Istri Cantik-cantik Ganas

Tuan Muda Cemburu



Tuan Muda Cemburu

0Lan Anran mengangkat alisnya, terlihat rasa puas dari kedua matanya. Ekspresi wajah Lan Anran membuat Xu Pei jengkel.     
0

"Lan Anran, mereka adalah gadis spesial yang aku pilih sendiri. Kenapa kamu bersikap tidak sopan kepada mereka?"     

"Ini salah Bibi sendiri. Bibi jelas-jelas tahu aku dan Mo Jinrong sudah menikah, masih saja berani membawa gadis-gadis itu untuk menggoda Mo Jinrong, untung saja aku datang tepat waktu, kalau tidak Mo Jinrong pasti sudah dicelakai oleh Bibi. Apa motif Bibi melakukan ini?"     

Lan Anran turun dari pangkuan Mo Jinrong, lalu berjalan sampai di depan Xu Pei, menatapnya dengan arogan.     

Xu Pei berusia 40 tahun-an. Meskipun setiap hari dia melakukan perawatan kecantikan, tetap saja tidak sebanding dengan kecantikan Lan Anran.     

"Apa… apa kamu bilang? Aku tidak memiliki motif apa-apa, aku hanya meminta Jinrong untuk menilai mereka. Kamu yang terlalu cemburu." Kata Xu Pei dengan tidak enak hati.     

"Bibi yang lebih tahu dengan jelas motif apa yang Bibi rencanakan. Kejadian hari ini sudah Bibi lihat sendiri, sudah cukup. Aku minta lain kali Bibi jangan melakukan hal ini lagi kepada suamiku. Bibi juga sudah menikah, jadi Bibi pasti mengerti perasaanku. Aku harap Bibi bisa mengerti."     

Lan Anran kembali ke samping Mo Jinrong, perlahan-lahan dia memainkan dagu suaminya.     

"Kamu… Dasar gadis desa! Tidak tahu sopan santun. Aku akan melaporkanmu ke nenek." Kata Xu Pei dengan jengkel.     

"Bibi mau melaporkan apa tentang istriku? Aku tekankan lagi kepada Bibi, istriku bukan gadis desa, dia adalah Nona besar dari Keluarga Lan, dan Nyonya muda keluarga Mo. Aku juga minta lain kali Bibi jangan melakukan perbuatan rendah ini kepadaku. Kalau Bibi melaporkan hal ini kepada nenek, aku juga tidak masalah. Kita lihat nanti siapa yang akan menanggung akibatnya. Kalau Bibi sudah tidak urusan lain lagi, silahkan Bibi pulang. Sebentar lagi acara akan segera dimulai." Kata Mo Jinrong sambil memeluk Lan Anran.     

"Kamu… baiklah, baiklah, tunggu saja pembalasanku!" Xu Pei memakai tas dan sepatunya lalu pergi dengan perasaan kesal.     

"Nona Lan, kamu hebat sekali." Kata Mo San sambil mengacungkan jempol.     

"Pelayan Mo, sampai kapan kamu memelukku?" Tanya Lan Anran tersenyum sambil melirik ke Mo Jinrong.     

Mo Jinrong tersadar dirinya masih memeluk Lan Anran, dengan panik dia melepas pelukannya.     

"Acara akan segera dimulai. Aku pergi dulu." Mo Jinrong buru-buru pergi, Mo San juga mengikutinya dari belakang.     

"Tuan Muda, hari ini Nona Lan sangat hebat. Dia memaki mereka dengan galak, sungguh tidak menyangka gadis yang lembut seperti dia ternyata bisa juga bersikap galak. Lalu Tuan Muda, apakah kondisimu tadi baik-baik saja?" Tanya Mo San.     

Sambil terus berjalan, Mo San berkata dengan serius.     

"Iya, hanya merasakan sedikit debaran di jantungku, tetapi tidak parah."     

"Tuan Muda, hari ini Nona Lan sangat cantik dalam balutan Qipao…. Tuan Muda, kamu kenapa?"     

Sosok Lan Anran dalam balutan Qipao terus terekam di pikirannya. Tiba-tiba Mo San menabrak Mo Jinrong, gara-gara Mo Jinrong tiba-tiba berhenti melangkah.     

"Buang sosoknya dari pikiranmu, kamu tidak boleh membayangkannya, tidak boleh!" Mo Jinrong menatap tajam ke Mo San.     

Mo San gemetaran ketakutan, lalu menganggukkan kepala.     

'Tuan Muda cemburu kepada istrinya!'     

...     

Acara pun dimulai, calon peserta perempuan yang mendaftar sangat banyak. Namun, proses eliminasi juga berjalan dengan cepat.     

Lan Anran sudah duduk selama 4 jam lebih, setelah acara berakhir, dia tertidur.     

Grup perempuan selesai lebih awal dibandingkan dengan grup laki-laki. Setelah pekerjaan di grup perempuan selesai, Lan Anran diam-diam pergi ke tempat Mo Jinrong.     

Lan Anran memergoki Mo Jinrong dikelilingi oleh beberapa panitia dan peserta perempuan, pandangan mereka tidak bisa lepas dari Mo Jinrong. Pria itu terlihat tidak nyaman.     

"Tampan sekali!"     

"Pelayannya lebih tampan daripada Pak Presdir, katanya tadi ada yang baru saja booking hotel untuknya."     

"Hehehe!"     

Lan Anran tidak senang mendengar perkataan mereka. Dia berpura-pura batuk beberapa kali, barulah mereka membubarkan diri.     

"Kenapa kamu ke sini?"     

Mo Jinrong menoleh dan melihat kedatangan Lan Anran. Dari pandangan matanya kelihatan jelas dia merasa senang sekaligus lega dengan kedatangannya yang tepat waktu.     

"Aku mau melihat penampilan adikku, apa tidak boleh? Katanya ada orang yang booking hotel untukmu?" Lan Anran terlihat penasaran.     

Mo Jinrong tidak menanggapinya. Sebenarnya itulah alasannya dia tidak ingin datang ke sini, hanya membuang-buang waktu, sayangnya dia tidak bisa kabur dari sini.     

Kebetulan sekali ini waktunya Lan Yanran tampil, di saat kakaknya datang. Lan Anran sangat senang sampai mengeluarkan ponsel untuk merekam penampilan adiknya.     

Lan Yanran satu-satunya peserta yang paling tampan dan memiliki wajah seorang bintang di bandingkan dengan peserta yang lain.     

Lan Yanran tampil dengan menyanyikan lagu "Bintang", lagu ini merupakan single terbaru Liu Xixi.     

Lagu ini menggunakan perpaduan menyanyi dan menari. Lan Yanran menunjukan keterampilan dengan luwes, nafasnya teratur, gerakannya juga bagus. Para juri menyukai penampilannya. Mereka menganggap Lan Yanran memenuhi syarat untuk memulai debutnya sebagai artis.     

Lan Yanran selesai menyanyi dan menari selama 3 menit, tanpa nafas yang terengah-engah. Qian Mu yang memperhatikan dari samping juga menilai Lan Yanran calon yang berbakat yang pantas untuk dilatih.     

Selesai menyanyi, banyak yang menjadi penggemar Lan Yanran. Seketika suasana di ruangan audisi berubah menjadi fans meeting.     

"Bagaimana? Adikku hebat, kan?" Tanya Lan Anran kepada Mo Jinrong sambil tersenyum.     

Mo Jinrong mengangguk. Dia mengakui bakat yang dimiliki oleh Lan Yanran, paling tidak dia berbeda dengan kakaknya.     

"Dia lebih baik darimu." Mo Jinrong berkata dengan suara pelan sambil bangkit.     

"Hei, apa maksudmu?" Lan Anran menganggap Mo Jinrong sedang menyindir dirinya.     

Lan Anran mengikuti Mo Jinrong keluar ruangan, di dalam ruangan hanya ada Mo San seorang diri. Sekarang dia bingung posisinya saat ini adalah Mo Jinrong ataukah Mo San.     

Hanya tinggal sisa beberapa orang peserta, hasilnya juga secara garis besar sudah ditentukan, jadi dia juga tidak ada gunanya terus berada di sini, akhirnya dia memutuskan ikut keluar ruangan dan membiarkan Qian Mu yang mengurus sisanya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.