Istri Cantik-cantik Ganas

Dia Ingin Memiliki Anak Laki-Laki



Dia Ingin Memiliki Anak Laki-Laki

0Tidak disangka dibalik penampilannya yang lembut, dia bisa melakukan hal konyol seperti ini.     
0

Wajah Mo San ikut memerah. Selama 30 tahun dia hidup, belum pernah dia melihat hal konyol seperti ini, karena itu dia tidak bisa menahan diri untuk tertawa.     

"Tuan Muda! Kalian berdua…" Mo San menertawakannya.     

"Tutup mulutmu! Di antara kami tidak ada hubungan spesial!" Kata Mo Jinrong dengan panik, dia membuang kotak dan tas ke dalam tong sampah.     

"Iya, iya, aku anggap tidak melihat apa-apa. Omong-omong tadi Staf Biro Administrasi Perindustrian dan Perdagangan mengatakan Nona Lan memiliki bukti peralatan medis Tuan muda?" Tanya Mo San.     

"Iya, dan dia sudah tahu identitas asliku." Kata Mo Jinrong dengan suara pelan.     

"Apa? Nona Lan sudah tahu? Pantas saja dia memberimu hadiah." Mo San tertawa.     

Mo Jinrong langsung melirik ke Mo San. Melihat lirikan Tuan Muda-nya, dia pun berhenti tertawa.     

"Apakah sudah ada kabar dari si gendut? Apakah dia ada hubungannya dengan Lan Anran?" Tanya Mo Jinrong.     

Sekarang dia merasa semua orang ada hubungannya dengan Lan Anran. Jadi dia harus menyelidiki mereka semua.     

"Setelah membeli dari kita dia langsung menghilang tanpa jejak. Mengenai apakah dia ada hubungannya dengan Nona Lan, aku kurang tahu." Jawab Mo San.     

"Kita sepertinya terpedaya. Lalu bagaimana dengan Rong Ze?"     

"Tuan Rong Ze mengirimkan pesan beberapa kali kepada 'Q', tetapi belum mendapatkan balasan satu pun. Mungkin karena dulu dia mengetahui kita menjebaknya, jadi dia sudah tidak percaya lagi." Kata Mo San.     

"Suruh dia cari cara lain, aku tidak percaya perempuan itu tidak akan keluar. Lalu beberapa waktu yang lalu kamu bilang di telinganya ada tahi lalat berwarna merah. Selidiki di Rongcheng ini ada berapa orang yang memiliki tahi lalat merah."     

Mo Jinrong benar-benar sudah dibuat gila oleh 'Q'.     

"Tuan Muda, bagaimana dengan Tuan Mo?"     

"Tidak perlu mengurus dia. Orang bodoh seperti dia tidak akan membuat masalah besar." Kata Mo Jinrong dengan suara pelan.     

Mo San undur diri. Mo Jinrong bersandar di kursi. Dia melihat lagi hadiah Lan Anran yang dia buang ke tong sampah. Dia mengambil hadiah itu kembali lalu dibawa untuk dia tanyakan ke Lan Anran, apa maksud dia memberikan payung ini?     

...     

Di Rumah Keluarga Lan.     

Zhao Xiumei tidak terima dengan apa yang terjadi hari ini, gadis tengik itu ternyata hebat juga.     

Suasana hati Lan Yaxin masih terpuruk. Dia pulang ke rumah lebih awal, tidak ingin ke rumah Keluarga Lan.     

"Bu, apakah lebih baik kita memainkan sebuah drama yang bisa menyingkirkan gadis itu!" Kata Lan Tingyi.     

"Aku sudah serahkan masalah itu padamu. Aku percaya padamu!"     

Zhao Xiumei mempercayakan hal ini kepada Lan Tingyi.     

"Hari ini Yaxin dibuat sedih, aku akan membalas gadis itu!" Kata Xu Yanshan dengan kesal.     

"Aku lihat Lan Anran bukanlah lawan yang lemah. Saat aku melihat ramuan obat yang dia buat, aku rasa orang yang sudah berpengalaman selama 10 tahun pun tidak bisa menandinginya."     

"Dia baru berusia 20 tahun, mustahil dia bisa sehebat itu. Bu, jangan lupa pada saat ujian tulis, dia berbuat curang. Kali ini siapa tahu itu adalah ramuan obat curian atau pemberian dari kekasih gelapnya." Kata Xu Yanshan.     

"Bisa jadi. Kalian lakukan rencana kalian, nanti hasilnya kalian beritahukan kepadaku." Kata Zhao Xiumei. Atas izin dari Zhao Xiumei, Lan Tingyi langsung merencanakan banyak hal.     

"Bu, uang kita semakin menipis." Kata Xu Yanshan dengan ragu-ragu.     

"Yanshan, uang bulananku sudah hampir habis, kamu juga tahu sendiri bagaimana sikap Lan Tingyun kepadaku." Zhao Xiumei enggan memberinya uang.     

Xu Yanshan lalu berkata lagi, "Bu, aku sudah berdiskusi dengan Lan Tingyi. Kami ingin memiliki anak dan menambah cucu laki-laki untuk ibu."     

Zhao Xiumei senang mendengarnya. Selama ini keluarga Lan hanya memiliki satu cucu laki-laki yaitu Lan Yanran yang tidak berguna itu. Kalau cucu laki-laki bertambah alangkah bagusnya.     

"Yanshan, kamu benar, kamu harus menambah cucu laki-laki untuk keluargaku."     

Zhao Xiumei menarik tangan Xu Yanshan dengan perasaan senang.     

"Betul,kan. Keluarga Lan hanya memiliki satu cucu laki-laki. Sebenarnya aku sedih belum bisa melahirkan anak laki-laki. Oleh karena itu aku berniat memberikan cucu Laki-laki di keluarga Lan." Kata Xu Yanshan dengan yakin.     

"Wah! Ide bagus itu, nanti Keluarga Lan tidak hanya memiliki cucu laki-laki Lan Yanran seorang. Bagus! Bagus! Ibu mendukungmu. Kamu sungguh menantuku yang pintar!" Kata Zhao Xiumei sambil tersenyum.     

"Bu, persiapan kehamilan membutuhkan banyak uang, tetapi sekarang kami berdua tidak punya uang, Yaxin masih kuliah, keluarga kita miskin saat ini." Kata Xu Yanshan dengan sedih.     

"Ibu masih ada tabungan. Uang bulanan dari Lan Tingyun masih ibu simpan. Ibu masih ada simpanan uang, jadi kalian ambil uang ini. Makan makanan yang bergizi, agar nanti calon cucu laki-lakiku bisa sehat." Kata Zhao Xiumei dengan senang, sambil mengeluarkan kartu ATM.     

"Di kartu ini ada sejumlah uang, kalian ambil saja. Kalian harus memberiku cucu laki-laki. Apakah kalian mengerti!"     

"Bu, ini uang bulanan ibu. Kami tidak sepantasnya menerimanya." Kata Xu Yanshan.     

"Baik, Bu. Kami akan berusaha."     

Lan Tingyi terkejut, tetapi saat dia melihat ibunya menyerahkan kartu ATM, dia merasa bersemangat menerimanya.     

Lan Tingyi dan Xu Yanshan senang akhirnya mereka mendapatkan uang.     

Zhao Xiumei juga merasa sangat senang mendengar Lan Tingyi dan Xu Yanshan berencana memiliki anak, kabar ini membuat dia lupa tentang kekesalannya pada Lan Anran.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.