Istri Cantik-cantik Ganas

Pertemuan Yang Tidak Disengaja



Pertemuan Yang Tidak Disengaja

0Zhao Xiumei terjebak di situasi yang memalukan. Anak yang tidak berbakti itu telah membuatnya kehilangan muka!     
0

Zhao Xiumei mengeluarkan ponselnya lalu menghubungi Lan Tingyun, yang kebetulan dia baru saja kembali ke rumah. Dia mengangkat telepon. Suara yang pertama kali dia dengar saat mengangkat telepon adalah suara makian ibunya.     

"Lan Tingyun! Apakah kamu masih menganggap aku Ibumu? Aku sakit, kamu tidak menjengukku. Sekarang kartu ATM juga kamu blokir. Apakah kamu menginginkan Ibumu mati kelaparan?"     

"Bu, kamu yang memaksaku melakukannya. Bukankah Ibu yang sengaja menyebarkan rumor. Aku masih menghormatimu sebagai Ibu, oleh karena itu, aku tidak menyebarkan berita bahwa Ibu adalah dalangnya. Aku tidak menyangka Ibu menghubungiku bukan karena ingin menanyakan keadaanku, tetapi mempermasalahkan uang yang ada di dalam kartu ATM. Ataukah jangan-jangan aku bukan anak kandungmu? Bu, aku kecewa padamu, Kartu ATM sementara waktu aku blokir, bulan depan aku akan memberi ibu uang bulanan lagi. Tetapi jumlah uang bulanannya aku sendiri yang menentukan."     

Setelah selesai bicara, Lan Tingyun menutup telepon.     

Padahal Zhao Xiumei belum sempat mengatakan apapun, telepon sudah diputus. Zhao Xiumei merasa sangat marah.     

"Kurang ajar! Dia sengaja memblokir kartu ATM ibunya sendiri. Lalu dia juga berani menutup telepon!"     

"Baju ini…." Pelayan toko tidak berani menatap nenek tua yang sedang marah.     

"Apakah kamu buta? Apakah aku setua ini kelihatan tidak mampu membayar? Simpan baju ini untukku. Aku akan membelinya saat aku sudah menerima uang. Zhao Xiumei marah lalu melempar tas belanjaan agak jauh, kemudian keluar dari toko.     

Pelayan toko yang yang tidak tahu apa-apa mendapat makian, dia lalu memungut lagi tas belanjaan yang dilempar.     

"Maafkan kami, mertua saya sifatnya memang seperti itu. Perkataannya jangan kamu masukan ke dalam hati." Lan Tingyi dan keluarganya buru-buru menyusul Zhao Xiumei.     

"Bu, Kita sekarang mau ke mana?" Tanya Xu Yanshan.     

"Aku mau pergi mencari anak yang kurang ajar itu! Hari ini antara aku yang kalah atau aku yang akan mengalahkannya." Suara teriakan Zhao Xiumei sangat keras, menarik perhatian orang banyak, Xu Yanshan merasa dirinya berada di situasi yang memalukan.     

Begitu mereka turun ke lantai bawah, Zhao Xiumei melihat dua sosok yang sangat familiar, bukankah itu dua cucu yang kurang ajar, Lan Anran dan Lan Yanran?     

Zhao Xiumei langsung menghampiri mereka dengan nada memaki-maki. "Kalian buta ya? Nenek sendiri tidak kalian sapa?"     

Sang nenek datang saat Lan Anran dan Lan Yanran sedang membeli sepatu. Setelah acara pemilihan calon artis baru di hotel sudah selesai, mereka berdua langsung ke mall, Lan Anran berniat membeli sepasang sepatu untuk Lan Yanran sebagai hadiah untuk penampilannya yang sangat memukau.     

"Nenek…"     

Padahal suasana hati Lan Yanran sekarang sedang bahagia, senyuman menghiasi wajahnya, namun suasana hatinya berubah memburuk saat neneknya datang.     

"Kamu masih ingat aku ini nenekmu? Apakah kalian tidak melihat keberadaanku?" Tanya Zhao Xiumei.     

"Maaf, nek. Kami benar-benar tidak melihat Nenek. Sosok Nenek terlalu kecil sampai tidak terlihat oleh kami." Lan Anran tidak peduli jika perkataannya bisa menyinggung neneknya, dia justru menundukan kepalanya sambil mencoba sepatu baru.     

"Gadis tengik, baru beberapa hari aku tidak memukulmu, kamu sudah berbuat ulah lagi. Aku tanya sekarang, apakah kamu yang melapor ke ayahmu? Apakah kamu memutar rekaman suara di depan ayahmu?" Tanya Zhao Xiumei.     

"Kalau Nenek tidak melakukannya, kenapa Nenek takut?" Lan Anran berdiri setelah memakai sepatunya, tinggi Zhao Xiumei hanya setengah badan Lan Anran.     

"Dasar gadis tengik, aku sudah menduga kamu yang melakukannya. Aku akan memberimu pelajaran sekarang! Kamu masih kecil tapi sudah berani melapor, kamu gadis bermulut besar dan pembawa sial, hari ini aku akan menghajarmu, kamu bukan cucu Keluarga Lan!"     

Emosi Zhao Xiumei meledak, dia tidak henti-hentinya memaki, dia mengangkat tangannya untuk menampar cucunya, Lan Anran reflek menahan tangan neneknya yang sudah dekat dengan wajahnya.     

"Nenek, Nenek sudah tua, jangan terlalu banyak menggerakan pinggang nenek."     

Lan Anran melepas tangan neneknya, Zhao Xiumei pun mundur hingga beberapa langkah ke belakang. Orang-orang di sekitar mulai berkerumun menyaksikan keributan yang sedang terjadi.     

"Bu, jangan membuat keributan di keramaian, jangan sampai nama baik Ibu ternodai." Xu Yanshan berbisik menegur mertuanya.     

Barulah Zhao Xiumei bisa menahan emosinya, dia melihat sepatu baru yang dipakai Lan Anran dan Lan Yanran, lalu melihat harganya, kalau di total kedua pasang sepatu itu harganya 20.000 yuan lebih, sedangkan dirinya mau membeli baju seharga 5.000 yuan saja tidak mampu, dia semakin marah mengingat kenyataan ini.     

"Gadis tengik! Kamu masih kecil, dari mana kamu dapat uang sebanyak itu?" Tanya Zhao Xiumei.     

"Nenek, sepertinya Nenek lupa kakak sekarang memiliki banyak uang, di depan orang dia putri Keluarga Lan, tetapi di belakang dia menjadi kekasih dari anak keluarga kaya raya, bagaimana mungkin dia kekurangan uang?" Lan Yaxin tersenyum.     

"Gadis jelek, jangan bicara sembarangan, atau aku robek mulutmu!" Lan Yanran berdiri sambil mengancam sepupunya.     

"Aku hanya bicara berdasarkan apa yang aku dengar. Kakak jangan salahkan aku." Kata Lan Yaxin dengan polos.     

Orang-orang yang berdiri di belakang mulai berkomentar. "Gadis itu masih kecil, tidak belajar baik-baik, malah sibuk berpacaran. Sungguh memalukan!"     

"Yaxin, jangan berbicara sembarangan tentangku. Kalian menghinaku karena iri tidak mampu membeli barang sesuai keinginan kalian, tapi aku menerimanya. Lagi pula ayahku memberi uang kepadaku lebih banyak dibandingkan dengan uang bulanan kalian. Kalian masih berani menghinaku, padahal kalian sendiri hidup dengan bergantung dari uang ayahku." Kata Lan Anran sambil tersenyum.     

Lan Yaxin tidak bisa membalas perkataan Lan Anran.     

"Kurang ajar! Ayahmu telah memblokir kartu ATM, apakah ayahmu ingin kami mati kelaparan? Ayahmu anak yang tidak berbakti!" Zhao Xiumei sebenarnya iri dengan Lan Anran, harga sepasang sepatunya senilai dengan uang bulanannya.      

"Kalau Nenek tidak melakukan hal keji kepada ayah, ayah tidak akan melakukan ini kepada Nenek. Nenek lebih baik intropeksi diri Nenek!" Lan Anran menarik Lan Yanran pergi, tak sengaja dia menjatuhkan sebuah kartu.     

Zhao Xiumei melihat kartu itu adalah kartu ATM VIP, yang khusus untuk pengguna VIP. 'Dari mana dia mendapatkan banyak uang? Pasti dia menggunakan cara yang tidak pantas!'     

"Berhenti! Tidak tahu sopan santun, apakah aku akan membiarkan kalian pergi begitu saja? Dari mana kamu mendapat kartu ATM ini? Kamu masih kecil, kenapa kamu bisa memiliki uang yang banyak?"     

"Itu uang yang aku hasilkan sendiri. Tidak ada hubungannya dengan Nenek!" Kata Lan Anran sambil tersenyum.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.