Istri Cantik-cantik Ganas

Menghadiri Perayaan Ulang Tahun



Menghadiri Perayaan Ulang Tahun

0"Kak, kamu cantik sekali?"     
0

Lan Yanran tidak bisa menahan diri untuk memuji penampilan Lan Anran hari ini. Andai saja bukan kakak kandungnya, dia pasti akan mengejarnya.     

Mo San juga terpesona melihat penampilan Lan Anran, 'dia bagaikan bidadari cantik yang turun dari kayangan.'     

Lan Anran tersenyum. Dia memiliki bibir yang berwarna pink, kedua mata yang jernih, dan alis yang sempurna. Kecantikannya sungguh luar biasa.     

Perhatian Mo Jinrong tiba-tiba tertuju pada tahi lalat kecil berwarna merah di telinga Lan Anran.     

"Jinrong, Ibu titipkan Anran kepadamu, tolong jaga anak kami."     

Lan Tingyun dan Li Yueru mendekatkan Lan Anran ke arah Mo San.     

"Tenang saja. Aku pasti akan menjaganya."     

Mo San dan Lan Anran pergi menuju ke mobil, kemudian berangkat ke tempat acara.     

"Nyonya muda, kamu sudah mengetahui identitas Tuan Muda yang sebenarnya, jadi aku tidak akan menutupinya lagi darimu, hari ini Nyonya Muda terlihat sangat cantik." Mo San memuji Lan Anran.     

Lan Anran tersenyum, sambil mengarahkan pandangannya kepada Mo Jinrong.     

"Hari ini kebanyakan tamu yang hadir adalah relasi dan partner bisnis Keluarga Mo. Aku harap kamu bisa menjaga sikapmu." Kata Mo Jinrong dengan nada dingin.     

"Hari ini kamu hadir sebagai Mo Jinrong ataukah sebagai pelayan Mo?" Tanya Lan Anran dengan penuh penasaran.     

"Aku tidak ikut dalam acara nanti. Tugasmu hanyalah untuk menemani nenek. Nanti malam aku akan menjemputmu."      

Mo Jinrong enggan menatap ke arah Lan Anran, karena penampilan Lan Anran yang sangat cantik hari ini.     

"Oh begitu." Jawab Lan Anran dengan suara pelan. Lalu mereka tidak lagi berbincang-bincang selama perjalanan.     

Hati Mo Jinrong masih terusik. Dia tidak henti-hentinya memikirkan tentang hadiah payung yang diberikan oleh Lan Anran untuknya. Gadis itu blak-blakan mengatakan jika payung itu sebenarnya bukan untuknya…     

Para tamu undangan sudah banyak yang hadir di Hotel Xiang Yun, di depan hotel sudah banyak reporter yang berkerumun. Mereka ingin meliput dan mengambil foto Mo Jinrong bersama Lan Anran. Ketika mereka melihat Lan Anran hanya datang seorang diri, mereka langsung kecewa.     

Namun, kecantikan Lan Anran seakan menghipnotis mereka. Kabar burung yang mengatakan bahwa Mo Jinrong adalah pria tua yang jelek, membuat mereka menilai Mo Jinrong sungguh beruntung bisa menikah dengan gadis secantik Lan Anran.     

Lan Anran tidak terlihat ketakutan berada di tengah kerumunan para reporter yang saling berebut untuk mengambil fotonya.     

Mo Jinrong memastikan Lan Anran masuk, baru setelah itu dia naik ke lantai paling atas menuju ke kamar Presidential Suite yang sudah dia pesan.     

"Tuan Muda, hari ini Nyonya Muda terlihat cantik. Kenapa Tuan Muda tidak mau menatapnya sedikit pun?" Tanya Mo San.     

"Tutup mulutmu. Kamu awasi saja Mo Changwen."     

Mo Jinrong masuk ke dalam kamar, kebetulan Rong Ze sudah menunggunya di dalam.     

"Apakah kamu sudah menyebarkan berita untuk menjebak 'Q'?" Mo Jinrong duduk di sofa.     

"Sudah. Tetapi, 'Q' orang yang pintar, apa mungkin dia akan percaya?" Rong Ze terlihat ragu-ragu.     

"Dia akan mempercayainya." Ujar Mo Jinrong dengan percaya diri.     

"Bukankah kamu menyuruhku berhenti menyelidiki 'Q'?" Rong Ze duduk di depan laptop sambil meminum kopinya.     

"Karena aku ingin memastikan sesuatu hal." Gumam Mo Jinrong.     

Dia memiliki suatu kesimpulan yang mengejutkan, di mana dia sendiri masih enggan menerima kenyataan itu.     

Di ruang perjamuan penuh dengan alunan musik. Para tamu mengenakan berbagai model gaun. Lan Anran memasuki ruangan seketika semua mata tertuju padanya. Mereka terpesona dengan kecantikannya.     

Gadis ini memiliki bibir merah, gigi yang putih, bentuk wajah yang proporsional, tidak ditemukan kekurangan pada tubuhnya, hingga membuat orang yang melihatnya iri.     

Banyak para tamu wanita yang iri, gara-gara gadis itu, pasangan mereka terpesona padanya, siapakah gadis itu.     

Di antara para tamu wanita tersebut, yang paling merasa iri adalah Xia Duoduo, putri dari keluarga Xia. Dia merasa di dunia ini yang paling cantik adalah dirinya. Di acara perjamuan ini juga tidak ada yang secantik dirinya. Namun, hari ini dia datang bukan untuk memamerkan kecantikan, tetapi untuk bertemu dengan Mo Jinrong. Walaupun banyak orang berkata pria itu jelek, tua dan jahat, dia tetap tidak percaya. Selama pria itu kaya raya, dia tidak peduli dengan rumor tersebut.     

"Hei! Gadis desa. Darimana asalmu?" Kata Xia Duoduo menghampiri Lan Anran. Xia Duoduo tidak rela pusat perhatian orang-orang beralih darinya.     

Lan Anran tidak tersinggung dengan perkataan Xia Duoduo. Dia memilih untuk tidak menanggapinya.     

"Hei! Aku sedang bertanya kepadamu. Apakah kamu tidak tahu sopan santun? Apakah kamu tuli?" Kata Xia Duoduo kesal sambil menahan pergelangan tangan Lan Anran.     

"Kamu siapa?"     

Lan Anran menoleh ke gadis yang berkata kurang ajar kepadanya itu sambil tersenyum.     

"Kamu memang gadis desa. Kamu bahkan tidak tahu Keluarga Xia yang kaya raya, bisa-bisanya kamu hadir di acara perjamuan ini. Jangan mengira dirimu cantik, lalu ingin menggoda pria kaya di sini. Kamu cocoknya pergi ke Klub Malam."     

Seorang tamu wanita lain mulai mengejeknya.     

"Kamu tidak pantas berada di sini. Cepat pergi!" Xia Duoduo tersenyum.     

"Omong kosong." Lan Anran tersenyum.     

"Berani sekali kamu menghinanya? Kamu bahkan tidak mengenal Xia Duoduo, tapi kamu berani menghadiri acara ini?" Kata Qiu Xue dengan tersenyum sinis.     

"Ini adalah acara perayaan ulang tahun Nenek Mo. Jangan menganggap diri kalian adalah tuan rumah. Bukankah tidak sedikit dari kalian datang ke sini hanya untuk mengincar pria kaya?" Kata Lan Anran.     

"Apa kamu bilang? Kami datang kesini karena diundang, tidak seperti dirimu yang datang ke sini seorang diri. Kami ragu kamu adalah tamu undangan. Gaun yang kamu gunakan juga sederhana, entah apakah kamu mendapatkannya dari meminjam atau menyewa?" Kata Xia Duoduo mengejeknya.     

Gaun yang dipakai Xia Duoduo adalah hasil buatan desainer luar negeri, harganya pun mahal, gadis miskin ini tidak akan mampu membelinya. Dia ingin menunjukkan derajatnya di depan gadis yang tidak tahu malu ini.     

Lan Anran tidak tersinggung sama sekali. Sebaliknya, dia justru menertawakan kedua gadis jelek yang berdiri di hadapannya. Sesungguhnya gaun yang dia kenakan adalah buatan desainer Italia terkenal sedunia. Xia Duoduo mengatakan gaunnya sederhana, itu menandakan kurangnya pengetahuan gadis ini tentang dunia mode.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.