Istri Cantik-cantik Ganas

Penyakit Mo Jinrong



Penyakit Mo Jinrong

0"Nenek, tenang saja, aku tidak akan segampang itu mati dan pasti bisa terhindar dari segala malapetaka. Ada satu hal yang masih aku tanyakan kepada Nenek." Kata Lan Anran dengan nada santai.     
0

"Apa yang mau kamu tanyakan?"     

"Apakah Mo Jinrong memiliki penyakit jantung?" Tanya Lan Anran.     

"Kamu sudah tahu tentang itu, kelihatannya kalian memang pasangan yang telah ditakdirkan bersama. Kisah itu bermula saat Jinrong masih remaja, saat itu dia berencana pulang ke Tiongkok selama 2 tahun, dia punya adik perempuan berusia 11 tahun, namanya Mo Ying, dia memiliki kesukaan pada Piano, bermain catur dan melukis, tetapi yang paling dia sukai adalah musik. Kemudian dia ingin memperdalam piano di luar negeri untuk mendapatkan sertifikat.      

Tidak disangka, Mo Ying mendapat serangan jantung saat dia masih di dalam pesawat. Penyakit jantung itu adalah penyakit bawaan dari dia lahir, sebenarnya selama dia minum obat, penyakitnya bisa terkendali. Sayangnya pada saat itu Jinrong tidak pergi bersamanya, dan Mo Ying melewatkan minum obat, sehingga dia mati. Jin Rong merasa bersalah dan menyesal atas kematian adiknya. Kemudian, tanpa penyebab yang jelas, dia tiba-tiba mengidap penyakit jantung koroner, setiap kali penyakitnya kambuh, dia selalu mengerang kesakitan.     

Anehnya, penyakitnya kambuh hanya setiap bersentuhan dengan perempuan. Dia sudah memeriksakan dirinya ke banyak rumah sakit dan dokter yang terkenal, dan hasilnya tidak ditemukan penyakit yang berbahaya. Aku sangat sedih melihat kondisi penyakitnya yang belum sembuh. Sekarang usianya hampir 30 tahun, dan dia adalah satu-satunya penerus Keluarga Mo. Namun, gara-gara penyakit ini, dia tidak berani dekat dengan perempuan. Aku tidak mau Keluarga Mo tidak memiliki penerus berikutnya, jadi aku menikahkan dia sebanyak 5 kali, anehnya setiap kali dia menikah, istrinya tak lama kemudian mati. Akibatnya, tak ada satu pun perempuan yang berani menikah dengan Jinrong. Sampai akhirnya kamu muncul, aku lihat kondisi penyakit Jinrong perlahan-lahan membaik, bisa dibilang kamu adalah obatnya." Kata Nenek Mo. Itu juga sebabnya, dia menjadi menyukai Lan Anran.     

Lan Anran sekarang mengerti lebih banyak tentang penyakit Mo Jinrong, kurang lebih sama dengan yang dia lihat di mimpi Mo Jinrong.     

Lan Anran berpikir, dirinya kurang mengenal Mo Jinrong lebih dalam, bahkan kisah tentang adiknya pun, dia tidak mengetahuinya.     

"Nenek, aku rasa masalahnya pada kejiwaan Mo Jinrong. Kenapa nenek tidak membawa Mo Jinrong ke dokter jiwa?" Tanya Lan Anran dengan penasaran. Menurut Lan Anran, kalau dokter umum tidak bisa menemukan penyebab penyakitnya, maka itu artinya penyakit kejiwaan, dengan memeriksakan ke dokter jiwa, seharusnya nanti pria itu bisa mendapatkan jawabannya.     

Nenek Mo menggelengkan kepala dan mengibas-ngibaskan tangannya.     

"Jinrong sudah pernah periksa ke dokter jiwa, namun dokter jiwa tidak memberikan resep obat, mereka mengatakan penyakit ini akan sembuh asalkan Jinrong berdamai dengan dirinya sendiri. Sebenarnya Mo Jinrong kasihan, karena sejak masih kecil orang tuanya menyuruhnya tinggal di luar negeri, saat dia remaja barulah dia diperbolehkan kembali pulang. Baru beberapa hari setelah dia pulang, orang tuanya mengalami kecelakaan dan mati. Aku yang akhirnya membesarkannya sampai sekarang. Dari kecil dia memiliki sifat tertutup. Kelebihannya adalah dia memiliki sifat yang menurun dari ayahnya sebagai pengusaha yang hebat, hanya dalam beberapa tahun, dia berhasil membawa Grup Mo menjadi perusahaan terbesar pertama sedunia, dia sungguh tidak mengecewakan aku."     

Nenek Mo menceritakan tentang cucunya dengan wajah ceria, dia menganggap cucunya sangat berbakat. Setiap kali dia melihat Mo Jinrong, seakan sedang melihat anaknya masih hidup.     

Setiap kali dia mengingat kisah itu, dia menghela nafas, rasa sakit masa lalu itu terasa kembali.     

"Nenek, tenang saja, aku akan menjaga Jinrong." Kata Lan Anran dengan yakin.     

Perkataan Lan Anran membuat Nenek Mo senang, akhirnya mereka mengubah topik pembicaraan kemudian mengambil kue yang ada di atas meja.     

"Ini adalah kue varian baru yang dibuat oleh orang dapur, coba cicipi kuenya. Kalau enak, nanti bawalah beberapa untuk kamu berikan kepada orang tuamu."     

Lan Anran mengangguk, dia mengambil sepotong kue, dan mencobanya, kuenya lembut, manis dan harum. Memang kehidupan orang kaya berbeda dengan orang biasa.     

Nenek Mo melihat Lan Anran menyukai kuenya, dia menyuruh pelayannya membungkus beberapa potong kue untuk dibawa pulang dan diberikan kepada Lan Tingyun dan istrinya.     

"Lan Anran, kalau kamu suka, sering-seringlah berkunjung ke sini, Nenek akan selalu senantiasa menyambut kedatanganmu dan akan menyediakan makanan yang kamu suka." Nenek Mo tersenyum, dia sangat menyukai cucu menantunya ini. Lan Anran memenuhi kriteria sebagai istri Mo Jinrong.     

Lan Anran mengangguk.     

"Anran, Nenek dengar kamu mendapat peringkat satu di kompetisi medis Rongcheng?" Tanya Nenek Mo.     

"Itu masih ujian tulis, nanti masih ada ujian praktek." Kata Lan Anran tersenyum sambil menghabiskan gigitan terakhir kuenya.     

"Menurut Nenek kamu sudah termasuk hebat. Apakah kamu memerlukan bantuan Nenek agar kamu bisa masuk ke Institut Penelitian Medis? Orang sehebat dirimu sangat dibutuhkan di sana."     

Nenek Mo sebenarnya tidak asal memilih orang, dia sudah menyuruh orang untuk menyelidiki semua hal tentang Lan Anran, Lan Anran gadis yang cerdas dan berbakat, selain itu, keluarganya juga membuka sebuah rumah sakit pengobatan tradisional yang cocok berpadu dengan Perusahaan Keluarga Mo. Jika Usaha kedua keluarga bersatu maka pasti akan mendapat keuntungan yang besar. Ini juga yang menjadi alasan pernikahan Mo Jinrong dan Lan Anran.     

Lan Anran menggelengkan kepala.     

"Tidak perlu, terima kasih atas niat baik Nenek, aku percaya bisa masuk ke sana dengan usahaku sendiri."     

Nenek Mo sangat senang mendengar jawaban Lan Anran.     

"Baiklah, baiklah. Cucu menantuku memang hebat. Aku dengar nenekmu adalah orang yang disegani di dunia pengobatan, nenek jadi ingin bertemu dengannya, entah kapan Nenek punya kesempatan bertemu dengannya?"     

"Nenek tidak bisa bertemu dengannya sementara waktu ini, kondisinya sedang tidak sehat, nanti kalau kondisi nenekku membaik, aku akan meminta nenekku datang bertemu denganmu."     

Dalam hati, Lan Anran berpikir tidak akan mempertemukan neneknya dengan nenek Mo Jinrong. Dia tidak pantas bertemu dengan nenek Mo Jinrong.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.