Istri Cantik-cantik Ganas

Hadiah Untuk Mo Jinrong



Hadiah Untuk Mo Jinrong

015 menit kemudian, Mo Jinrong sampai di perusahaan, Mo Changwen berdiri di lobby sambil menunggu hasil investigasi.     
0

"Paman, apa yang kamu lakukan?" Tanya Mo Jinrong dengan nada dingin.     

"Oh, keponakanku sudah datang. Paman tahu kamu melakukan sesuatu di belakangku, tetapi paman mengetahuinya, tidak ada rahasia yang bisa tersembunyi." Kata Mo Changwen sambil tersenyum.     

"Aku tidak melakukan apa-apa. Paman jangan menuduh orang sembarangan." Jawab Mo Jinrong dengan tenang.     

"Aku bukan menuduhmu sembarang. Aku tanya kepadamu…" Baru saja Mo Changwen ingin bertanya, seorang staf biro yang berseragam masuk.     

"Masalah ini adalah urusan kami, tidak ada hubungannya dengan Anda. Tuan Mo Jinrong, silahkan ikuti saya."     

Mo Jinrong hanya diam dan mengikuti staf biro menuju ke ruangan rapat.     

"Tuan Mo Jinrong, ada orang yang melaporkan Anda bahwa Anda telah melakukan tindakan ilegal, apakah itu benar?" Tanya staf biro.     

"Saya tidak tahu-menahu mengenai hal itu. Grup Mo selalu melakukan bisnis yang sesuai hukum, tidak pernah melakukan tindakan ilegal. Silahkan Anda periksa jika Anda tidak percaya." Mo Jinrong menjawab dengan tenang.     

"Berdasarkan bukti yang saya dapatkan, beberapa hari lalu Grup Mo mendapatkan sejumlah peralatan medis dari Grup Lin secara cuma-cuma. Tetapi saya periksa tidak ada transaksi jual beli peralatan medis itu dan tidak ditemukan di Grup Mo. Di mana peralatan medis itu Anda simpan?" Tanya staff biro.     

Mo Jinrong berpikir sejenak lalu menjawab sambil tersenyum.     

"Aku berikan kepada orang lain."     

"Berikan kepada orang lain? Peralatan medis seharga 100 juta yuan dan jumlahnya lumayan banyak, apakah Grup Mo tidak ada niatan untuk menjualnya? Anda justru memberikan kepada orang lain. Kepada siapa Anda berikan barang-barang itu?" Tanya staf biro.     

"Maaf saya menyela. Dia memberikan kepada saya." Kata Lan Anran sambil tersenyum.     

Baru saja Lan Anran mau keluar rumah, dia mendapat telepon dari Mo San, dia bilang Mo Jinrong berada dalam bahaya, jadi dia buru-buru datang untuk menyelamatkannya.     

"Siapa Anda?" Tanya staf biro.     

"Saya tunangan Mo Jinrong, nama saya Lan Anran."     

"Lan Anran? Apakah Anda punya bukti?"     

"Keluargaku punya rumah sakit pengobatan tradisional. Baru-baru ini rumah sakit kami kedatangan peralatan medis baru, semuanya pemberian darinya. Kalau Anda tidak percaya, silahkan Anda periksa ke sana." Kata Lan Anran sambil melirik Mo Jinrong.     

"Baiklah. Nanti kami akan memeriksa ke sana. Hari ini cukup sekian."     

Staf Biro itu pun pergi, kini hanya tersisa mereka berdua yang berada di dalam ruangan.     

"Kamu dari awal sudah tahu aku adalah Mo Jinrong?"     

"Kamu tidak pandai berbohong, jadi gampang ketahuan. Lain kali kamu harus lebih pintar lagi dalam berbohong." Kata Lan Anran mengejeknya.     

"Peralatan medis itu, kamu…" Mo Jinrong mau menanyakan apakah gadis itu sungguh membelinya.     

"Bukan. Kebetulan akhir-akhir ini ayahku membeli sejumlah peralatan medis. Aku sudah memberitahu ayah, jadi dia akan menjaga rahasianya." Lan Anran kini sudah tahu yang sebenarnya, jadi dia tidak perlu berpura-pura lagi.     

"Apa yang kamu bawa?"      

Mo Jinrong melihat Lan Anran membawa tas berwarna pink, dia penasaran barang apa yang dibawa gadis itu.     

Lan Anran baru teringat tadi karena buru-buru, jadi lupa meletakan hadiah yang dia pegang. Dia meletakan hadiah itu di depan Mo Jinrong.     

"Ini hadiah untuk kamu, sebagai balasan karena kamu sudah membelaku saat aku berkelahi dengan nenekku di mall."     

Mo Jinrong berdiri kemudian berkata dengan dingin, "Tidak perlu. Barusan kamu juga sudah membantuku, jadi kita sudah impas."     

"Ambil saja hadiah dari aku. Aku pulang sekarang."     

Lan Anran pergi setelah menyerahkan hadiahnya, saat melewati Mo Changwen, dia melirik tajam ke arahnya.     

'Dia dan Zhao Xiumei sama saja, tidak punya hati nurani.'     

"Kenapa semuanya pergi? Apa yang terjadi?" Kata Mo Changwen menggerutu.     

Mo Jinrong membawa hadiah dari Lan Anran keluar. Di luar dia berpapasan dengan Mo Changwen.     

"Jinrong, paman bukan sengaja melakukan ini padamu. Hanya saja paman tidak ingin kamu terjerumus."     

"Mo San, antarkan tamu kita!" Kata Mo Jinrong tanpa berkata panjang lebar, lalu dia pergi meninggalkannya.     

"Tuan Mo, mari saya antar." Mo San berkata dengan sopan.     

Mo Changwen juga tidak takut, 'Mo Jinrong sebentar lagi tamatlah riwayatmu!'     

Mo Changwen meninggalkan Grup Mo.     

Mo Jinrong masuk ke ruangannya, dia memandangi hadiah dari Lan Anran, dia taruh hadiah itu ke samping. Kemudian dia memandangi barang itu lagi, dan mengangkatnya, lalu dia letakkan lagi.     

"Hanya membuka saja, tidak masalah kan." Dia mengambil lagi hadiahnya.     

Di dalam tas pink ada sebuah kotak kecil berwarna pink.      

Mo Jinrong membuka kotaknya, saat dia melihat isinya, dia terhenyak dan seluruh wajahnya memerah. 'Lan Anran, apa yang sedang kamu lakukan?'     

Mo Jinrong masih terus terdiam dengan bibirnya yang masih menganga, bahkan dia tidak sadar Mo San menghampirinya.     

"Tuan Muda!"     

"Kenapa kamu masuk tanpa mengetuk pintu dulu?"     

Karena panik, Mo Jinrong buru-buru memasukan kotak ke dalam tas, tapi tidak sengaja dia menjatuhkan kotak tersebut. Saat Mo Jinrong mau memungut hadiah itu di lantai, Mo San terlanjur melihat jelas hadiah dari Lan Anran untuknya.     

Sebuah payung kecil!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.