Istri Cantik-cantik Ganas

Kejadian Memalukan Di Mall



Kejadian Memalukan Di Mall

0"Yaxin, cepat ucapkan terima kasih kepada nenek." Kata Xu Yanshan.     
0

"Buat apa berterima kasih kepadaku? Justru aku yang harus mengatakannya. Anakku, akhir-akhir ini hubungan kita dengan Lan Tingyun renggang, sehingga kalian tidak ada pemasukan. Cobalah cari pekerjaan meskipun hanya kecil-kecilan. Ibu tahu kamu takut tidak ada orang yang mau menerimamu, karena pernah masuk penjara. Tetapi kalau untuk usaha kecil-kecilan pasti ada yang mau menerimamu.      

Selama ini aku yang menyokong kalian, tetapi kamu sudah bukan anak kecil lagi dan sudah berkeluarga. Aku juga sudah tua, hidupku tidak akan lama lagi. Kalian cepatlah mencari pekerjaan. Entah kapan Lan Tingyun bisa membunuhku, kalau saat itu tiba, bagaimana nasib kalian?" Hati Zhao Xiumei hancur memikirkan hal itu.     

"Bu, Ibu juga Ibu adik ipar, dia tidak akan setega itu terhadap Ibu. Adik ipar pasti anak yang berbakti. Tingyi tidak mungkin bisa mendapat pekerjaan, namun jangan khawatir, kami akan berusaha mencari. Siapa bilang Ibu menyokong kami. Kali ini kami hanya meminjam dari Ibu, dan akan kami kembali dalam beberapa hari ke depan." Zhao Xiumei senang mendengar perkataan manis Xu Yanshan.     

"Bu, apa yang dikatakan Yanshan benar. Aku pasti bisa mendapat pekerjaan. Bagaimana kalau hari ini aku akan membawa Ibu ke mall dan membelikan beberapa baju untuk Ibu? Kami tidak membutuhkan uang ini terlalu banyak." Kata Lan Tingyi sambil tersenyum.     

Zhao Xiumei senang mendengarnya. Beberapa waktu lalu dia menggunakan uangnya untuk membelikan barang dan makanan untuk Yaxin, dia menahan diri tidak membeli untuk dirinya sendiri. Kali ini dia mau puas berbelanja.     

"Baiklah,baiklah. Aku tidak akan menolak permintaan anakku." Zhao Xiumei turun dari tempat tidur dan berganti pakaian yang lebih formal, kemudian mereka sekeluarga pergi ke mall bersama.     

...     

"Bu, baju ini bagus, kelihatannya bahannya dari bulu asli. Cocok untuk baju musim dingin."     

Xu Yanshan tersenyum sambil mengelus baju berbahan bulu domba.     

"Iya, bagus!"     

Zhao Xiumei mengelus baju itu, tetapi dia mengurungkan niat membelinya saat melihat harganya. Toko yang mereka masuki adalah toko baju mahal, baju yang dia pegang seharga 20.000 yuan.      

Kalau dulu, dia tidak akan berpikir panjang untuk membelinya. Tetapi sekarang, kondisinya berbeda, hubungannya dengan anak bungsunya sedang renggang. Kalau dia membelinya dengan sisa uang yang dia punya, bagaimana nasib mereka ke depan?     

Dia berpindah ke baju yang di samping dengan berat hati. Lalu dia berkata sambil tersenyum, "Baju ini lebih bagus. Cocok dengan musim gugur sekarang ini."     

Xu Yanshan melirik ke harga baju yang ditunjuk mertuanya, harga baju itu 6.000 yuan, jauh lebih murah dibandingkan dengan baju yang tadi dia pilihkan.     

"Bu, warna baju ini tidak bagus, tidak sebagus baju bulu domba berwarna putih tadi." Lan Tingyi tidak tahu alasan ibunya yang sebenarnya tidak memilih baju yang semula. Dia hanya menilai dari bagus atau tidaknya dari kedua baju itu.     

Xu Yanshan memberi isyarat kepada Lan Tingyi untuk diam saja. Biarkan saja kalau nenek tua ini lebih menginginkan baju yang lebih murah. Kalau dia membeli baju yang lebih murah maka sisa uang untuk mereka akan lebih banyak.     

"Nenek, menurutku baju ini lebih bagus. Modelnya modern dan bagus, warnanya juga cocok dengan nenek. Nenek kalau memakai baju ini pasti akan kelihatan awet muda." Lan Yaxin berinisiatif mengambil sebuah baju yang cocok dengan neneknya.     

Zhao Xiumei juga menilai baju itu bagus. Dia melihat harganya 5.000 yuan. Harganya masih sesuai kemampuannya.     

"Pelayan, saya mau membeli baju ini, tolong bungkus baju ini." Zhao Xiumei terlihat senang, hanya cucunya ini yang mengerti dirinya.     

Mereka pergi menuju ke kasir. Zhao Xiumei menyerahkan kartu ATM untuk pembayaran ke pelayan toko. "Gesek kartu ini. Tidak perlu memasukan pin."     

Zhao Xiumei mengambil tas belanjaan. Saat hendak pergi, pelayan toko itu berkata, "Mohon maaf Nyonya, kartu ini telah diblokir, tidak bisa digunakan untuk transaksi."     

"Apa? Tidak mungkin. Coba lagi gesek kartu ini?" Zhao Xiumei terkejut, dia mengeluarkan lagi kartu ATM yang lain dan menyerahkan kepada pelayan toko.     

"Baiklah, saya coba lagi."     

Pelayan toko ini seorang perempuan berkacamata. Zhao Xiumei melihat raut wajah pelayan toko, dia langsung bisa menebak.     

"Kenapa? Masih tidak bisa?" Pelayan toko mengangguk.     

Zhao Xiumei yang panik. Kartu ATM ini pemberian Lan Tingyun. Setiap bulan anaknya akan mengirimkan uang ke rekening ini. Dia tidak menyangka anaknya memblokir kartu ATM ini.     

"Anak kurang ajar!"     

Xu Yanshan hanya bisa menunduk, lalu menoleh ke Lan Tingyi,' itu artinya semua kartu ATM-nya sudah diblokir.'     

"Bu, apa yang harus kita lakukan?" Kata Xu Yanshan dengan panik.     

"Nona, saya bukan orang miskin. Bagaimana kalau baju ini saya bawa dulu. Nanti anak dan menantu saya ke sini membayarnya."     

Pelayan Toko menolak keinginan Zhao Xiumei yang ingin membawa baju yang belum dibayar.     

"Maaf, Nyonya. Barang ini tidak boleh dibawa sebelum dibayar." Zhao Xiumei tidak terima, emosinya semakin meluap      

"Apakah saya kelihatan seperti orang yang berbohong? Kalau saya bilang akan bayar, pasti akan saya bayar. Bukankah saya sudah bilang nanti akan saya bayar? Tenang saja, saya tidak akan kabur!" Zhao Xiumei berusaha kabur, tetapi ditahan oleh pelayan toko.     

"Tidak boleh, ini barang mahal, Anda hanya bisa membawa baju ini kalau sudah Anda bayar."     

Pelayan toko itu hampir dibuat menangis. Baru pertama kali dia bertemu dengan pembeli seorang nenek yang susah dihadapi. Sial sekali nasibnya hari ini.     

"Gadis tengik, bukankah sudah saya bilang akan saya bayar? Yanshan, kalian punya uang tunai kan?" Tanya Zhao Xiumei dengan marah.     

"Bu, kartu ATM yang Ibu berikan beberapa waktu lalu juga pasti sudah diblokir. Kami tidak punya uang sama sekali."      

Xu Yanshan merasa sangat malu. Pertama kalinya dia berada dalam situasi yang memalukan, ingin rasanya dia bersembunyi.     

"Bu, lebih baik hubungi adik, minta dia kesini untuk membayar baju Ibu. Bagaimana pun Ibu adalah Ibunya, dia tidak mungkin sampai setega itu dengan Ibu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.