Istri Cantik-cantik Ganas

Pemberian Dari Mo Jinrong



Pemberian Dari Mo Jinrong

0Zhao Xiumei merasa senyuman Lan Anran menakutkan, dia lalu menampar Lan Anran.     
0

Plak.     

"Kamu masih kecil, bukannya belajar dengan baik, kamu justru menggoda laki-laki. Jangan lupa, kamu sudah menikah, apakah kamu tidak berpikir kelakuanmu ini memalukan keluarga Mo? Aku tidak sudi memiliki cucu yang tidak tahu diri seperti dirimu!" Zhao Xiumei memaki cucunya.     

"Kenapa Nenek menampar kakak? Apakah Nenek lebih baik darinya? Nenek juga dulu menjadi istri kedua kakek dan Nenek yang menyebabkan kematian istri pertama kakek!" Zhao Xiumei menampar Lan Yanran.     

Plak.     

"Semua yang kami lakukan, kami meniru Nenek." Kata Lan Yanran.     

Xu Yanshan terkejut, selama dia menjadi menantu di Keluarga Lan, dia baru mengetahui fakta tentang mertuanya.     

"Kurang ajar! Kenapa kamu… kamu…" Zhao Xiumei terpancing emosi.     

"Zhao Xiumei, semua yang ada di kartu ATM ini berasal dari hasil kerja kerasku sendiri, aku tidak bisa berkata sebaik ayahku. Namun, aku tidak ingin membuatmu malu di depan banyak orang, jadi jangan paksa aku untuk membongkar semua kebusukanmu di sini." Lan Anran mengancam neneknya, Zhao Xiumei seketika terkejut mendengarkan ancamannya.     

"Lan Anran, kamu keterlaluan, kamu masih saja ingin membuat nenekmu marah, dan tidak meminta maaf kepadanya! Selain itu aku tidak percaya kamu yang menghasilkan uang sebanyak itu, pasti uang itu dari laki-laki selingkuhanmu. Bukankah begitu, Nenek? Kamu berani berbuat kasar kepada orang yang lebih tua darimu, kamu pasti akan mendapat karmanya!" Lan Yaxin berpura-pura menjadi gadis yang baik di depan neneknya.     

"Apa yang kamu katakan salah besar!" Tiba-tiba terdengar suara seorang pria dari arah belakang, nada suaranya terdengar dingin.     

Semua orang menoleh ke belakang, karena kemunculan seorang pria yang tampan.     

"Mo Jinrong? Kenapa kalian bisa ada di sini?" Lan Yaxin tertegun melihat kedatangan Mo Jinrong yang tiba-tiba.     

"Semua uang Lan Anran adalah pemberianku. Kartu ATM itu juga berasal dari pemberianku. Jangan menjatuhkan nama baik Keluarga Mo dengan rumor memalukan kalian." Kata Mo San.     

Sialan!     

Aku lupa suami gadis ini adalah laki-laki terkaya nomor satu di Rongcheng, bernama Mo Jinrong!     

"Nenek, jangan lagi menghina ataupun menamparnya, kalau Nenek tidak ingin aku membuat perhitungan dengan Nenek. Bagaimanapun juga kamu adalah Nenek Anran. Alangkah baiknya Nenek tidak menghinanya di depan umum, apakah pantas mempermalukan istri dari penerus Keluarga Mo?" Mo Jinrong menatap tajam kepada Zhao Xiumei.     

"Aku… aku, aku memang sedang menghinanya. Kamu cucu menantuku, apakah menurutmu aku sebagai Nenek tidak boleh mengajari cucuku sendiri?" Zhao Xiumei sedikit ketakutan, dia mengumpulkan keberanian mengutarakan pendapatnya.     

"Boleh saja, tetapi dia sudah menjadi Nyonya muda Keluarga Mo, jadi Nenek tidak boleh melakukannya lagi. Di usia nenek yang tidak muda lagi, aku harap Nenek tidak mengucapkan perkataan yang menyakitinya lagi." Kata Mo San dengan tersenyum.     

Zhao Xiumei mulai merasa tidak nyaman. "Kamu… kamu bilang aku tidak boleh mengajari cucuku? Apa-apaan itu!"     

"Tuan Mo, Nenek sudah tua, emosinya memang bisa setiap saat meluap, dia hanya mengungkapkan kekesalannya, dan tidak melakukan hal kasar, jangan mengatai Nenek seperti itu." Kata Xu Yanshan sambil tersenyum.     

"Bukankah tadi Nenek memukul Anran?" Kata Mo Jinrong lagi.     

"Aku berbicara dengan Tuan Mo, apa urusannya denganmu, pelayan?" Kata Xu Yanshan dengan kesal.     

"Aku sependapat dengan pelayan Mo. Nenek tadi menampar Nyonya muda. Aku harus meminta ganti rugi dari kalian, yaitu, biaya perawatan, biaya trauma, jika ditotal semuanya sejumlah 100.000 yuan. Aku yakin nominal ini kecil bagi Nenek,kan?" Kata Mo San sambil tersenyum.     

"Apa? Aku harus membayar ganti rugi karena telah menampar cucuku? Kamu gila ya!" Kata Zhao Xiumei terkejut.     

"Sudah aku katakan, yang Nenek tampar adalah Nyonya Muda Keluarga Mo, aku harap Nenek bisa membayar uang ganti rugi dengan cepat, jika tidak, aku akan menyita rumah Nenek."     

"Kurang ajar! Kalian semua kurang ajar! Berani sekali kalian mempermainkan Nenek setua diriku!" Zhao Xiumei menunjukan ekspresi menyedihkan.     

"Nenek, Nenek sudah menyakiti anggota keluarga Mo, menyebarkan rumor yang menjatuhkan martabat keluarga Mo, apakah berlebihan jika aku meminta ganti rugi?" Kata Mo San.     

"Hei,Kakak ipar! Nenek sudah ditelantarkan oleh anaknya sendiri. Sekarang kamu juga tega menyerang nenek?" Kata Lan Yaxin dengan nada kesal.     

"Lan Yaxin, si tukang gosip, kamu merusak nama baik kakakku, setiap hari kamu mengatai kakakku yang tidak-tidak di depan Nenek. Sedangkan Nenek tega mencelakai anak keduanya, demi anak pertamanya mendapatkan uang. Ini semua karena kesalahan kalian sendiri, kenapa kalian terus menyudutkan kakakku, apa kesalahannya?" Lan Yanran berkata dengan kesal.     

"Aku… aku…"     

Lan Yaxin kehilangan kata-kata.     

Semua orang yang menyaksikan keributan ini mempercayai perkataan Lan Yanran setelah melihat Lan Yaxin tidak bisa membalasnya, kemudian mereka mulai mengomentari kelakuan Zhao Xiumei tidak pantas ditiru.     

"Bu, lebih baik kita pergi dari sini." Kata Lan Tingyi sambil berbisik     

"Nenek, lain kali jaga perkataan Nenek. Gadis yang ada di hadapan Nenek adalah Nyonya Muda keluarga Mo. Jika Nenek masih terus mencari masalah dengannya, jangan salahkan aku untuk berbuat kurang ajar, dan jangan lupa bayarkan biaya ganti rugi!"      

Mo San berteriak dengan keras.     

Zhao Xiumei tidak berani meluapkan kekesalannya, dia terpaksa pergi dengan memendam emosi.     

"Lan Anran, jangan kira kamu hebat hanya karena kamu adalah Nyonya muda keluarga Mo, aku masih Nenekmu!" Kata Zhao Xiumei dengan kesal. Xu Yanshan dan Lan Tingyi berusaha menarik ibunya pergi.     

Lan Anran tersentuh melihat Mo Jinrong datang membelanya.     

Ternyata dia tidak berubah, masih sama dengan dirinya di kehidupan yang sebelumnya.     

Orang-orang juga membubarkan diri.     

"Kenapa kalian berdua bisa ada disini?" Tanya Lan Anran.     

"Aku sedang memantau mall ini. Mall ini milik Grup Mo." Tiba-tiba Mo San melihat bekas tamparan pada Lan Anran, kemudian Mo San menyenggol Mo Jinrong.     

"Kakak ipar, tadi kamu hebat sekali!" Sebelumnya Lan Yanran meremehkan Kakak iparnya karena wajah jeleknya, tetapì hari ini dia terpukau dengan apa yang dia lakukan barusan.     

Mo San menarik Lan Yanran ke pinggir. Dia mengatakan agar Yanran memilih barang apa saja yang dia suka. Mo San melakukan ini agar Mo Jinrong bisa berduaan dengan Lan Anran.     

"Benarkah? Terima kasih, kakak ipar!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.