Istri Cantik-cantik Ganas

Apakah Mereka Berhubungan Satu Sama Lain?



Apakah Mereka Berhubungan Satu Sama Lain?

0Nenek Mo mengangguk sambil tersenyum.     
0

"Karena nenekmu kondisinya sedang tidak sehat, kalau begitu, lain kali saja aku bertemu dengan nenekmu."     

Lan Anran mengangguk.     

"Oh iya, Nenek juga mendengar terjadi masalah di rumah sakit ayahmu. Apakah kamu perlu bantuan Nenek untuk membantu ayahmu. Hanya menyingkirkan dua orang pembuat onar, merupakan pekerjaan yang mudah. Nenek Mo berniat untuk membantu ayah Lan Anran.     

"Nenek, ada petugas Dinas Kesehatan yang sudah membantu penyelidikan. Aku yakin ayahku akan dinyatakan tidak bersalah. Sebentar lagi pasti hasilnya akan keluar." Kata Lan Anran dengan lembut.     

Lan Anran makan malam di rumah keluarga Mo, nenek Mo sebenarnya ingin Lan Anran menginap semalam, namun Lan Anran menolaknya dengan alasan ingin menemani orang tuanya yang sedang sedih karena kejadian beberapa waktu lalu, Nenek Mo pun juga tidak bisa menahannya lagi.     

Saat keluar dari keluarga Mo, dia mendapat kabar tentang rumah sakit ayahnya, yang mengatakan bahwa Lan Tingyun dan pihak rumah sakit tidak merawat pasien dengan benar dan tidak bertanggung jawab, tapi kemudian kini nama baik rumah sakitnya telah pulih kembali.     

Lan Anran tidak pulang ke rumahnya dulu, dia menghubungi si gendut.     

"Gendut, sekarang aku mau melihat peralatan medis." Lan Anran mengirimkan pesan kepada si gendut.     

"Baik. Semua peralatan medis itu disimpan di gudang Jalan Yun Shan Nan."     

20 menit kemudian, Lan Anran pergi ke sana dengan naik taksi.     

"Bos, kamu sudah datang. Aku bisa pastikan semua peralatan medis ini kualitasnya bagus, aku sudah menyelidikinya, tidak ada masalah sama sekali." Kata si gendut.     

Lan Anran masuk ke gudang, menyalakan lampu, disana terlihat tumpukan bungkusan peralatan medis yang bagus, kira-kira ada 100 buah lebih.     

"Peralatan medis ini sangat bagus. Kamu pernah bilang ini milik Grup Lin?" Tanya Lan Anran.     

"Iya, setelah bos menyusup Grup Lin, mereka meminta Mo Jinrong ke sana untuk membantu, dan memberikan peralatan medis ini sebagai imbalannya. Entah kenapa Lin Jiakang yang memiliki temperamen yang buruk itu, mau bermurah hati memberikan barang yang dia jual dengan harga mahal, lalu menghadiahkannya dalam jumlah yang sangat banyak." Kata si gendut.     

"Apakah Grup Lin ada hubungannya dengan Mo Jinrong dan Xiang Tian?" Lan Anran berusaha menerka.     

"Kurang tahu. Tapi ada satu hal yang aku bingung dari Xiang Tian, dia melakukan beberapa hal yang misterius, dan dia melakukan transaksi yang tidak menguntungkan baginya. Kenapa dia menjual barang sebagus ini ke Pasar gelap?" Si gendut merasa bingung dengan apa yang dilakukan Xiang Tian.     

Lan Anran berpikir sejenak lalu berkata,"Mo Jinrong sudah menarik orang suruhannya yang diperintahkan untuk membuntutiku. Sekarang bantu aku mengawasinya. Aku ingin tahu rahasia apa yang sedang dia sembunyikan!"     

"Baik, bos. Lalu apa yang akan kita lakukan dengan semua peralatan medis ini?" Tanya si gendut sambil menunjuk ke tumpukan peralatan medis.     

"Aku mau mengirimkan peralatan medis ini ke rumah sakit ayahku. Besok kamu panggil Zhao Ming ke sini, suruh dia berpura-pura sebagai temanku, dan mengakui peralatan medis ini barang yang dijual oleh keluarganya, lalu dijual kepada ayahku dengan potongan harga spesial. Karena rumah sakit ayahku saat ini membutuhkan peralatan medis ini." Lan Anran sudah merencanakan semuanya.     

"Tetapi bos, kenapa kamu menunjuk Zhao Ming untuk melakukannya? Tubuhnya pendek dan kurus seperti tiang listrik. Dia satu-satunya yang kutu buku dalam kelompok. Menurutku, lebih baik aku yang melakukannya."     

"Justru lebih bagus memilih anak yang kutu buku. Apakah pilihan bagus memilih orang yang suka makan sepertimu? Lagi pula dia kelahiran 90-an, sedangkan kamu 80-an, siapa yang akan percaya kamu temanku?" Kata Lan Anran sambil tersenyum.     

"Baiklah, aku akui diriku tua." Kata si gendut pasrah.     

"Besok hari sabtu, setelah pekerjaanmu selesai, kamu tunggu di pintu belakang rumah sakit." Kata Lan Anran, setelah si gendut setuju, dia pun pergi meninggalkannya.     

...     

Keesokan paginya, Lan Tingyun bersiap-siap berangkat ke rumah sakit. Nama baik rumah sakit baru saja pulih. Dia mendengar kabar sudah banyak orang kembali ke rumah sakitnya untuk berobat. Ini adalah keberuntungan yang datang seusai kemalangan.     

"Ayah, tunggu. Ada hal yang ingin kusampaikan." Lan Anran menahan ayahnya.     

"Apakah ada kabar baik tentang peralatan medis?" Kata Lan Tingyun dengan bersemangat.     

Lan Anran mengangguk.     

"Begini, ayah. Temanku telah memberiku potongan harga, jadi dia menjual ke kita dengan harga yang lebih murah, keluarganya baru merintis usaha ini, jadi dia ingin melihat apakah barangnya laku atau tidak. Tapi ayah tenang saja, peralatan medis yang dia jual sangat berkualitas dan tidak ada yang cacat sedikit pun, hanya saja dia punya satu syarat."     

Lan Tingyun tidak sabar berkata, "Apa itu? Ayah setuju dengan syaratnya asalkan masih dalam kemampuan ayah."     

"Syaratnya tidak berat. Sebenarnya dia memberiku potongan harga karena aku temannya. Dia tidak ingin sampai orang tuanya mengetahuinya. Dia meminta ayah jangan sampai orang luar tahu dia menjual dengan harga murah kepada ayah, dan jangan memberitahu darimana ayah membelinya." Lan Anran berkata dengan perasaan berat. Ini pertama kalinya dia berbohong.     

"Buat apa merahasiakan. Lagipula rumah sakit mampu membayar peralatan medis ini tanpa perlu memberikan potongan harga. Selain itu, ini usaha awalnya, apakah baik kita membuatnya mendapat keuntungan sedikit? Nanti kalau memang barangnya bagus, ayah mau bekerja sama dengannya. Bukankah begini lebih bagus?"     

"Betul, Anran. Ini usaha pertamanya, tidak baik kita meminta potongan harga kepadanya, apalagi dia sampai merahasiakan dari orang tuanya, apakah itu bagus? Kita membelinya dengan harga asli saja. Tidak perlu melakukan hal yang sembunyi-sembunyi seperti itu." Kata Li Yueru di samping.     

"Ayah, Ibu, sebenarnya aku berbohong, temanku ini, dia… keluarganya sudah tidak membuka usaha ini lagi, sehingga dia ingin menjual sisa barang yang belum terjual. Jadi dia memintaku membeli semua barangnya dengan harga murah." Lan Anran kebingungan, jadi dia mengganti alasannya. Berbohong memang suatu hal yang sangat sulit.     

"Ternyata begitu. Pantas saja dia melakukannya dengan sembunyi-sembunyi dan tidak ingin sampai orang lain tahu. Baiklah. Tetapi ayah tetap mau membelinya dengan harga awal. Ayah tidak mau membelinya dengan harga yang murah." Lan Tingyun tersenyum.     

Lan Anran memeluk ayahnya.     

"Ayah memang yang terbaik!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.