Istri Cantik-cantik Ganas

Mo Jinrong Dilaporkan



Mo Jinrong Dilaporkan

0Dari jarak jauh, Lan Tingyun bisa melihat ekpresi muram Lan Tingyi, namun dia tidak peduli, dia terus berjalan menuju ke depan pintu gerbang untuk menunggu putrinya keluar.     
0

"Paman, tadi paman bilang mau mencoba ramuan obat kakakku. Jangan jilat ludah paman sendiri!" Kata Lan Yanran sambil tersenyum.     

"Anak kurang ajar! Berani sekali kamu berkata seperti itu kepada pamanmu. Hasil pemenang belum keluar, jangan senang dulu!" Kata Lan Tingyi dengan nada kesal.     

Zhao Xiumei melihat kedatangan Lan Tingyun, namun dia mengabaikannya tanpa menyapanya.     

'Gadis tengik ini ternyata gadis yang berbakat, aku terlalu meremehkannya!'     

"Putriku gadis yang berbakat!" Seru Lan Tingyun dengan bangga.     

Lan Yaxin kesal melihat keluarga mereka terlihat senang, dia lalu ikut neneknya pergi dari sana.     

"Apanya yang ajaib? Menurutku ramuan obatnya biasa-biasa saja." Xu Yanshan dan Lan Tingyi tidak mau mengakui kehebatan Lan Anran.     

Kemudian Lan Anran keluar dari ruangan, Lan Tingyun menyambut putrinya dengan pelukan.     

"Putri kesayanganku memang hebat! Dari mana kamu dapat ide membuat ramuan obat itu?"     

"Ide ini muncul saat aku mencoba mencari-cari resep di desa. Aku tidak menyangka bisa berhasil." Lan Anran menjawab santai, tidak terlihat ekspresi senang maupun panik.     

"Kamu hebat! Ayo kita pulang!" Li Yueru merasa senang, dia membawa putrinya, diikuti oleh Lan Yanran dari belakang, menuju ke mobil.     

Di mobil yang lain, Lan Tingyi menggerutu kepada Lan Yaxin.     

"Yaxin, ada apa denganmu? Kenapa kamu bisa dikalahkan Lan Anran? Kalau kamu kalah, bagaimana kita sekeluarga bisa membanggakan diri."     

Lan Yaxin yang mendengar omelan ayahnya langsung menangis.     

"Nenek, ayah, ibu, aku sudah berusaha keras. Tetapi entah bagaimana cara kakak bisa mendapatkan ide ramuan obat sehebat itu. Aku juga tidak menyangka akan seperti ini. Kenapa kakak bisa sehebat ini?"     

Zhao Xiumei menenangkan cucunya yang menangis sesenggukan.     

"Cucu kesayanganku, jangan menangis. Hati nenek ikut hancur melihatmu menangis. Tingyi, berani sekali kamu memarahi cucu kesayanganku. Ini bukan kesalahan Yaxin. Entah dari mana gadis itu bisa membuat ramuan obat itu, bahan-bahan yang dia pakai, belum pernah aku lihat sebelumnya."     

Xu Yanshan bertanya, "Bu, bahan mana yang belum pernah Ibu lihat?"     

"Banyak, harus ditanam di tanah yang keras, dan harganya sangat mahal. Tidak sembarang orang yang bisa menggunakannya." Kata Zhao Xiumei sambil menenangkan cucunya.     

"Kalau begitu ini bukan kesalahan Yaxin, Lan Anran pasti menggoda pria, untuk membelikan barang semahal itu." Ujar Xu Yanshan.     

"Bu, aku punya ide bagus, Lan Anran gadis yang suka berpindah hati, dia tidak pantas menyandang nama besar Keluarga Lan. Bagaimana kalau kita merencanakan sesuatu yang bisa menyingkirkan dia dari keluarga Lan, jika tidak ada dia, rencana kita merebut rumah sakit Lan Tingyun akan lebih mudah." Kata Lan Tingyi.     

"Ide bagus. Lakukan saja seperti rencana yang kamu buat."     

Zhao Xiumei setuju dengan ide Lan Tingyi. Lan Anran, anak kurang ajar itu tidak pantas menyandang nama Keluarga Lan.     

Lan Tingyi dan istrinya saling berpandangan satu sama lain sambil tersenyum.     

...     

Di keluarga Mo.     

Mo San menceritakan semua yang terjadi dalam kompetisi.     

"Lan Anran sehebat itu?" Mo Jinrong tidak percaya dengan apa yang dia dengar.     

"Tidak disangka Nona Lan memiliki bakat terpendam yang luar biasa." Mo San memuji Lan Anran.     

"Apakah kamu sudah menyelidiki Lan Anran?"     

"Tuan Muda, aku sudah menyelidikinya. Sumber pemasukan Nona Lan semua dari rekening Lan Tingyun, aku tidak menemukan sumber lain." Kata Mo San.     

"Tidak mungkin. Keluarga Lan tidak mungkin memiliki uang sebanyak itu. Lan Anran benar-benar menyembunyikan rahasianya rapat-rapat." Kata Mo Jinrong.     

"Semakin kamu menyembunyikan dariku, aku akan semakin mengawasimu!" Mo Jinrong minum segelas anggur merah dalam sekali teguk.     

"Tuan Muda, apa yang akan kamu lakukan?" Tanya Mo San.     

"Mulai besok Lan Anran tidak boleh lepas dari pandanganku." Kata Mo Jinrong sambil meneguk lagi segelas anggur merah sampai habis.     

Mo San mencoba mencerna maksud dari ucapan Mo Jinrong.     

'Apakah itu artinya dia tidak mau jauh sedikit pun dari Nona Lan? Dia hanya mencari alasan untuk dekat dengan gadis itu.'     

"Tuan Muda, akhir-akhir ini Nona Lan menghadapi masalah. Lin Jiakang ingin membuat masalah dengan Nona Lan. Apakah perlu kita membantunya?"     

"Tidak perlu. Lan Anran kelihatannya hebat. Biarkan dia menyelesaikannya sendiri. Aku mau lihat bagaimana cara dia menyelesaikannya?" Mo Jinrong tersenyum.     

Tiba-tiba ponsel Mo San berbunyi, dia melihat di layar ponselnya, ternyata anak buahnya yang meneleponnya.     

Wajah Mo San berubah serius saat mendengarkan berita dari anak buahnya. Dia memutuskan telepon kemudian berkata kepada Mo Jinrong.     

"Tuan Muda, kita dalam bahaya. Ada orang yang datang untuk memeriksa perusahaan." Mo San terdengar panik.     

"Siapa?" Tanya Mo Jinrong terkejut.     

"Sepertinya Tuan Mo melaporkan bahwa perusahaan melakukan tindakan ilegal, sepertinya ada hubungannya dengan peralatan medis." Kata Mo San.     

"Mo Changwen, dia pasti bosan hidup! Apakah sampai sekarang peralatan medis itu belum ditemukan?" Tatapan Mo Jinrong berubah mengerikan, dari nada suaranya, terdegar seperti ingin mencabik-cabik Mo Changwen.     

"Belum. Sepertinya sudah terjual ke orang lain."     

"Ayo kita temui paman!" Mo Jinrong berdiri, merapikan pakaiannya, baru dia pergi.     

Di Grup Mo.     

Mo Changwen mendatangkan Biro Administrasi Perindustrian dan Perdagangan untuk melaporkan tindakan ilegal Mo Jinrong yaitu menjual peralatan medis dengan harga murah.     

Kedatangan mereka membuat heboh seluruh karyawan perusahaan.     

"Semuanya tenang. Aku tidak akan melibatkan kalian dalam masalah ini. Aku hanya mau memastikan keponakanku tidak melakukan kejahatan terus-menerus. Silahkan kalian kembali mengerjakan pekerjaan kalian masing-masing."     

Beberapa staf dari Biro Administrasi Perindustrian dan Perdagangan membawa manajer untuk diinterogasi dan melakukan proses audit rekening perusahaan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.