Istri Cantik-cantik Ganas

Pelajaran Anatomi



Pelajaran Anatomi

0Keesokan harinya, Lan Anran pergi ke sekolah. Si kurus menghubunginya untuk memberi kabar, sudah ada beberapa calon pembeli yang mau bertransaksi pembelian rumah dengannya. Dia meminta Lan Anran untuk memilih calon pembeli mana yang membeli dengan harga yang bagus.     
0

"Utang Lan Tingyi dari bermain judi sudah semakin banyak, dia pun tidak mampu membayarnya. Kamu pergi berpura-pura menjadi penagih hutang, kemudian tanyakan padanya tentang rumah." Kata Lan Anran sambil tersenyum.     

Para penagih hutang yang nantinya mendorong Lan Tingyi menjual rumahnya. Si kurus langsung menjalankan perintah.     

Lan Anran melanjutkan sekolahnya, hari ini ada kelas yang paling ditakuti para siswa yaitu Kelas anatomi.     

"Anran, hari ini pertama kalinya kamu mengikuti Kelas Anatomi, sebelumnya guru Kelas Anatomi beberapa kali izin, jadi persiapkan dirimu untuk Kelas Anatomi hari ini, sungguh menakutkan."     

Zhao Xiaolei memasang wajah yang ketakutan. Sedangkan Lan Anran tidak merasa Kelas Anatomi menakutkan. Lan Anran hanya menanggapi dengan senyuman.     

Bel tanda pelajaran dimulai telah berbunyi. Semua siswa memakai jas lab masing-masing, lalu pergi ke ruangan Laboratorium dengan membawa peralatan mereka. Kegiatan kelas hari ini adalah praktek otopsi.     

Meskipun mereka mempelajari pengobatan tradisional, mereka tetap harus mempelajari dasar-dasar tubuh manusia, jadi sekolah mewajibkan siswanya mengikuti kelas Anatomi sebulan satu kali.     

Belajar dari pengalaman, Zhao Xiaolei sudah memegang kantong plastik untuk berjaga-jaga.     

"Anran, apakah kamu tidak mau membawa kantong plastik. Nanti pasti kita melihat sesuatu yang menjijikan."     

Zhao Xiaolei selalu merasa ingin muntah, setiap kali dia teringat akan melihat darah.     

Sun Hui yang berada tidak jauh, mengejek Zhao Xiaolei.     

"Kenapa kamu mau menjadi dokter, kalau ternyata kamu pengecut?"     

"Jangan ikut campur urusan orang lain." Zhao Xiaolei menggerutu.     

Sun Hui melihat Lan Anran yang berdiri di samping, perasaan kesal menyelimuti hatinya.     

Kelas Anatomi ini termasuk kelas praktek yang besar, menggabungkan dua kelas untuk melakukan praktek bersama. Kebetulan sekali, Lan Yaxin juga bergabung di kelas yang sama dengan Lan Anran.     

"Kak, nenek masih terbaring di rumah sakit, gara-gara kakak. Apakah kakak tidak ingin menjenguknya?"     

"Iya, benar. Gara-gara aku, nenek sudah melakukan banyak hal. Kamu jaga nenek baik-baik, kalau ada waktu, aku akan menjenguknya, dan ingatkan selalu kepada nenek untuk menjaga kesehatannya, tidak perlu mencemaskan diriku, agar dia tidak jatuh sakit lagi." Lan Anran tersenyum.     

"Oh iya, kalian nanti akan dipusingkan dengan masalah, jadi puas-puaskan rasa senang kalian."     

Setelah Lan Anran berkata seperti itu, seorang guru yang sudah beruban masuk ke dalam kelas, dia berkacamata, usianya sekitar 40-50 tahun, perawakannya tidak tinggi, tetapi dia memiliki semangat yang tinggi. Dia berkata sambil terbatuk-batuk.     

"Ayo kita mulai kelasnya. Hari ini kita akan membedah bagian usus besar. Kita berikan penghormatan kepada tubuh jenazah."     

Semua siswa membungkukan badannya ke arah tubuh jenazah.     

Semenit kemudian, guru itu mengambil pisau bedah, dan memulai pembedahan dengan terampil dan berpengalaman. Dua menit kemudian, para siswa mulai menutup mulut mereka, karena merasa mual.     

Lan Anran melihat para siswa semua membawa kantong plastik, seakan itu adalah barang yang wajib di bawa.     

Zhao Xiaolei melihat ke arah Lan Anran, dia juga muntah sambil bertanya kepada Lan Anran karena penasaran.     

"Anran, apakah kamu tidak jijik melihat ini? Kamu tidak merasa ingin muntah?"     

Qiao Shen, Guru yang sedang membedah juga merasa penasaran kepada Lan Anran. Biasanya para siswa yang ikut kelas ini semuanya muntah. Kelas kali ini paling terasa berbeda.     

Usai kelas, para siswa banyak yang berlutut dan dengan susah payah mereka merangkak keluar ruangan.     

Saat Lan Anran hendak keluar, Qiao Shen memanggilnya.     

"Tunggu sebentar."     

Lan Anran menghentikan langkahnya.     

"Ada perlu apa, pak?"     

"Saya seperti familiar melihat Anda. Apakah kita pernah bertemu?" Tanya Qiao Shen.     

Baru saja dia menyadari bahwa wajah Lan Anran terlihat familiar, ekspresi tenang gadis ini mengingatkan dia kepada seseorang.     

"Benarkah?     

Lan Anran tersenyum manis dan pandangan matanya terlihat berbinar-binar.     

"Kelihatannya saya salah mengenali orang." Qiao Shen tersenyum, Lan Anran mengangguk kemudian keluar dari ruangan.     

Baru saja keluar dari ruang praktek, Lan Yanran menghampirinya dengan kegirangan. Dia memeluk kakaknya kemudian berkata: "Kakak, aku berhasil terpilih sebagai calon artis pendatang baru. Baru saja ada yang menghubungiku, aku akan menjadi artis besar. Kakak, terima kasih!"     

Lan Yanran kegirangan seperti seorang anak kecil.     

"Adikku memang yang paling hebat!" Lan Anran tersenyum melihat adiknya.     

"Beberapa hari lagi aku akan pindah jurusan. Ini keren sekali."     

Lan Yaxin merasa sangat iri setelah melihat ekspresi kegirangan Lan Yanran, dan mendengar percakapan mereka berdua.     

'Kenapa mereka yang merasa bahagia? Mau pindah jurusan? Jangan harap kamu bisa!'     

...     

Keesokan harinya, Lan Anran menerima surat persetujuan penjualan rumah. Dengan adanya surat ini di tangannya, apa lagi yang dia takutkan? Dengan begini uang penjualan rumah bisa tetap berada di tangannya, karena dia tidak sudi memberikan satu sen pun kepada Lan Tingyi.     

Ini harga yang harus mereka bayar setelah menyakiti keluarga yang sangat Lan Anran cintai!     

Saat ini Mo Jinrong sedang memulihkan luka-lukanya di rumah sakit.      

Tidak terasa perayaan ulang tahun nenek Mo tiba, acaranya akan diadakan di Hotel Xiang Yun.     

Li Yueru menggandeng Lan Anran, dengan hati-hati turun tangga.     

Mo Jinrong dan Mo San sudah menunggu lama di ruang tamu untuk menjemput Lan Anran pergi ke perayaan ulang tahun Nenek Mo.     

Saat Mo Jinrong melihat penampilan Lan Anran, dia langsung tertegun.     

Lan Anran mengenakan gaun berwarna pink dipadukan dengan sepatu dengan hak setinggi 5 cm. Gadis ini memakai kalung di lehernya yang cocok dengan warna kulitnya dan memakai gelang yang merupakan koleksi perhiasan milik Keluarga Lan. Penampilan Lan Anran saat ini sangat mengesankan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.