tidak kamu pedulikan?"     

Yang Qing menggunakan jurus bela diri. Salah satu kakinya dibentangkan ke tembok untuk menghalangi Lan Anran.     

"Apa yang kalian inginkan?" Kata Lan Anran dengan santai.     

"Apa yang ingin kami lakukan? Kamu bertanya apa yang ingin kami lakukan?" Yang Qing tersenyum, lalu mengunci pintu kamar mandi.     

Para siswa di luar ruangan kamar mandi buru-buru mengerumuni kamar mandi saat mendengar ada keributan.     

"Yang Qing, jangan lakukan ini kepada kakak. Kakak, aku hanya ingin memastikan sesuatu hal, apakah kakak yang menyewa orang untuk membujuk ayah menjual rumah?"     

Lagi-lagi Lan Yaxin berpura-pura menjadi orang baik. Dia berkata dengan nada yang menyedihkan.     

"Aku tidak setega itu melakukannya. Lebih baik kamu salahkan paman. Kalau bukan karena paman suka berjudi, nenek tidak mungkin sampai kehilangan rumah. Aku justru berbaik hati membiarkan ayahku meminjamkan uang 5.000.000 yuan kepada kalian. Kalian bukannya berterima kasih, tapi malah melemparkan kesalahan kepada kami." Lan Anran juga memasang wajah yang bisa menarik simpati orang.     

"Omong kosong, pasti kamu yang melakukannya. Kamu yang mencelakai keluargaku." Suara teriakan Yaxin yang semakin keras, menarik perhatian lebih banyak orang untuk datang.     

"Berteriaklah lebih keras, agar semua orang tahu ayahmu seorang penjudi, dan menjual rumah ibunya demi membayar hutang, dan ditipu orang!" Lan Anran tanpa berpikir panjang juga berteriak sekeras-kerasnya.     

Lan Yaxin terdiam. Dia melihat kerumunan orang di luar sudah banyak.      

"Tutup mulut! Lan Anran, tunggu saja pembalasan dariku. Aku tidak akan melepaskanmu." Kata Lan Yaxin dengan nada mengancam.     

"Oh, sudah selesai mengancamku? Aku sudah boleh keluar?" Lan Anran tidak menganggap serius ancaman Lan Yaxin.     

"Berhenti. Berani sekali kamu tidak menganggap serius ancaman Lan Yaxin. Kelihatannya aku harus memberimu pelajaran." Kata Yang Qing.     

"Berhenti! Siapa tadi yang bilang akan membuat perhitungan dengan kakakku?" Terdengar suara Lan Yanran dari luar kamar mandi, dia mendobrak pintu dan melihat ada 3 orang di dalam berkata bersamaan.     

"Lan Yanran?"     

Yang Qing terkejut, dia langsung mengurungkan niat begitu melihat kedatangan Lan Yanran, dia berdiri di samping dengan sikap baik.     

"Kak, kemarilah."     

Lan Yanran menarik kakaknya ke belakangnya.     

"Aku dengar barusan ada yang mau mencelakai kakakku, aku tidak tahu siapa orangnya. Apa masih berani mencobanya sekarang?" Kata Lan Yanran dengan emosi meninggi.     

"Bukan, kamu salah dengar. Yaxin sedang mengobrol santai dengan kakakmu." Ucap Yang Qing tersenyum dengan canggung.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.