Istri Cantik-cantik Ganas

Aku Yang Akan Bertanggung Jawab



Aku Yang Akan Bertanggung Jawab

0Lan Anran dan Lin Cheng kembali ke tempat duduk mereka masing-masing.     
0

"Kompetisi medis sudah berakhir. Penyerahaan hadiah akan dilaksanakan minggu depan. Kali ini 4 peserta yang masuk ke babak semifinal adalah dari sekolah kita, jadi para juri memutuskan penyerahan hadiah akan dilaksanakan di auditorium sekolah. Semua siswa wajib ikut. Kami juga belum tahu hadiah apa yang akan diterima para pemenang, kita lihat saja nanti."     

Li Yue menatap Lan Anran dengan ekpresi tenang, dia belum pernah bertemu murid yang hebat seperti dia, dia memang anak yang berbakat.     

"Lan Anran, selesai pelajaran kamu ikut ibu ke ruang guru." Kata Li Yue, kemudian dia melanjutkan pelajaran.     

Selesai pelajaran, Lan Anran pergi ke ruang guru.     

"Lan Anran, tadi ayah Lin Cheng menghubungi sekolah. Beliau mengatakan tidak akan memperpanjang masalah antara kamu dengan Lin Cheng, hanya ada satu syarat yang ayah Lin Cheng minta, yaitu kamu harus minta maaf kepada Lin Cheng." Kata Li Yue dengan tenang.     

"Baik, Bu. Saya mengerti. Ini juga salah saya terlalu terburu-buru mengambil tindakan tanpa berpikir panjang. Saya tidak seharusnya berbuat demikian kepada Lin Cheng. Saya akan meminta maaf kepadanya." Kata Lan Anran dengan patuh.     

Li Yue mengangguk. Anak sebaik ini, saat dia marah mengerikan juga.     

Lan Anran kembali ke kelas, dia meminta maaf kepada Lin Cheng. Lin Cheng terkejut mendengar permohonan maafnya.     

"Lan Anran, jangan kira hanya dengan minta maaf, aku akan memaafkanmu, kecuali kamu sujud di depanku." Kata Lin Cheng dengan kesal.     

"Lin Cheng, kamu jangan keterlaluan, Anran sudah meminta maaf kepadamu. Apa lagi yang kamu inginkan? Kamu yang pertama kali memulai menyulut masalah, sekarang dia sudah minta maaf, bukankah seharusnya kamu memaafkannya?" Kata Zhao Xiaolei.     

Lin Cheng tidak bisa membalas omongan Zhao Xiaolei.     

"Sudahlah, Xiaolei." Lan Anran tidak ingin memperpanjang masalah.     

"Kamu tidak mau berlutut juga tidak masalah. Aku minta kamu menjadi kekasihku, maka semua masalah aku anggap beres. Kamu sudah menendang bagian terpenting dari tubuhku, jadi aku mau kamu ganti rugi seumur hidupmu. Kamu harus tanggung jawab." Kata Lin Cheng dengan serius.     

"Maaf, aku yang akan bertanggung jawab sebagai ganti dirinya." Tiba-tiba ada suara dari seorang pria tampan yang berdiri di depan pintu.     

Lan Anran melihat ke orang itu dan terkejut.     

'Mo Jinrong!'     

"Kamu siapa?"     

Lin Cheng menatap bingung ke pria itu. Dia tidak bisa menebak berapa usianya. Pria itu tampan, tinggi dan berwibawa. Dia sendiri mengakui dirinya tidak sebanding dengannya.     

"Aku adalah penggemar Lan Anran." Jawab Mo Jinrong tanpa mengungkap statusnya yang sebenarnya.     

Lan Anran masih terperangah, sedangkan semua murid yang ada dalam kelas menjadi ramai.     

Lin Cheng bertanya dengan ragu-ragu: "Siapa.. siapa sebenarnya kamu?"     

Saat Mo Jinrong hendak menjawab, dia sudah ditarik keluar oleh Lan Anran.     

"Ikut denganku." Mo Jinrong mengikutinya tanpa menolak.     

"Kenapa kamu bisa ada di sini?" Tanya Lan Anran dengan terkejut.     

"Nona Lan, ada orang yang sengaja mengganggumu, apakah aku tidak boleh membelamu?"     

"Bukan. Apakah kamu tidak takut hubungan kita akan ketahuan?" Lan Anran menunduk karena tersipu malu.     

"Buat apa takut? Aku juga mau bertanya kepadamu. Apakah kamu tidak takut ketahuan?"      

Perkataan Mo Jinrong penuh arti, tetapi Lan Anran tidak mengerti maksud perkataannya.     

"Hah? Apa maksudmu?" Tanya Lan Anran dengan nada bingung.     

"Hadiah yang kemarin." Kata Mo Jinrong mengingatkan kembali.     

"Aku sudah bilang, hadiah itu sebagai tanda terima kasihku karena sudah membantuku. Kamu tidak perlu datang ke sini untuk berterima kasih." Ucap Lan Anran.     

"Itu artinya hadiahmu berarti, apakah kamu tulus?" Tanya Mo Jinrong     

"Iya, tentu saja aku tulus. Meskipun seluruh dunia menganggap kamu sebagai pria yang kejam, tetapi saat kamu membelaku, aku tahu kamu pria yang baik." Kata Lan Anran sambil tersenyum.     

Di saat bersamaan sudah banyak siswa yang memperhatikan mereka dari jendela. Lin Cheng berdiri di samping dengan perasaan kesal      

"Lan Anran, tidak aku sangka, dari luar kamu kelihatan polos, ternyata hari ini aku melihat sisimu yang lain. Sepulang sekolah kita bertemu di kamar nomor 318 di Hotel Xiang Yun." Mo Jinrong berbisik di dekat telinga Lan Anran sambil tersenyum.     

Lan Anran terkejut, 'sejak kapan Mo Jinrong berubah?'     

"Tidak bisa. Aku masih pelajar. Kita tidak boleh…"     

Lan Anran baru pertama kalinya merasa panik.     

"Apanya yang tidak boleh? Tenang saja. Aku sekarang akan memuaskan dirimu, anggap saja sebagai balas budi."     

"Sampai jumpa nanti." Mo Jinrong berbisik, kemudian dia pergi.     

Lan Anran berbalik badan, Zhao Xiaolei menghampirinya kemudian bertanya dengan rasa penuh penasaran.     

"Anran, siapa sebenarnya pria itu? Apa yang dia katakan padamu? Aku lihat kalian sangat dekat sekali."     

"Bukan siapa-siapa." Lan Anran buru-buru pergi.     

Lan Yaxin yang berada tidak jauh dari sana, melihat semua yang terjadi. Dia mengambil beberapa foto, dan berniat memperlihatkan kepada nenek.     

Dia dari awal sudah curiga, bahwa Lan Anran memiliki hubungan spesial dengan Pelayan Mo. Bahkan sekarang mereka terang-terangan bermesraan di depan umum.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.