Istri Cantik-cantik Ganas

Tidak Diberikan Secara Cuma-Cuma



Tidak Diberikan Secara Cuma-Cuma

0"Katakan apa syaratnya, aku akan setuju apapun syaratnya!" Kata Zhao Xiumei menyela, sebelum Lan Anran menyebutkan syaratnya.     
0

Lan Tingyi menganggukan kepala.     

"Setelah Ayah membantu kalian, paman harus berterima kasih dan meminta maaf kepada Ayah atas semua perbuatan kalian terhadap Ayah di masa lalu, kedua, tidak lagi memaksa ayah memberikan posisi ataupun keuntungan rumah sakit kepada paman, ketiga, kalian tidak boleh memaksa ayah untuk membeli kembali rumah ini, keempat, kalian harus mengembalikan uang 5.000.000 yuan ini dalam waktu 2 bulan, tidak boleh menggunakan uang bulanan Nenek. Apakah kalian bersedia? Kalau dari waktu yang ditentukan kalian belum bayar hutang kalian, nanti akan ada penagih hutang datang ke rumah kalian."     

Lan Tingyi dan Xu Yanshan terlihat tidak senang mendengar keempat syarat yang diajukan Lan Anran. Syarat yang paling terakhir yang memberatkan bagi Lan Tingyi.     

"Lan Anran, kamu tidak masuk akal. 5.000.000 yuan dalam 2 bulan, kamu ingin keluarga pamanmu mati kelaparan? Lan Tingyun, ajari putrimu ini." Zhao Xiumei tidak terima anaknya hidup merana.     

"Anran, mereka harus mengembalikan uang dalam waktu 2 bulan. Apakah itu tidak memberatkan?"     

Lan Tingyun juga merasa syarat yang diajukan putrinya terlalu berat.     

"Ayah, kita tidak boleh memberikan 5.000.000 yuan secara cuma-cuma kepada paman. Ayah juga tahu sendiri bagaimana watak paman. Setelah apa yang mereka lakukan kepada Ayah, mereka harus diberi pelajaran. Lagipula uang 5.000.000 yuan memakai uang pribadi Ayah. Bagaimana kalau suatu saat rumah sakit membutuhkannya sewaktu-waktu?" Kata Lan Anran dengan santai.     

Lan Tingyun merenungkan, perkataan putrinya juga ada benarnya. Dia harus membuat kakaknya jera.     

"Kakak, aku mau membantu kalian, asalkan kakak mau berhenti berjudi."     

"Baiklah, baiklah. Memang hanya kamu yang mengerti." Kali ini Zhao Xiumei menatap Lan Tingyun dengan tatapan sayang sambil tersenyum.     

"Bu, ayo kita pulang." Zhao Xiumei masih merasa kesal di dalam hatinya. Namun, dia tidak bisa berbuat apa-apa.     

Zhao Xiumei tidak rela rumahnya menjadi milik orang lain, dia pulang bersama Lan Tingyi dengan perasaan kecewa.     

...     

Di rumah, Lan Tingyun transfer uang 5.000.000 yuan untuk dipinjamkan kepada kakaknya untuk membayar hutang.     

Setelah Li Yueru mendengar berita ini, dia merasa agak khawatir.     

"Tingyun, bukannya aku menghina kakakmu. Hanya saja kamu tahu sendiri bagaimana sifat kakakmu. Dia tidak mungkin bisa mengembalikan uang dalam waktu 2 bulan."     

Lan Tingyun juga paham watak kakaknya. Dia menganggap syarat yang dia berikan kepada Lan Tingyun hanya sebagai formalitas, seiring berjalannya waktu, syarat yang diajukan tidak wajib dipenuhi.     

"Dia adalah keluargaku. Kalau memang nanti dia tidak bisa mengembalikan uangnya, maka biarkan saja."     

"Tetapi dia tidak pernah menganggapmu keluarga." Kata Li Yueru blak-blakan.     

Lan Anran tahu ayahnya pasti tidak tega, tetapi dia tidak ingin ayahnya terlalu baik kepada mereka. Dia tidak akan semudah itu melepaskan mereka.     

"Ayah, Ibu, kita singkirkan dulu masalah yang kurang menyenangkan. Besok aku pindah ke Jurusan kesenian. Kepala sekolah juga sudah setuju, saat tahu aku terpilih sebagai artis di Perusahan Entertainment Luo Tian." Lan Yanran terlihat berseri-seri.     

"Anakku memang hebat! Artis besar!" Kata Li Yueru dengan senang.     

"Kamu tetap harus rajin belajar dan selalu menjadi anak dari Keluarga Lan yang membanggakan." Kata Lan Tingyun.     

"Oh iya, Ayah, Ibu, besok lusa adalah acara penyerahan hadiah pemenang kompetisi medis. Apakah kalian bisa ikut?" Tanya Lan Anran dengan tersenyum.     

"Putriku juara pertama, tentu saja kami harus datang." Lan Tingyun merasa senang mendengar putrinya mendapat juara pertama.     

"Aku senang karena nanti bisa melihat wajah muram Lan Yaxin."     

Lan Yanran yakin Lan Yaxin pasti tidak akan senang melihat kakaknya menang.     

Li Yueru bangga memiliki anak-anak yang berbakat, dibandingkan dengan keluarga kakak Lan Tingyun.     

Selesai makan, Lan Anran kembali ke dalam kamar dan membuka laptopnya. Dia melihat ada pesan dari si gendut.     

"Bos, aku sudah menemukan petunjuk sepatu kulit itu. Brand sepatu kulit itu berasal dari Amerika, dan merupakan produk edisi terbatas. Hanya 10 orang saja yang memilikinya."     

"Kirimkan informasi kesepuluh orang itu."     

Jari jemari Lan Anran dengan cepat mengetik pesan. Saat si gendut mengirimkan informasinya, Lan Anran seketika terkejut.     

'Mo Jinrong salah satu pembelinya? Apakah ini kebetulan?'     

"Bos, selain Mo Jinrong, kita tidak mengenal pembeli lainnya. Aku juga menyelidiki informasi tentang mereka. Tidak ada yang istimewa dari mereka selain mereka adalah orang kaya raya." Kata si gendut.     

'Lagi-lagi Mo Jinrong! Kenapa semua berhubungan dengannya?'     

"Bos, akhir-akhir ini Grup Mo membeli bahan obat tradisional. Aku rasa kita perlu mengawasinya."     

"Bahan obat? Bahan obat apa?" Tanya Lan Anran karena merasa aneh.     

"Akhir-akhir ini kami mengawasi Mo Jinrong dari CCTV, dia membeli tanaman bernama Gang Cao dalam jumlah sangat banyak, manfaatnya sebagai pereda rasa sakit, biasanya berkhasiat untuk penyakit kanker, sayangnya bahan obat ini sangat langka. Entah dari mana dia berhasil membelinya." Kata si gendut.     

"Tanaman Gang Cao?"     

Lan Anran merenung. Akhir-akhir ini dia terlalu sibuk dengan urusan di kota, hingga melupakan kebunnya di desa. Dia juga memiliki tanaman Gang Cao di kebunnya. Siapa lagi selain dirinya yang memiliki tanaman Gang Cao?     

Kelihatannya ini saatnya dia mendekat ke Grup Mo.     

"Baiklah. Terus awasi dia. Selain itu, tolong juga selidiki Mo Changwen."     

Lan Anran masih kepikiran tentang kejadian yang tadi dia alami. Pasti seseorang berencana untuk membunuhnya. Mo Changwen satu-satunya orang yang dia curigai.     

Di kehidupan sebelumnya, Mo Changwen tidak suka dengannya. Dulu dia tidak peduli meskipun tahu Mo Changwen hendak mencelakai Mo Jinrong. Tetapi kali ini situasi berbeda. Dia harus menyelidikl Mo Changwen!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.