Istri Cantik-cantik Ganas

Menjual Rumah



Menjual Rumah

0Setelah keluar dari Hotel, Zhao Xiumei merasa kesakitan di area kakinya, akhirnya diputuskan, mereka langsung menuju ke rumah sakit.     
0

"Hubungi Lan Tingyun, biar dia bisa melihat sendiri apa yang sudah putrinya lakukan." Kata Zhao Xiumei dengan marah.     

Lan Anran dan Lan Yanran pulang ke rumah mereka.     

Lan Tingyun menatap kakak adik ini dengan wajah yang serius dan nada suara yang tegas, dia bertanya: "Apa yang kalian berdua lakukan?"     

"Anran, Yanran, tadi pamanmu menghubungi kami, katanya kamu menendang kaki nenekmu sampai masuk rumah sakit. Mereka meminta ayahmu pergi ke rumah sakit melihat keadaan nenekmu. Apa yang terjadi?" Tanya Li Yueru.     

Lan Anran sudah tahu akan terjadi hal seperti ini, nenek tua itu mengadu ke orang tuanya lebih dulu.     

Lan Anran menunduk dengan wajah yang sedih.     

Lan Yanran buru-buru menjawab:"Ayah, ibu, ini bukan kesalahan kakak. Nenek sendiri yang datang mencari masalah. Dia datang ke hotel sambil menghina kakak menggoda pria dan ingin mengeluarkan kakak dari kartu keluarga Lan, padahal kami sedang bersama kakak ipar. Nenek tanpa bukti yang jelas menuduh kakak berselingkuh dan berniat menampar kakak, dan demi melindungi diri, kakak akhirnya melukai nenek."     

"Buat apa kalian dan Mo Jinrong pergi ke Hotel, Anran, bukankah ayah sudah menasehatimu, kamu masih pelajar. Walaupun kamu sudah menikah, tetapi kamu harus menyelesaikan sekolahmu sampai lulus. Kalian…"     

"Ayah, apa yang kalian berdua pikirkan. Bukan seperti yang kalian bayangkan. Tidak terjadi sesuatu di antara kami berdua. Yanran juga ada di sana. Mo Jinrong hanya ingin mendiskusikan beberapa hal denganku. Belum selesai diskusi dengannya, nenek datang membuat keributan."     

"Anran, kamu perempuan baik-baik. Kalau kamu berniat melindungi diri, maka jauhi tempat seperti itu."     

Li Yueru berpikir, Anran terbiasa hidup di desa selama 20 tahun. Dia masih belum sempat mengajarinya.     

"Iya, aku tahu. Tetapi nenek…"     

Lan Anran berkata sambil menengadahkan kepalanya, lalu berkata:"Ibu tidak menyalahkanmu. Nenek yang salah paham. Kenapa nenekmu dengan gampangnya menuduhmu, selain itu, dia ingin menamparmu. Ini tidak terjadi hanya satu dua kali saja. Tingyun, kita harus memberi mereka pelajaran." Kata Li Yueru sambil menatap anaknya dengan sedih.     

"Nenekmu sudah keterlaluan, kamu melakukannya demi melindungi dirimu sendiri, juga bukan salahmu." Kata Lan Tingyun. Dia tahu watak ibunya, dia melihatnya sendiri bahwa selama ini ibunya tidak senang dengan Lan Anran dan beberapa kali ingin memukulnya.     

Saat dia sedang berpikir, ponselnya berbunyi, ternyata Xu Yanshan yang menghubunginya. Kelihatannya mereka tidak sabar sehingga menghubungi dirinya terus-menerus.     

Lan Tingyun hanya melihat ponselnya sebentar, kemudian ponselnya dimatikan.     

Di rumah sakit.     

Zhao Xiumei telah memasang beberapa paku baja di kakinya dan seluruh kakinya diperban.     

"Bagaimana?" Tanya Zhao Xiumei dengan cemas.     

"Bu, adik tidak menerima telepon dariku. Entah apa yang sudah Lan Anran katakan kepadanya." Xu Yanshan berusaha menerka-nerka.     

"Anak kurang ajar!" Zhao Xiumei marah-marah sambil bersandar di tempat tidur.     

Lan Tingyi juga ditendang oleh Lan Anran. Dia baru saja selesai foto Rontgen, untungnya di bagian dadanya tidak ada masalah, dia hanya memiliki keluhan sakit di bagian memarnya.     

"Bu, Lan Anran si pembawa sial itu berani sekali memukul orang tua!" Kata Lan Tingyi sambil duduk dan mengerang kesakitan.     

"Nenek, aku sakit hati melihat nenek dipukul seperti ini."     

"Kamu memang cucuku yang paling baik. Nenek sudah tua, tidak bisa berbuat banyak. Bahkan nenek tidak bisa melawan gadis tengik itu." Zhao Xiumei menyalahkan dirinya sendiri.     

"Bu, kita tidak boleh ditundukkan oleh gadis itu. Ini sudah kesekian kalinya kita dipermainkan olehnya." Kata Lan Tingyi dengan tidak puas.     

"Kelihatannya kita harus memberinya pelajaran. Walaupun aku sudah tua, tetapi aku tidak mau tunduk kepada gadis kurang ajar itu!" Zhao Xiumei ingin membuat suatu rencana untuk cucunya.     

Xu Yanshan melirik ke Lan Tingyi sambil tersenyum.     

Di saat Zhao Xiumei sedang merencanakan sesuatu untuk membuat Lan Anran jera, ternyata dia masih kalah cepat dengan cucunya itu.     

"Bos, hari ini sudah ada beberapa orang yang ingin bertransaksi dengan kita." Kata si gendut menghubungi Lan Anran.     

"Bagus. Antar mereka untuk melihat-lihat rumah dulu."     

Lan Anran tersenyum.     

Rumah Lan Anran sebenarnya adalah rumah Kakek Lan. Sebelum Zhao Xiumei menikah, rumah itu atas nama Kakek Lan, demi bisa menikah dengan Kakek Lan, dia memaksa istri pertama kakek bunuh diri dengan lompat dari lantai atas.     

Di kehidupan sebelumnya rumah ini juga atas nama Kakek Lan. Ternyata di kehidupan saat ini juga sama.     

Lan Tingyi suka berjudi. Di kehidupan sebelumnya, dia kalah habis-habisan, akhirnya, rumah ini harus dijual, dan berencana merebut rumah sakit Lan Tingyun. Di kehidupan saat ini juga terjadi hal yang sama, Lan Tingyi pasti juga bertransaksi dengan pembeli rumah.     

Dia hanya membantu pamannnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.