Istri Cantik-cantik Ganas

Salah Paham



Salah Paham

0Sepulang sekolah, Lan Yanran mengikuti kakaknya ke hotel untuk melindungi kakaknya dari hal yang tidak diinginkan. Lan Anran juga tidak bisa berbuat apa-apa selain membiarkan adiknya mengawasinya, jadi kalau sampai terjadi sesuatu, dia bisa segera masuk menyelamatkannya.     
0

Lan Anran dan adiknya masuk ke hotel. Lan Yanran mengawasi dari kamar sebelah, sewaktu-waktu dia bisa leluasa keluar dan bisa segera menyelamatkan kakaknya. Lan Anran masuk ke dalam kamar.     

Lan Yaxin melihat Lan Anran dan adiknya masuk ke hotel, dia langsung menghubungi neneknya, tetapi tidak diangkat. Jadi dia menghubungi Lan Tingyi. Ini kesempatan bagus Lan Tingyi untuk membalaskan dendam. Dia segera pulang ke rumah untuk memberitahu Zhao Xiumei.     

Begitu Zhao Xiumei mendengar berita ini, dia langsung marah.     

"Dasar murahan! belum lama menikah, dia sudah selingkuh dengan pria lain. Anakku, aku rasa kamu tidak perlu merencanakan sesuatu, kita cukup menangkap pasangan yang tidak tahu malu itu, dan kita usir Lan Anran dari Keluarga Lan!" Mereka bersiap-siap pergi ke Hotel Xiang Yun.     

Di hotel Xiang Yun, Lan Anran baru saja masuk ke dalam kamar. Sedangkan Mo Jinrong sedang mandi. Lan Anran merasa panik, dia memegang erat tas sekolahnya, kemudian duduk dengan perasaan tidak tenang.     

Tiba-tiba dia melihat di atas meja ada hadiah yang dia berikan kepada Mo Jinrong kemarin. Kelihatan sekali hadiahnya sudah dibuka oleh pria itu. Lan Anran kemudian hendak melihat kembali isi kotaknya.     

Tiba-tiba Mo Jinrong keluar dari kamar mandi hanya dengan memakai handuk, rambutnya masih basah, dia terlihat lebih tampan dibandingkan dengan biasanya.     

Lan Anran melotot, baru kali ini dia melihat tubuh Mo Jinrong yang berotot, dan basah dengan tetesan air dari rambutnya yang masih belum kering. Penampilannya saat ini sungguh menggoda.     

"Kenapa? Kamu tidak sabar menunggu?" Mo Jinrong terkekeh.     

"Bukan. Aku hanya mau melihat-lihat. Kenapa kamu mandi di jam segini?"     

"Lan Anran, kamu pintar berpura-pura, apakah kamu menikmati penampilanku ini? Atau kamu ingin sesuatu yang lebih menarik?"     

Mo Jinrong mendekati Lan Anran dan memegang kedua sisi pegangan pada kursi Lan Anran. Matanya menatap Lan Anran lekat-lekat.     

"Kamu… apakah kamu sehat?" Tanya Lan Anran dengan wajah memerah.     

Di kehidupan yang sebelumnya, dia belum pernah melihat Mo Jinrong setampan ini.     

"Apakah kamu tidak tahu tubuhku sehat atau tidak?" Tanya Mo Jinrong lebih lanjut.     

"Mo Jinrong, aku hanya memberimu payung. Kamu tidak perlu bersikap seperti ini." Lan Anran mendorong Mo Jinrong, lalu beranjak dari kursi.     

"Lan Anran, kamu masih berpura-pura. Kamu sendiri memberiku payung. Kenapa kamu berpura-pura?" Mo Jinrong mengambil kotak hadiah dan memberikan kepada Lan Anran.     

"Apa maksudmu aku berpura-pura Mo Jinrong?" Lan Anran masih bingung apa maksud dari perkataan Mo Jinrong.     

"Lan Anran, kenapa kamu memberi aku payung? Bukankah itu artinya kamu ingin aku memuaskan dirimu?" Mo Jinrong mengambil kembali kotak hadiah dari genggaman Lan Anran, mengambil payung dari dalam kotak kemudian meletakan di depan Lan Anran.     

Lan Anran masih tertegun, seluruh wajahnya memerah hingga menjalar ke kupingnya.     

"Aku… aku memberikan hadiah ini ke salah orang. Maafkan aku. Aku tidak ada niatan apapun, dan aku tidak tahu arti dari memberi sebuah payung kepada seorang pria."     

Di otaknya sudah terpikirkan beribu alasan yang bisa dia pakai, tetapi entah kenapa Lan Anran tidak bisa mengucapkannya.     

"Salah orang? Siapa pria yang sebenarnya ingin kamu beri?" Ekspresi Mo Jinrong seketika berubah serius dan tatapan matanya begitu tajam.     

"Bukan, aku.. bukan itu maksudku!" Lan Anran tidak tahu bagaimana menjelaskannya.     

Lan Yanran terus memantau kakaknya dengan mendengarkan dari tembok. Tidak terdengar suara gaduh dari kamar itu, Lan Yanran menganggap kakaknya masih baik-baik saja.     

Kemudian dia berusaha melihat dari arah balkon. Pada saat itu, dari atas dia melihat kehadiran Zhao Xiumei dan keluarga pamannya sedang menuju ke dalam hotel.     

'Celaka!'     

Lan Yanran buru-buru mengetuk pintu kamar Lan Anran dan Mo Jinrong sambil berteriak.     

"Kak, cepat lari. Nenek dan keluarga paman datang ke sini!"     

Lan Anran seketika panik mendengar kabar kedatangan neneknya. "Apa yang harus aku lakukan? Cepat sembunyi dan pakai bajumu."     

Lan Anran mulai sibuk menyembunyikan barang-barang.     

"Buat apa kamu panik? Kita suami istri yang sah, kenapa kita tidak boleh berada dalam satu kamar?" Mo Jinrong pelan-pelan mendekati Lan Anran.     

Lan Anran berpikir, 'benar juga. Buat apa dia sembunyi? Pria ini kan Mo Jinrong.'     

"Kak, cepat buka pintunya." Lan Yanran masih berteriak di depan pintu.     

"Yanran, masuklah." Lan Anran menarik Lan Yanran masuk.     

Lan Yanran melihat di dalam ruangan Mo Jinrong yang memakai jubah mandi, kemudian berkata dengan marah. "Apa yang mau kamu lakukan kepada kakakku? Kalau sampai kakak iparku tahu, dia pasti akan menghajarmu!"     

Lan Yanran berdiri di depan kakaknya, seperti seorang superhero kecil. "Yanran, jangan mengacau di sini." Kata Lan Anran menahan adiknya.     

"Akulah Mo Jinrong yang sebenarnya. Selama ini aku menutupi identitasku." Mo Jinrong akhirnya mengungkap identitasnya yang sebenarnya kepada Lan Yanran.     

Lan Yanran terkejut. Matanya melotot. Sebelumnya dia pernah berandai-andai pria ini adalah kakak iparnya, dia tampan dan kaya, walaupun sikapnya dingin. Tidak disangka apa yang dia impikan sekarang menjadi kenyataan.     

"Kamu kakak iparku? Lalu kalian di sini…" Lan Yanran merasa sekarang dirinya adalah obat nyamuk. Saat dia mau pergi, Lan Anran langsung menahannya.     

"Kamu mau ke mana? Tunggu sampai nenek tua itu ke sini, kamu harus di sini sebagai saksiku. Mereka tidak tahu dia adalah Mo Jinrong yang asli. Kamu nanti jangan asal bicara." Kata Lan Anran memberi arahan.     

"Kamu memanggil nenekmu dengan panggilan nenek tua?" Mo Jinrong terlihat sedikit terkejut.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.