Istri Cantik-cantik Ganas

Kejadian Memalukan Mo San



Kejadian Memalukan Mo San

1"Apa yang terjadi?"     
0

"Tuan Muda, apakah kamu tidak membaca berita di internet? Rumah Sakit Keluarga Lan dituduh melakukan Malpraktek Medis, beberapa hari ini mereka dikecam banyak orang. Nona Lan pasti sedang terpuruk akibat rumor itu." Kata Mo San.     

"Iya, aku sudah pikirkan tentang berita itu. Apakah ada kabar dari Rong Ze?" Mo Jinrong lebih memikirkan identitas 'Q'.     

"Tidak ada. Tuan Muda juga tahu Tuan Rong Ze sering mengabaikan pekerjaannya. Kalau dia sedang rajin, maka dia giat bekerja, kalau suasana hatinya sedang tidak baik, dia akan mengabaikan pekerjaannya." Kata Mo San sambil tersenyum.     

"Segera desak dia."      

Mo Jinrong menghisap rokoknya, setelah rokoknya sisa setengah, dia membuang puntung rokoknya ke tanah dan menginjak rokok itu sampai mati, kemudian di naik ke dalam mobil.     

"Tuan Muda, Nyonya besar mengatakan dia ingin bertemu dengan Nona Lan, dia meminta aku menyampaikan kepada Tuan Muda, agar Tuan Muda mengajak Nona Lan pergi menemuinya." Kata Mo San sambil menyalakan mesin mobil.     

Mo Jinrong sebenarnya malas bertemu dengan Lan Anran. Tetapi dia harus bertemu dengan gadis itu seperti yang diminta oleh Mo San.     

Mo San berkata lagi, karena dia melihat Tuan Muda hanya diam saja.     

"Tuan Muda, jangan-jangan kamu takut dengan Nona Lan? Nona Lan memang terlihat sangat dekat denganmu, seakan-akan kalian pernah berkenalan di kehidupan yang sebelumnya. Aku juga takut dengannya, hanya saja ada seorang gadis yang cantik dan cerdas seperti Nona Lan sangat jarang ada di dunia ini." Mo Jinrong terlihat muram, mendengar ocehan Mo San.     

"Tutup mulutmu! Aku mengantuk!" Mo Jinrong meluapkan kekesalannya, lalu memejamkan matanya.     

Mo San akhirnya fokus menyetir.     

Keesokan harinya, Mo Jinrong dan Mo San pergi ke rumah Keluarga Lan. Belum juga masuk rumah, mereka berpapasan dengan Lan Anran dan adiknya yang hendak berangkat ke sekolah.     

"Buat apa kalian datang ke sini?" Nada suara Lan Yanran terdengar tidak senang melihat kedatangan mereka     

"Yanran, naiklah ke mobil dulu dan tunggu aku di sana." Kata Lan Anran sambil tersenyum.     

Lan Yanran berjalan ke mobil sambil memelototi Mo Jinrong dan Mo San.     

"Jinrong, ada perlu apa kamu mencariku?" Tanya Lan Anran sambil menatap Mo Jinrong, membuat pria itu tidak nyaman.     

"Tidak ada yang penting. Aku mau menyampaikan padamu, bahwa nenek sudah merindukanmu, dan memintaku untuk mengajakmu ke sana." Mo San merasa menjadi obat nyamuk di antara Mo Jinrong dan Mo San, namun dia tidak bisa kabur.     

"Oh baiklah, pulang sekolah aku akan ke rumahnya." Kata Lan Anran sambil tersenyum, dengan mata yang berbinar-binar.     

"Nona Lan, aku dengar keluargamu sedang tersandung masalah, apakah kamu baik-baik saja?" Tanya Mo San lagi.     

"Aku baik-baik saja. Jinrong, apakah kamu mengkhawatirkan aku?" Lan Anran berkata sambil mendekat ke Mo Jinrong dengan senyuman lebar di wajahnya.     

"Uhuk…uhuk! Apakah Pelayan Mo lebih tampan dibandingkan dengan diriku? Jangan lupa, kamu sudah memiliki suami." Kata Mo San.      

Lan Anran mengangguk kemudian menjawab, "Iya, dia tampan. Aku masih ingat aku sudah bersuami, tetapi masih belum jelas siapa suamiku." Lan Anran menatap Mo Jinrong dalam waktu yang lama. Senyuman Lan Anran membuat Mo Jinrong curiga.     

"Kak, kita akan terlambat masuk sekolah!" Teriak Lan Yanran dari dalam mobil.     

"Baiklah! Tenang saja, pulang sekolah nanti, aku akan pergi ke rumah nenek." Kata Lan Anran berbalik badan sambil tersenyum.     

"Mo Jinrong, pintumu terbuka lebar, cepat tutup kembali!" Mo Jinrong berdiri dengan ekspresi kebingungan.     

"Pintu? Pintu apa?"     

Mo Jinrong dan Mo San masih bingung. Tiba-tiba Mo Jinrong menyadari resleting celana Mo San masih terbuka, hingga terlihat celana dalamnya yang berwarna merah, Mo Jinrong berbalik badan dan berbisik kepada Mo San.     

"Resleting celanamu terbuka!" Mo San menunduk, wajahnya langsung memerah, dia hari ini mengenakan setelan kemeja berwarna putih, celana dalam berwarna merahnya terlihat jelas, Sungguh memalukan!     

Mo San buru-buru menutup resleting celananya, lalu berkata dengan malu, "Sungguh memalukan! Sungguh memalukan! Nona Lan juga membuatku malu dengan berteriak dengan suara keras, aku takut didengar banyak orang." Kata Mo San sambil menyalahkan Lan Anran.     

"Menurutmu apa maksud perkataan yang terakhir Lan Anran ucapkan?" Mo Jinrong menelaah maksud dari setiap perkataan Lan Anran.     

"Kalimat yang mana?" Tanya Mo San.     

"Apakah dia sudah tahu bahwa aku adalah Mo Jinrong yang sebenarnya?" Mo Jinrong berusaha menebak.     

"Tuan Muda, sejujurnya orang bodoh pun bisa melihat jika kita terlalu memaksa menyuruh dia pergi ke rumah Nyonya besar. Tetapi jika dia tidak memberitahu bahwa dia sebenarnya mengetahui identitas Mo Jinrong yang sebenarnya, maka dia patut dicurigai." Kata Mo San.     

"Iya. Sebentar lagi juga akan tiba waktunya pemilihan calon artis pendatang baru, jangan sampai terjadi masalah, dan mulai saat ini kita perlu mengawasi Lan Anran." Kata Mo Jinrong.     

"Tuan Muda, gara-gara kejadian pencurian di Grup Lin, aku jadi lupa menyampaikan sesuatu."      

"Apa itu?"     

"Lan Anran sering menghindar dari orang-orang yang kamu suruh untuk mengawasinya. Ini membuktikan, dia sudah mengetahui jika kita mengawasinya, namun dia tidak berkata apa-apa di depan kita." Kata Mo San.     

"Kenapa kamu baru memberitahu hal ini padaku sekarang? Tarik mereka kembali, percuma saja kalau dia sudah tahu, kita tidak akan mendapatkan informasi apapun tentangnya." Mo Jinrong terkejut mendengar berita itu, kemudian dia mulai menenangkan diri lagi.     

Orang-orang suruhannya adalah pensiunan militer. Mereka yang diminta untuk membuntuti Lan Anran, memiliki kualifikasi yang bagus. Lan Anran bisa tahu jika dia membuntutinya, itu artinya gadis itu bukan gadis biasa.     

Gadis itu pasti akan selalu menghindar, jadi percuma saja untuk membuntutinya, hanya membuang-buang waktu saja!     

"Baik."     

...     

Lan Anran dan Lan Yanran sudah masuk ke kelas mereka masing-masing.     

Zhao Xiaolei membawa poster Perusahaan Entertainment Luo Tian.     

"Anran, lihat dibuka pemilihan calon artis pendatang baru Perusahaan Entertainment Luo Tian."     

"Zhao Xiaolei, jangan lupa dengan tubuhmu yang berlemak dan pendek. Perusahaan Entertainment Luo Tian mencari gadis berbakat bukan gadis yang gemuk!" Kata Lin Cheng dengan pedas.     

Perkataan Lin Cheng membuat satu kelas menertawakan Zhao Xiaolei.     

"Dasar Kodok!" Zhao Xiaolei kesal dengan ejekan Lin Cheng.     

Akhir-akhir ini muncul banyak jerawat di wajah Lin Cheng, wajahnya menjadi mirip kodok, membuat Zhao Xiaolei setiap hari mengejeknya mirip kodok.     

"Apa kamu bilang? Katakan sekali lagi?" Lin Cheng yang marah, maju ingin memukul Zhao Xiaolei.     

"Apa yang kamu lakukan?" Lan Anran segera berdiri, lalu mendorong Lin Cheng menjauh, dia menatap Lin Cheng dengan tatapan tajam.     

Zhao Xiaolei menilai teman sebangkunya ini baik hati karena membelanya, dan menatap tajam ke Lin Cheng.     

Lin Cheng tiba-tiba memiliki niat jahat, dia menarik tangan Lan Anran, lalu dihimpit ke tembok. Lin Cheng menahannya dengan satu tangan di tembok sambil menatap Lan Anran.     

Seluruh murid di kelas terkejut. Zhao Xiaolei yang berada di samping melihat dengan ekspresi kebingungan, 'apa-apaan ini?'     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.