Istri Cantik-cantik Ganas

Tertangkap Basah Melakukan Tindakan Asusila



Tertangkap Basah Melakukan Tindakan Asusila

0"Bibi, itu bukan perkara sulit. Hanya saja, kalau aku membantu mereka, itu tidak adil terhadap peserta lain." Kata Mo Jinrong dengan nada dingin tanpa menatap wajah bibinya.     
0

"Apa yang tidak adil. Kita semua adalah keluarga, harusnya saling membantu. Kamu tidak boleh bersikap egois. Pamanmu sudah tua, tidak mudah baginya untuk menghasilkan uang, jadi kami hanya bergantung kepada para gadis ini untuk menghasilkan uang. Tolong bantulah pamanmu. Kenapa kalian hanya diam saja? Segera tunjukan bakat kalian!" Xu Pei awalnya berbicara dengan nada lembut, kemudian berubah menjadi serius.     

Kelima gadis itu patuh, mereka berdiri di depan Mo Jinrong lalu melepaskan baju mereka, memperlihatkan lekuk tubuh mereka dalam balutan bikini, menunjukkan kaki jenjang mereka, dan meliukan tubuh mereka. Kelima gadis itu berdiri berjejer sambil bergaya centil.     

"Apakah ini bakat mereka?" Mo Jinrong mengeluarkan sapu tangan menutupi mulutnya.     

Mo San yang berdiri di samping Mo Jinrong, langsung mimisan, dia belum pernah melihat situasi seperti ini.     

"Masih ada bakat lainnya. Kelima gadis ini tidak hanya cantik dan bertubuh seksi, tetapi mereka juga pandai memuaskan pria."     

Xu Pei memberi isyarat mereka untuk semakin mendekati Mo Jinrong.     

Saat kelima gadis itu mendekat ke Mo Jinrong, tiba-tiba pintu terbuka.     

Demi menyelamatkan Mo Jinrong, Lan Anran meminta Zhao Lan dan Qian Mu meminjamkan dirinya Qi Pao (Pakaian tradisional Tiongkok untuk perempuan) dengan corak bunga, yang memperlihatkan lekuk tubuhnya yang indah. Saat ini dia bukan sebagai Lan Anran yang masih menjadi seorang siswa, tetapi sebagai istri Mo Jinrong.     

Kakinya jenjang dan putih mulus, dia memakai sepatu kristal. Lan Anran masuk sambil tersenyum, dia menatap Xu Pei dengan perasaan tenang.     

"Oh! Ternyata bibi ada di sini. Apa yang sedang kalian lakukan?" Lan Anran berdiri di depan kelima gadis itu sambil memperhatikan penampilan mereka, dan melihat Xu Pei sambil tersenyum.     

Kelima gadis itu memperhatikan penampilan Lan Anran. Lekuk tubuhnya membuat mereka iri. Seperti sebuah tamparan buat mereka, melihat gadis ini memiliki wajah kecil yang halus, kedua mata yang besar dan jernih, bibir merahnya. Kemunculannya di sini seperti sedang menyatakan kepemilikan.     

"Aku menyuruh Mo Jinrong melihat bakat kelima gadis ini, aku ingin memasukan mereka sebagai peserta." Xu Pei tertawa agak kikuk, dia merasa seperti tertangkap basah melakukan tindakan asusila.     

"Mo Jinrong memintaku menjadi salah satu juri dalam kompetisi pemilihan calon artis pendatang baru kali ini. Kenapa Bibi tidak memintaku saja yang menilai mereka layak atau tidak."     

Kelima gadis itu memakai bikini, menunjukkan bukti perbuatannya.     

Lalu Lan Anran memungut baju yang terjatuh di lantai, kemudian menilai bentuk tubuh salah satu gadis yang berdiri di sampingnya.     

"Pinggangmu kurang bagus, masih banyak lemak, kamu harus diet, setelah berhasil kurus, baru datanglah ke sini lagi." Kata Lan Anran sambil menyerahkan baju kepada gadis itu.     

Gadis itu tidak senang mendengar kritikan Lan Anran, dia meluapkan kekesalannya.     

Lalu Lan Anran menilai gadis yang kedua. Lan Anran menatap gadis itu dengan pandangan mengejek.     

"Apakah kamu pernah operasi? Kamu masih berani mendaftar dengan mulut miring dan mata sipit? Kakimu juga besar sekali. Lebih baik kamu pulang saja!"     

"Apa kamu bilang?" Gadis yang kedua berniat protes. Dia telah menghabiskan banyak uang untuk operasi seluruh tubuhnya dengan dokter yang bagus. Gadis ini berani sekali menghina hasil operasinya jelek?     

"Kalian tidak terima? Lihat wajah kalian, Jinrong tidak suka dengan gadis monster seperti kalian. Cepat pergi dari sini." Ekspresi Lan Anran berubah dingin, tegas sambil mengembalikan baju ke gadis itu.     

Kedua gadis itu berjalan keluar dengan sepatu hak tinggi.     

Lan Anran menoleh ke gadis yang ketiga. Lan Anran terpaksa harus mengakui kecantikan gadis ini, kulitnya bagus, wajahnya cantik. Gadis itu dan Xu Pei yang berdiri di sampingnya tersenyum.     

"Iya, dia adalah gadis level C, dia pintar menyanyi dan menari."     

"Bibi, aku rasa Bibi memang sudah tua. Nilai estetika Bibi juga menurun, gadis ini memakai kosmetik berkualitas rendah, menutupi penampilannya yang jelek. Apakah Bibi menawarkan gadis jelek ini kepada Mo Jinrong? Bibi kira Mo Jinrong adalah tong sampah? Lagipula tong sampah mana yang mau menerima dia?"     

Lan Anran tersenyum. Raut wajah gadis itu berubah, senyuman di wajahnya menghilang. Belum pernah dia dihina seperti ini.     

Mo San yang berdiri di samping hanya tersenyum. Dia tidak menyangka Nona Lan pintar berbicara, setiap kalimatnya menusuk hati.     

"Hei, kamu ini siapa? Apapun yang kami lakukan apa hubungannya denganmu? Apa hakmu mengomentari kami? Gadis keempat tidak tahan melihat Lan Anran mengomentari penampilan gadis yang di sampingnya.     

"Jangan emosi dulu. Sekarang giliranmu. Wajahmu terlalu lebar seperti pancake, dan wajahmu sedikit kuning, sepertinya limpa dan livermu kurang bagus, selain itu kosmetik tidak bisa menutupi wajahmu yang sudah muncul tanda-tanda penuaan dan lesu. Banyak lemak yang menumpuk di bagian perutmu. Aku lihat kamu juga mengalami kerontokan rambut yang parah. Aku memberimu nasehat, kurangi pergi sampai larut malam, dan jangan menggoda suamiku. lebih baik kamu fokus memperhatikan kondisi kesehatanmu."     

Lan Anran mengatakan dengan santai. Dia berjalan di samping Mo Jinrong, duduk di pangkuan laki-laki itu. Lan Anran melingkarkan tangannya di leher Mo Jinrong, Mo Jinrong memeluk pinggang Lan Anran. Keduanya terlihat sangat intim.     

Dalam hati Lan Anran merasa senang, akhirnya, setelah dia perhatikan selama beberapa hari ini, Mo Jinrong bisa bersentuhan dengannya tanpa membuat penyakitnya kambuh. Kelihatannya Ning Xiang manjur untuk menekan penyakitnya.     

Mo San terkejut sampai melotot, 'sejak kapan kedua orang ini menjadi begitu intim?'     

Xu Pei wanita bermulut besar juga tidak percaya dengan apa yang dia lihat, kedua orang ini saling berpelukan, dan dia tidak melihat penyakit Mo Jinrong kambuh.     

"Kamu… kamu keterlaluan! Tidak tahu sopan santun!" Gadis keempat jengkel dan keluar dari kamar.     

"Bajumu masih tertinggal, lain kali jangan melakukan hal memalukan!"     

Gadis itu kembali mengambil bajunya lalu keluar dari kamar.     

Selanjutnya Lan Anran menoleh gadis kelima, gadis itu kelihatan panik.     

"Aku berhenti melakukan ini!" Setelah itu dia mengambil bajunya dan segera keluar dari kamar.     

"Tontonan yang menarik!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.