Istri Cantik-cantik Ganas

Dipaksa Mengalah



Dipaksa Mengalah

0Sesampainya di rumah, Lan Anran pergi ke kamar, membuka laptop, awalnya dia ingin membuka beberapa file, tetapi dia melihat ada email masuk dari Rong Ze.     
0

Beberapa hari ini dia memang belum memeriksa laptopnya, jadi dia tidak tahu ada email masuk dari Rong Ze.     

"Apakah kamu sudah menemukan 'nol'?"     

"Aku hanya tahu 'nol' adalah seorang pria."     

Lan Anran ingin memanipulasi lokasinya agar pria ini tidak bisa menelusuri jejaknya, lagipula belum ada yang bertemu langsung dengan 'nol'.     

"Dia seorang pria? Apakah kamu yakin? Apa buktinya?" Tanya Rong Ze.     

"Aku dengar dari orang, 'nol' pernah ikut pesta Cocktail." Jawab Lan Anran.     

Rong Ze curiga 'Q' berbohong, dia dan Mo Jinrong pernah menyelidiki 'nol', dan menemukan jika dia adalah seorang perempuan.     

Rong Ze tidak lagi meneruskan pertanyaannya. Lagipula 'Q' tidak akan jujur.     

Hari ini banyak hal yang harus dikerjakan Lan Anran. Masalah dengan Grup Lin juga belum selesai, dia juga tidak mungkin meminta Lin Jiakang menemuinya.     

Lan Anran meretas sistem komputer Grup Lin kembali dengan mengirimkan virus yang menyebabkan semua layar monitor komputer Grup Lin menjadi hitam, kecuali komputer milik Lin Jiakang.     

"Ada apa lagi ini?" Lin Jiakang marah. Dia sedang melakukan rapat melalui video conference, tiba-tiba dikacaukan oleh peretas.     

Di layar monitor komputer muncul beberapa kalimat:      

Aku peringatkan kepadamu, jangan ganggu lagi Lan Anran dan keluarganya. Kali ini aku akan ambil 1.000.000 yuan dari rekening perusahaanmu, lain kali aku tidak akan sebaik ini."     

Tiba-tiba layar monitor kembali normal seperti semula. Lin Jiakang tertegun, 'berani sekali dia mengancamku?'     

Lalu departemen keuangannya melaporkan di rekening perusahaan memang ada penarikan uang sebesar 1.000.000 yuan!     

Awalnya Lin Jiakang ingin melaporkannya, tetapi Petugas Keamanan Jaringan mengatakan pelakunya adalah 'Q' peretas taraf internasional, tidak ada polisi yang bisa menangkapnya, jadi percuma melapor ke pihak kepolisian.     

'Kurang ajar! Putraku tidak boleh diperlakukan tidak adil seperti ini! Lan Anran, tunggu saja pembalasanku!'     

Kali ini Lan Anran sudah mengumpulkan tenaga untuk melawan Zhao Xiumei. Dia juga sudah mempersiapkan data, sebagai senjatanya untuk melawan Zhao Xiumei kapan saja.     

Lalu Lan Anran menghubungi si kurus.     

"Carikan pembeli untukku, dengan harga paling murah. Aku akan kirimkan fotonya kepadamu."     

"Baik Bos, dengan luas perumahan yang besar, dan dijual dengan harga murah, pasti banyak yang mau membelinya." Si kurus tertawa.     

"Aku mau membuat perhitungan dengan si nenek tua itu!" Lan Anran tersenyum sinis.     

"Bos hebat, sekarang sudah terkenal di media sosial." Si kurus memujinya.     

"Jangan banyak omong. Cepat lakukan apa yang aku suruh." Lan Anran tersenyum lalu mematikan ponselnya.     

"Anran, ayo makan!"     

Li Yueru memanggil Lan Anran dari bawah tangga. Hari ini prestasi putrinya luar biasa, banyak artikel di internet yang memuji kehebatannya, jadi dia ingin memberikan hadiah untuk putrinya.     

Lan Anran turun ke bawah.     

Bau harum masakan memenuhi seluruh ruang tamu, Lan Yanran hampir meneteskan air liur, Lan Anran sudah lama tidak makan masakan buatan ibunya.     

"Aku juga ingin sehebat kakak." Kata Lan Yanran sambil tersenyum.     

"Omong kosong, Yanran juga hebat kok, dia sudah direkrut menjadi calon artis pendatang baru. Suatu hari nanti dia pasti akan menjadi artis ternama." Kata Lan Anran sambil tersenyum.     

"Benarkah? Kak, dari mana kamu tahu?" Tanya Lan Yanran penuh harap.     

"Apakah kamu lupa siapa kakak iparmu?" Tanya Lan Anran sambil tersenyum.     

Meskipun dia sudah meminta tolong Qian Mu menjaga adiknya, tetapi Mo Jinrong juga pasti akan menjaga adiknya ini.     

"Astaga, kakak, kamu baik sekali. Kalau begitu tidak lama lagi aku akan bertemu dengan bidadariku Xixi."     

Lan Yanran bersorak kegirangan.     

"Omong-omong soal Jinrong, hari ini ada orang yang menanyakan tentang peralatan medis. Apakah ada hubungannya dengan Mo Jinrong? Jangan sembunyikan dari ayah, sebenarnya apa yang terjadi?" Ekspresi wajah Lan Tingyun terlihat serius.     

"Bukan begitu, ayah. Ada anggota keluarganya yang mau menyerang Jinrong. Aku hanya mau membantunya, karena ingin membalas kebaikannya karena sudah membelaku di depan nenek. Jinrong tidak melakukan sesuatu yang melanggar hukum. Ayah tenang saja." Kata Lan Anran dengan santai.     

"Baguslah kalau begitu. Kamu harus ingatkan dia terus untuk berhati-hati, jangan sampai perusahaannya hancur karena tindakannya sendiri."     

Lan Tingyun memberikan nasehat.     

"Baik, ayah. Ayo kita makan." Kata Lan Anran tersenyum sambil mengambilkan sepotong daging ke dalam mangkuk ayahnya.     

...     

Keesokan harinya, Lin Cheng sudah masuk sekolah.     

Satu sekolah tahu apa yang dialami Lin Cheng, teman-teman satu sekolahnya menatapnya dengan pandangan aneh, yang membuat dia tidak nyaman.     

Baru saja Lan Anran datang, kemudian Lin Cheng masuk ke dalam kelas sambil menatapnya tajam.     

"Lan Anran, metode apa yang kamu pakai untuk mengancam ayahku?" Lin Cheng tiba-tiba menyerangnya dengan pertanyaan.     

Lan Anran tidak menanggapinya, dia hanya berpura-pura tidak mendengar.     

Lin Cheng pun marah lalu berkata lagi, "Lan Anran, apa yang kamu lakukan? Mentang-mentang ujianmu bagus lalu sombong, padahal semua tahu ujianmu bagus karena kamu berbuat curang. Buat apa kamu berpura-pura? Aku beritahu apapun yang terjadi padaku, kamu harus ganti rugi!"     

Lan Anran menghentikan aktivitasnya, lalu berdiri, tingginya 168 cm, dia memelototi Lin Cheng, namun memberikan senyuman yang lembut.     

"Tuan Muda Lin, kalau tidak mau terjadi sesuatu padamu, jaga sikapmu, kalau tidak, takutnya kamu mati duluan sebelum menikmati ganti rugi dariku."     

Lan Anran mendekati Lin Cheng, sambil tersenyum dia melihat ke bagian bawah Lin Cheng. Lin Cheng tiba-tiba bergidik, rasa sakit yang dia rasakan sebelumnya, masih teringat jelas di benaknya.     

"Ayo, semuanya kembali ke tempat duduk kalian masing-masing. Saya mau mengumumkan sesuatu." Li Yue masuk dengan wajah berseri-seri.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.