Istri Cantik-cantik Ganas

Kamu Yang Membayarnya



Kamu Yang Membayarnya

0"Terima kasih." Ucap Lan Anran agak malu-malu sambil menundukkan kepala.     
0

Mo Jinrong menatapnya dengan rasa penasaran, dia ingin tahu dari mana Lan Anran bisa mendapatkan uang sebegitu banyaknya di tabungannya?     

"Tidak perlu berterima kasih. Kalau ada orang menjatuhkan nama baikmu, itu artinya juga menjatuhkan nama baik Keluarga Mo, tentu saja aku tidak akan tinggal diam."     

Mo Jinrong masih belum berani bertanya kepadanya tentang tabungannya.     

Lan Anran juga belum tentu mau jujur kepadanya, di matanya gadis ini semakin lama semakin misterius. Dia teringat bagaimana gadis ini dengan entengnya mengeluarkan 500 juta yuan di acara pelelangan dulu, dan sekarang dia baru tahu gadis ini memiliki kartu ATM VIP, dia semakin penasaran dengan sosok Lan Anran.     

Dia harus menyelidiki lebih dalam tentang Lan Anran.      

Pelayan toko sudah selesai memproses pembayaran dua pasang sepatu, lalu mengembalikan kartu ATM kepada Lan Anran.     

Mo Jinrong melihat ke arah kartu itu, kemudian menoleh ke arah lain. Tanpa megatakan apapun Lan Anran langsung memasukan kartu ATM ke dalam tasnya.     

Lan Anran sudah bisa menebak jalan pikiran Mo Jinrong, pria itu sebelumnya mengirim orang untuk mengawasinya, sekarang terjadi masalah seperti ini, lebih membuat pria itu mencurigainya. Dia tidak akan membiarkan Mo Jinrong menangkap basah dirinya.     

Lan Anaran berkata sambil tertawa, "Pelayan Mo, kapan kamu akan menikah?"     

Lan Anran melontarkan pertanyaan untuk mencairkan suasana.     

Mo Jinrong terkejut dengan pertanyaan yang dia dengar ini.     

"Nona Lan, tugasku adalah untuk melindungimu. Untuk masalah pribadiku, tolong jangan ikut campur." Balasnya sambil berpikir.     

"Masalah pribadi? Benarkah begitu?" Lan Anran bertanya lagi sambil mendekati Mo Jinrong. Bau harum dari tubuh Lan Anran tercium oleh Mo Jinrong.     

"Nona Lan, di sini adalah mall, jaga sikapmu. Oh iya, dua hari lagi perayaan ulang tahun nenek ke-80, nanti akan ada banyak selebritis ternama yang akan hadir. Tolong jangan membuat malu keluarga Mo." Mo Jinrong melangkah mundur dengan wajahnya yang memucat.     

"Tenang saja, Pelayan Mo~"     

Lan Anran melangkah maju lagi, lalu memberi Mo Jinrong sebuah kecupan dan kedipan mata. Setiap kali dia menggoda Mo Jinrong, dia merasa senang melihat respon dari Mo Jinrong.     

Mo Jinrong menatap Lan Anran dengan datar, namun dalam hati dia merasa senang.     

'Gadis ini menarik!'     

"Kak,kak, aku sudah kembali. Kakak ipar membelikan banyak barang yang aku suka. Dia baik sekali!" Lan Yanran berlari kegirangan, dia menenteng banyak sekali tas belanjaan.     

Mo Jinrong hanya menatap tajam ke arah Mo San, tanpa mengatakan apa-apa.     

"Tidak perlu sungkan, ini sudah kewajibanku."     

Mo San tertawa, dia melihat ke arah Mo Jinrong, 'mall ini milik Keluarga Mo, barang-barang ini juga tidak mahal'.     

Lan Anran mengusap kepala Lan Yanran sambil tersenyum.     

"Kakak iparmu orang yang murah hati. Lain kali kalau kamu mau barang apa, tinggal datang dan ambil saja barangnya di mall ini. Kakak iparmu tidak akan keberatan, bukankah begitu, pelayan Mo?"     

"Hah?"     

Mo San terlihat keberatan. 'Ambil sekali saja masih tidak masalah, tapi mana boleh terus-menerus mengambil barang dari mall ini?'     

"Lan…Anran, kami masih ada urusan lain. Kalian teruskan jalan-jalannya. Kami pergi dulu."     

"Sampai jumpa!" Kata Lan Anran sambil tersenyum.     

"Sampai jumpa, kakak ipar!"     

Lan Yanran sekarang lebih ramah, dulu dia menilai kakak iparnya sebagai pria yang berwajah jelek dan berhati dingin, tidak disangka, hari ini kakak iparnya membeli banyak barang untuknya, sejak hari ini, penilaiannya terhadap kakak iparnya berubah.     

"Hari ini kamu terdengar dekat dengan kakak iparmu. Kamu sudah luluh hanya dengan beberapa barang ini?" Lan Anran tersenyum.     

"Bukan, kak, barang-barang ini kalau dibeli bisa menghabiskan puluhan ribu yuan, tetapi kakak ipar memberikan kepadaku secara gratis, aku merasa dia pria yang baik." Lan Yanran tak henti-hentinya memuji Mo Jinrong.     

Saat Mo Jinrong dan Mo San sudah berada di luar mall, Mo Jinrong berbisik.     

"Hari ini uang yang kamu pakai untuk membeli barang-barang untuk Lan Yanran, akan aku ambil dari gajimu!"     

"Jangan, Tuan Muda. Aku hanya ingin membantu Tuan Muda memiliki hubungan baik dengan keluarga Nona Lan. Kalian berdua sudah menikah, kalau keluarga Nona Lan memperlakukanmu dengan dingin terus menerus, lama-lama rahasia Tuan Muda akan terungkap.      

Dengan berbuat baik walaupun kepada adiknya, suatu saat nanti pasti dia akan memuji kebaikanmu. Bukankah itu hal yang bagus? Tuan Muda, jangan potong gajiku. Aku melakukan ini hanya untuk membantumu. Aku masih harus menghidupi ibuku yang berusia 50 tahun, dan aku juga belum menikah." Bujuk Mo San sambil tersenyum.     

"Kamu bantu aku menyelidiki Lan Anran, aku ingin tahu dari mana dia memiliki uang sebanyak itu?" Mo Jinrong naik ke mobilnya.     

"Tuan Muda, apakah kamu mencurigai Nona Lan menyembunyikan sesuatu darimu?" Tanya Mo San lebih lanjut.     

"Apakah yang dia sembunyikan dariku hanya sedikit?"     

Mo Jinrong menatap dingin ke arah Mo San.     

"Tuan Muda, mengenai gajiku… apakah bisa…"     

Mo San sedang menawar kenaikan gaji. Selama beberapa tahun ini uang yang dia kumpulkan belum banyak. Gajinya dia sisihkan selain untuk uang bulanan ibunya, juga untuk dia menikah nanti.     

"Tidak bisa!" Jawab Mo Jinrong dengan tegas dan memberi perintah agar Mo San fokus menyetir.     

"Baiklah ~"     

...     

Setelah keluar dari mall, Zhao Xiumei diseret Xu Yanshan dan Lan Tingyi naik ke mobil. Hari ini dia sangat marah!     

"Gadis murahan!"     

Zhao Xiumei walau sudah di dalam mobil, dia masih memaki-maki untuk meluapkan amarahnya.     

"Tidak disangka pria jelek seperti Mo Jinrong mau memberikan uang sebanyak utu kepada Lan Anran. Sayang sekali uang sebanyak itu jatuh ke tangan gadis tengik itu!" Kata Xu Yanshan dengan tidak senang.     

"Bu, kita tidak boleh melepaskan gadis tengik itu, lihat saja tadi sikapnya, mentang-mentang ada Mo Jinrong yang membelanya, dia jadi berbuat sesuka hati dan bersikap kurang ajar dengan orang yang lebih tua darinya." Kata Lan Tingyi dengan nada tidak senang, hari ini gadis itu mempermalukan mereka, gadis itu sungguh tidak tahu malu.     

"Ayo kita ke rumah adikmu, aku masih tidak percaya tidak bisa melawan mereka."     

Zhao Xiumei semakin mengingat kejadian tadi semakin marah, dia mau pergi ke rumah sakit mencari Lan Tingyun untuk bicara dengannya.     

Kondisi Li Yueru sudah jauh lebih baik, hari ini hari pertama dia masuk rumah sakit untuk bekerja.     

Baru saja dia duduk, dia mendapat telepon dari resepsionis yang mengatakan ada mertuanya datang. Tentu saja kabar ini mengejutkan dirinya. Dia yakin mertuanya datang untuk membuat masalah lagi. Setelah menerima kabar itu, dia buru-buru menemui mertuanya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.